47
g. Uraian Rinci Teknik ini menuntut peneliti agar melaporkan hasil
penelitiannya sehingga uraiannya itu dilakukan seteliti dan secermat mungkin
yang menggambarkan
konteks tempat
penelitian diselenggarakan. Jelas laporan itu harus mengacu pada fokus
penelitian.Uraiannya harus mengungkapkan secara khusus sekali segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pembaca agar ia dapat memahami
temuan-temuan yang diperoleh. h.
Auditing Auditing adalah konsep bisnis, khususnya dibidang Fiskal yang dimanfaatkan untuk memeriksa kebergantungan dan kepastian
data. Hal itu dilakukan baik terhadap proses maupun terhadap hasil atau keluaran.
I. Analisis Data dan Interpretasi Data
Analisis data hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung berupa deskriptif kualitatif. Dalam pelakasanaan observasi peneliti dibantu oleh
observer untuk mengisi daftar ceklist lembar observasi yang telah disiapkan.Adapun aspek yang diobservasi meliputi keaktifan siswa dalam
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru, bertanya, menjawab dan mengemukakan pendapat, serta kegiatan dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran interaktif. Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perolehan skor siswa
setelah mengikuti pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran interaktif. Untuk menghitung jumlah skor digunakan pedoman sebagai berikut:
P = x 100 Keterangan:
P = Prosentase ketuntasan belajar n = Jumlah siswa yang tuntas belajarnya
N = Jumlah seluruh Siswa
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal 1.
Observasi Awal
Pelaksanaan tindakan I dimulai dengan mengadakan observasi awal yang dilakukan pada hari Senin tanggal 05 Mei 2014. Tujuannya untuk
mengetahui lebih mendalam kondisi sekolah, sebagai kelas yang akan mendapat perlakuan. Kondisi tersebut mencakup kondisi fisik kelas, kondisi
siswa, guru, proses pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar dikelas serta sarana dan prasarana pendidikan yang terdapat di kelas maupun di sekolah.
Pada observasi awal, kegiatan pembelajaran terdiri dari 3 tahapan, 1 Kegiatan awal, 2 Kegiatan Inti, dan 3 Penutup. Pada kegiatan awal yang
berupa appersepsi, siswa diajak tanya jawab tentang materi yang akan dibahas, yang akhirnya mengaitkan dengan materi inti; Sedangkan pada
kegiatan inti dalam pembelajaran banyak menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan media apapun kecuali buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
PKN. Guru lebih banyak menerangkan dengan menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan konsep sehingga terkesan siswa hanya
mendapatkan konsep yang abstrak dan kegiatan belajar mengajar terfokus kepada guru. Selain itu, keterlibatan siswa masih tampak kurang optimal, ini
terlihat dari kepasifan dan kebingungan siswa dalam mengikuti dan memahami pelajaran yang disampaikan guru. Adapun kegiatan penutup siswa diberi tugas
mengerjakan soal atau evaluasi. Pada refleksi awal melalui observasi dapat ditemukan beberapa
kelebihan dan kekurangan pada kegiatan pembelajaran. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain :
1 proses pembelajaran telah diselenggarakan secara terstruktur dan
sistematis sesuai dengan rancangan pengajaran, maupun program pengajaran;
48
49
2 guru banyak menyampaikan informasi tentang konsep materi walau hanya
dengan menggunakan
metode ceramah
dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
Sedangkan beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran yang ditemukan adalah :
1 guru banyak menghabiskan waktu pembelajaran sekitar 65-70 hanya
menjelaskan secara verbal konsep yang abstrak tanpa dibantu dengan sarana dan atau media penunjang yang memadai;
2 siswa cenderung bersifat pasif tidak berani menjawab pertanyaan guru
secara lepas mungkin karena takut salah, kurang antusias mengikuti pelajaran, merasa kebingungan memahami konsep yang dijelaskan guru.
Selama observasi awal ini juga, siswa belum menunjukkan perilaku yang diharapkan. Memang, siswa sesekali menjawab pertanyaan guru dengan
mengungkapkan kembali apa yang disampaikan guru, tetapi sangat abstrak sehingga tidak bisa dipahami sedikitpun oleh siswa lainnya. Hal ini karena
metode konvensional tidak banyak memberi kesempatan yang luas bagi siswa untuk memperoleh informasi yang lebih variatif dan tahan lama retensinya
karena kurang menekankan ketrampilan proses. Akibatnya, siswa bahkan kesulitan memvisualisasikan konsep abstrak yang didapatkannya.
2. Pelaksanaan Siklus I
50
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari observasi awal, peneliti memberi tindakan siklus I yang dilaksanakan pada Tanggal 01 dan 08
Agustus 2014 dalam kegiatan ini dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Perencanaan
Tahap siklus I peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan mengajukan rancangan pembelajaran. Adapun rencana yang dilakukan pada
siklus I adalah:
1 Membuat RPP mengenai materi tentang menghargai keputusan
bersama dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD 2
Menyiapkan prasarana yang diperlukan dalam pembelajaran. b.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanan tindakan pada siklus I ini merupakan implementasi dari hasil rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya yaitu untuk
mengenalkan kegiatan pembelajaran yang aktif untuk siswa dengan menggunakan mlodel pembelajaran .
a. Pendahuluan
Pembelajaran tersebut diawali dengan mengucapkan salam. Selanjutnya ketua kelas memimpin doa sebelum proses pembelajaran dimulai dengan
membaca surah Al-fatihah.Selesai berdoa guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu guru mengkondisikan siswa di
kelas, dan melaksanakan pretest, tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa pada materi yang belum diajarkan.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa dan memperkenalkan metode mengajar yang akan diterapkan pada saat proses
pelaksanaan pembelajaran berlangsung yaitu dengan model pembelajaran tipe STAD