3. Shift III : 22.00-06.00 WIB
Selama masa giling, karyawan bagian pabrikasi dan instalasi tetap bekerja, meskipun hari minggu maupun hari libur lainnya. Karyawan di PG Tersana Baru
juga mendapatkan jaminan sosial berupa fasilitas pelayanan pabrik yang diatur dalam perjanjian kerja dengan perusahaan dan disetujui oleh departemen tenaga
kerja daerah Cirebon. Jaminan Sosial yang diberikan oleh pabrik antara lain : Premi, Jaminan Hari Tua, Bantuan Kematian, Perumahan, Uang Pensiun dan
Uang Jasa Pesangon, Kesehatan, Pendidikan, dan Sarana dan Prasarana.
D. Pengelolaan Limbah Perusahaan
Limbah yang dihasilkan PG. Tersana Baru antara lain : limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Ketiga jenis limbah tersebut selalu dilakukan pengawasan
dan penanganan agar tidak terjadi pencemaran terhadap lingkungan pabrik dan lingkungan masyarakat sekitar. Penanganan limbah dilakukan dengan mengolah
kembali limbah yang masih memiliki nilai ekonomis tinggi menjadi bahan baku untuk industri lain dan limbah yang tidak memiliki nilai ekonomis seperti zat
berbahaya harus dilakukan pengananan sebelum terbuang di lingkungan.
1. Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan proses produksi gula terdiri atas : tetes mollasse, air buangan ketel dan air sisa proses seperti : air tetes kondensor, air
pendingin, dan air pencuci. Tetes merupakan cairan yang dipisahkan dari hasil masakan DI. Tetes dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku ataupun bahan
pembantu untuk proses pembuatan alkoholspirtus, pembuatan MSG, dan untuk pakan ternak. Tetes yang dihasilkan dari setiap proses penggilingan sebesar 4 -
5 dari tebu tergiling. Tetes yang dihasilkan ditampung dan dijual le PG. Palimahan untuk memproduksi alkohol.
Air tetesan kondensor berasal dari uap yang terkondensasi menjadi cairan. Air tetesan kondensor dapat terkontaminasi oleh senyawa-senyawa organik yang
bersal dari nira tebu yang ikut terbawa pada saatproses di stasiun penguapan dan stasiun masakan. Penanganannya dilakukan dengan cara mengalirkan air tetesan
kondensor ke spray pond setelah dicampur dengan air permukaan, sehingga temperatur air menjadi menurun sehingga dapat dimanfaatkan kembali ke proses
produksi. Sedangkan penanganan untuk menaikkan pH dilakukan dengan cara menambahkan air kapur pada saluran masuk dan saluran keluar spray pond. Air
pendingin yang dihasilkan PG. Tersana Baru digunakan untuk mendinginkan mesin-mesin agar tidak terjadi akumulasi panas pada proses maupun alat. Air
pendingin mengandung kontaminan berupa minyak atau oli, sehingga dalam saluran pembuangannya dibuat bak-bak penampungan minyak atau oli. Air
pencuci digunakan untuk mencuci evaporator. Air pencuci mengandung kontaminan seperti nira, soda, dan bahan-bahan kimia untuk mencuci. Air pencuci
kemudian dialirkan ke bagian Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL. Limbah cair oli bekas dan aki bekas oleh PG. Tersana Baru dikategorikan
sebagai Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3. Aki bekas berasal dari alat transportasi seperti kendaraan bermotor, mesin diesel, dan traktor, sedangkan oli
bekas dihasilkan dari kendaraan bermotor, traktor, dan lokomotif. Limbah cair ini ditampung ke dalam drum isi 220 liter, kemudian dikirim ke gudang
penyimpanan limbah B3 untuk disimpan sementara. Oli bekas yang dihasilkan mesin-mesin penggerak produksi seperti mesin uap, pompa uap, dan mesin-mesin
penggerak lainnya, akan dipergunakan kembali untuk pelumas rantai-rantai dan gigi transmisi. Oli yang tercecer dalam air pembuangan dialirkan menuju ke bak
penyaringan oli bekas, sehingga oli dan air dapat dipisahkan. Setiap satu jam sekali oli bekas hasil penyaringan diambil dalam ember kemudian disimpan dalam
drum kemudian dimasukkan ke dalam gudang limbah B3. Sedangkan air hasil penyaringan dialirkan ke dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL.
Air yang masuk ke unit pengolahan IPAL PG. Tersana Baru ini adalah air yang akan dibuang ke aliran sungai dikarenakan mengandung bahan-bahan yang
harus dihilangkan sebelum dibuang. Unit IPAL ini baru berjalan pada tahun 2006 dan pelaksanaannya masih dalam tahap penyempurnaan. Sistem pengolahan IPAL
ini mengalir secara overflow dan pengolahannya dilakukan secara bakteriologi aerob.
Cara pengoperasian pengolahan IPAL PG. Tersana Baru adalah air limbah yang masuk ke dalam kolam diukur debitnya, kemudian ditambahkan dengan
bahan koagulasi yang dosisnya disesuaikan dengan debit air limbah, lalu dimixing dengan putaran 100 rpm. Setelah air limbah mengalami proses koagulasi dan
flokulasi dan diendapkan pada unit bak pengendap, kemudian air limbah diendapkan secara optimal dengan proses biologi lumpur aktif. Pengendapan
proses biologi harus memperhatikan kontrol pH dan nutrein, pH netral 6-8. Parameter yang harus dianalisis dalam pemantauan kualitas limbah cair industri
gula menurut SK Gubernur Jawa Barat No. 6 tahun 1999 adalah BOD5, COD, TSS, pH, total Nitrogen, Minyak dan Lemak, dan Sulfida sebagai S. Gambar
skema Intalasi Pengolahan Air Limbah PG. Tersana Baru dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Skema Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL PG. Tersana Baru Keterangan Gambar :
1. Unit Koagulasi 5. Unit Stabilisasi
9. Unit Pengering lumpur 2. Unit Flokulasi
6. Unit Klarifikasi 10. Unit Kontrol Biologi
3. Unit Sedimentasi 7. Unit Transisi
11. Flow Meter Pengukur 4. Unit Aerasi
8. Unit Filtrasi Karbon Aktif Debit Air
2. Limbah Padat