Nira Mentah Ampas Tebu Gula

Tabel 2. Beberapa Indikator Efisiensi Teknis Pabrik Gula di Indonesia tahun 2002-2004 Komponen Efisiensi Efisiensi Normal ME Mill Extraction 84 - 85 95 BHR Boiler House Recovery 70 – 80 90 OR Overall Recovery 59 – 79 85 Kadar sukrosa Tebu 8 - 11 14 Rendemen 5 – 8,5 12 Sumber : P3GI 2001

4. Nira Mentah

Nira mentah dihasilkan dari proses pemerahan tebu dengan air imbibisi. Nira mentah mengandung air sebesar 70 - 90, gula atau kadar sukrosa sebesar 7 - 10, brix sebesar 9 - 13, bukan gula sebesar 2 - 3, dan kotoran sebesar 0,1 - 0,5. Berat timbangan untuk nira mentah diusahakan lebih besar dari berat tebu. Rata-rata nira mentah yang dihasilkan pabrik gula di Indonesia sebesar 90 - 100. Apabila kurang dari 90, mengindikasikan tebu yang digiling telah kering atau pemberian imbibisi dalam proses penggilingan tidak optimal. Nira mentah terdiri dari nira mentah netto dan kotoran nira mentah. Nira mentah netto dihasilkan dari air yang terkandung dalam nira mentah dan kandungan brix nira mentah. Air nira mentah berasal dari air yang terkandung dalam tebu dengan air dari imbibisi. Nira asli nira mentah berasal dari air dari tebu, kadar sukrosa nira mentah dan bukan gula nira mentah PG. Tersana Baru, 2006.

5. Ampas Tebu

Ampas tebu yang dihasilkan dari proses penggilingan mengandung air sebesar 49 - 52, gula atau kadar sukrosa sebesar 1,5 - 3,0, brix sebesar 4 - 7, bukan gula sebesar 2,5 - 4, dan sabut sebesar 10 - 16. Dalam 100 tebu, ampas tebu yang dihasilkan sebesar 28 - 30. Serat ampas tebu dihasilkan dari zat kering ampas tebu dikurangi brix ampas tebu. Ampas tebu terdiri atas zat kering ampas tebu dan air ampas tebu. Zat kering ampas tebu dihasilkan dari kotoran ampas tebu dan brix ampas tebu, 9 sedangkan air ampas tebu dihasilkan dari air bebas brix, air imbibisi, dan air dari tebu. Nira asli ampas tebu dihasilkan dari kadar sukrosa ampas tebu, bukan gula ampas tebu, dan air dari ampas tebu PG. Tersana Baru, 2006.

6. Gula

Produk utama yang dihasilkan dari pabrik gula adalah gula SHS Superior High Sugar IA. Gula yang dihasilkan memiliki nilai kemurnian sebesar 99,7. Untuk mengetahui kriteria gula yang dihasilkan ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Kriteria Kualitas Gula Analisa Kualitas I A I B I Standar NRD Nilai Reduksi direduksi ≥ 70 ≥ 65 ≥ 60 Air ≤ 0,1 ≤ 0,1 ≤ 0,1 Kadar sukrosa 99,7 99,6 99,5 BJB Berat Jenis Butiran, mm 0,9 - 1,0 0,9 - 1,0 0,9 - 1,0 Warna ICUMSA ≤ 150 ≤ 40 ≤ 8 SO 2 ≤ 5 ≤ 1,5 Sumber : Suyardi 1994

7. Penggunaan Air Imbibisi