V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan, hasil perhitungan, pembahasan, dan simulasi yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1. Rancangan perbaikan proses penggilingan di stasiun gilingan dapat dilakukan
dengan mengatur penambahan air imbibisi sebesar 22,64 untuk setiap proses penggilingan.
2. Rancangan konsumsi ampas tebu dan IDO yang optimum dapat dihasilkan
sebesar 4.651.698 kkalton gula atau sebesar 297.297 kkalton tebu dan sebesar 18.278 kkalton gula atau sebesar 1.168 kkalton tebu, sehingga
menghasilkan konsumsi energi bahan bakar sebesar 298.466 kkalton tebu. 3. Indikasi penghematan konsumsi energi bahan bakar yang dihasilkan adalah
sebesar 227.418 kkalton tebu atau sebesar Rp. 764.184.666.153,00tahun. Penghematan dapat terjadi apabila semua proses penggilingan dilakukan
selama satu musim giling. 4. Penambahan air imbibisi pada proses penggilingan di stasiun gilingan dalam
Model Simulasi sistem dinamik dilakukan pada interval 21,20 - 35 akan menghasilkan kadar air ampas tebu dengan kisaran antara 49,21 - 62,74 dan
kadar sukrosa ampas tebu dengan kisaran antara 0 - 5,18.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini adalah : 1. Pengoptimalan penambahan air imbibisi di PG. Tersana Baru musim giling ta
hun 2007 dapat tercapai pada proses penggilingan periode ke-VIII yaitu pada tanggal 16 sampai 30 September 2007 dengan indikasi penambahan air imbi
bisi sebesar 22,64. 2. Perlu dikaji kemungkinan penerapan produksi bersih terhadap in house kee
ping pada proses penggilingan di stasiun gilingan untuk mengatasi ceceran nira mentah sehingga dapat dialirkan kembali ke tahapan proses selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Amri H.S. 1999. Audit Energi CPO Crude Palm Oil di Pabrik Kela Sawit PKS Kertajaya PTP. Nusantara VIII Banten Selatan. Jurusan Mekanisasi
Pertanian. Fateta – IPB. Bogor. Skripsi
Argha G. 1998. Ketel Uap LPP Yogyakarta. Yogyakarta Badan Pemeriksa Keuangan. 2007. Laporan Badan Pemeriksa Keuangan PT.
Perkebunan Nusantara X. http:www.bpk.go.id
Bakrie F. 2003. Kondisi Terkini Industri Gula dan Strategi Mengatasi Kendala yang Ada. Asosiasi Gula Indonesia
Bagan Pengembangan dan Teknologi. 1999. Standarisasi Pengawasan Proses Pengolahan Gula PG. Rajawali I. Surabaya
Budianto E. 2003. Alat-alat Produksi di PG. Kediri - Pesantren Baru. Kediri BUMN-RI. 2007. Sulit Tetapkan HDG.
http:www.bumn-ri.com Departemen Perindustrian dan Perdagangan. 2008. Harga Dasar Gula.
http:www.dprin.go.id . 18 Juni 2008
Eriyatno. 1998. Ilmu Sistem : Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen. Bogor : IPB Press, Bogor
Ikatan Ahli Gula Indonesia IKAGI. 2006. Realisasi Produksi Gula Musim Giling 2004-2005.
http:www.ikagi.com . 5 Desember 2006
Indrayana. 2001. Analisis Kebutuhan Energi pada Proses Produksi Gula di PT. PG. Rajawali II Unit PG. Jatitujuh. Fateta – IPB. Bogor. Skripsi
Kosmaga D. 1994. Perawatan Alat di Luar Masa Giling dan Persiapan Giling di Pabrik Gula Tersana Baru. LPP Kampus Yogyakarta. Yogyakarta
Lakmana I. 2007. Analisis Efisiensi Penggunaan Energi pada Industri Gula Studi Kasus di PT. PG. Rajawali II Unit PG. Jatitujuh, Majakengka, Jawa Barat.
Fateta-IPB. Bogor. Skripsi
Lembaga Riset Perkebunan Indonesia. 2008. Menuju Penentuan Rendemen Tebu yang Lebih Individual. Bogor
Lestari GA. 2006. Studi Potensi Penerapan Produksi Bersih pada Industri Gula Studi Kasus di PG. Pesantren Baru Kediri – Jawa Timur. Fateta-IPB.
Bogor. Skripsi 79
Moerdokusumo A. 1993. Pengawasan Kualitas dan teknologi Pembuatan Gula di Indonesia. Bandung - Penerbit ITB
Paratau JM. 1982. By-product of The Cane Sugar Industry. Elsevier Scientific Publ. Co. Amsterdam
PG. Tersana Baru. 2006. Materi Management Trainee Angkatan VII. RNI. Jakarta Prihandana R. 2005. Dari Pabrik Gula Menuju Industri Berbasis Tebu. Jakarta
-Proklamasi Publishing House Purnama AA. 2006. Kajian Peningkatan Kinerja Industri Gula Tebu melalui
Introduksi Penerapan Produksi Bersih Cleaner Production, Studi Kasus di PT. PG. Rajawali II Unit PG. Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat.
Fateta-IPB. Bogor. Skripsi
Purwono. 2003. Penentuan Rendemen Gula Tebu secara Cepat. http:www.rudyct.tripod.com.
7 Desember 2006 Sargent RG. 1998. Verification and Validation of Simulation Models. Proceeding
of 1998 Winter Simulation Conference. hlm. 121-130 Sterman JD. 2000. Business Dynamics : System Thinking and Modeling for a
Complex World. Boston : Irwin McGraw-Hill UNEP. 2003. Cleaner Production Assessment in Industries. assessment in
Industries-UNEP DTIE
Cleaner Production.htm.
http:www.unpetie.orgpccpunderstanding-cpCP . 20 Desember 2006
USAID. 1997. Panduan Pengintegrasian Produksi Bersih ke dalam Penyusunan Program Kegiatan Pembangunan. Jakarta - Deperindag
USAID. 2000. Paket Info Produksi Bersih. 20 Desember 2006. http:www.forlink.dml.or.idpinfob11.htm.
USAID. 2003.
Cleaner Production
Audits. http:www.seamegypt.comManualsFoodSectorReportpartB.pdf.
20 Desember 2006
USAID. 2006. http:cleanerproduction.curtin.edu.auabout-cecp.htm
. 20 Desember 2006
Wihardja. 2005. Cleaner Production dan Manfaat dalam Aplikasinya.
Pengembangan Teknologi Lingkungan di Indonesia, Kaji Terap di Pusat Pengkajian dan Pendekatan Teknologi Lingkungan – BPPT. Pusat
Pengkajian dan Pendekatan Teknologi Lingkungan – BPPT. Hal 69 – 74 80
Wirtjes IV HMMTJ Y. 2003. Konsep Produksi Bersih dan Pendekatannya pada Sektor Industri. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Universitas
Sumatera Utara
PG. Jatitujuh. 2006. Laporan Pabrik Lima Belas Harian Tahun Giling 2006. PT. PG. Rajawali II. PG. Jatitujuh. Majalengka. Cirebon
PG. Tersana Baru. 2007. Laporan Pabrik Lima Belas Harian Tahun Giling 2007. PT. PG. Rajawali II PG. Tersana Baru. Cirebon
Lampiran 1. Neraca Massa Proses Produksi Gula PG. Tersana Baru Musim Giling 2007 A. Stasiun Gilingan
Periode tebu tergiling
air Imbibisi ton
pol pol ton
ka ka ton
brix brix ton
sabut sabut ton
ton 1
23.642,53 9,21
2.177,48 77,09
3.577,11 7,78
1.839,39 15,13
3.577,11 6.480,42
27,41 2
39.945,03 9,35
3.734,86 76,79
5.995,75 8,20
3.275,49 15,01
5.995,75 11.236,54
28,13 3
37.731,24 8,94
3.373,17 77,07
5.471,03 8,43
3.180,74 14,50
5.471,03 8.844,20
23,44 4
43.979,41 8,94
3.931,76 76,79
6.438,59 8,57
3.769,04 14,64
6.438,59 10.321,97
23,47 5
43.974,52 9,16
4.028,07 76,34
6.433,47 9,03
3.970,90 14,63
6.433,47 10.518,71
23,92 6
47.052,71 9,23
4.342,97 75,87
6.992,03 9,27
4.361,79 14,86
6.992,03 11.396,17
24,22 7
39.539,27 9,17
3.625,75 75,66
5.847,86 9,55
3.776,00 14,79
5.847,86 9.125,66
23,08 8
43.586,77 8,72
3.800,77 76,44
6.354,95 8,98
3.914,09 14,58
6.354,95 9.868,05
22,64 9
29.537,76 9,08
2.682,03 76,16
4.126,43 9,87
2.915,38 13,97
4.126,43 6.554,43
22,19 10
43.608,87 9,13
3.981,49 75,63
6.327,65 9,86
4.299,83 14,51
6.327,65 10.213,20
23,42 Periode
Nira Mentah ton
brix brix ton
pol pol ton
air air ton
1 93,40
22.082,12 11,94
2.636,61 8,24
1.819,57 88,06
19.445,52 2
93,70 37.428,49
12,15 4.547,56
8,41 3.147,74
87,85 32.880,93
3 90,30
34.071,31 12,36
4.211,21 8,05
2.742,74 87,64
29.860,10 4
90,12 39.634,24
12,53 4.966,17
8,05 3.190,56
87,47 34.668,07
5 90,77
39.915,67 12,84
5.125,17 8,31
3.316,99 87,16
34.790,50 6
90,67 42.662,69
12,97 5.533,35
8,39 3.579,40
87,03 37.129,34
7 89,83
35.518,12 13,15
4.670,63 8,37
2.972,87 86,85
30.847,49 8
89,95 39.206,30
12,57 4.928,23
7,94 3.112,98
87,43 34.278,07
9 90,73
26.799,61 13,52
3.623,31 8,33
2.232,41 86,48
23.176,30 10
90,80 39.596,85
13,32 5.274,30
8,40 3.326,14
86,68 34.322,55
84
Lampiran 1. Lanjutan
Periode Ampas Tebu
Loss ton
pol pol ton
brix brix ton
ka ka ton
sabut sabut ton
ZK ZK ton
ton 1
33,66 7.958,08
2,90 230,78
4,16 331,06
50,88 4.049,07
44,96 3.577,95
49,12 3.909,01
0,35 82,75
2 34,08
13.613,27 2,77
377,09 3,95
537,72 52,01
7.080,26 44,04
5.995,28 47,99
6.533,01 0,35
139,81 3
32,80 12.375,85
2,71 335,39
3,93 486,37
51,85 6.416,88
44,22 5.472,60
48,16 5.960,21
0,34 128,29
4 33,01
14.517,60 2,72
394,88 3,96
574,90 51,69
7.504,15 44,35
6.438,56 48,31
7.013,45 0,34
149,53 5
32,81 14.428,04
2,60 375,13
3,81 549,71
51,59 7.443,43
44,60 6.434,91
48,41 6.984,61
0,34 149,51
6 33,20
15.621,50 2,53
395,22 3,70
578,00 51,54
8.051,32 44,76
6.992,18 48,36
7.554,56 0,35
164,68 7
32,90 13.008,42
2,43 316,10
3,60 468,30
51,44 6.691,53
44,96 5.848,58
48,55 6.315,59
0,35 138,39
8 32,35
14.100,32 2,42
341,23 3,59
506,20 51,33
7.237,69 45,08
6.356,42 48,67
6.862,63 0,34
148,20 9
31,12 9.192,15
2,39 219,69
3,65 335,51
51,55 4.738,55
44,80 4.118,08
48,53 4.460,95
0,34 100,43
10 32,27
14.072,58 2,27
319,45 3,46
486,91 51,57
7.257,23 44,97
6.328,44 48,43
6.815,35 0,35
152,63
B. Stasiun Pemurnian 1. Pada Alat Door Clarifier