Analisis Berita 5 edisi 14 April 2016 Tugas Polisi Melumpuhkan

4 5 mendiskriditan atau menyudutkan Polri serta Densus 88. Judul ini bisa menggambarkan arah hendak dibawa kemana pemberitaan terkait Siyono ini. Sebagaimana Penjelasan Wakil Redaktur Pelaksana Kompas.com, J. Heru Magianto terkait Headline berikut ini: “Secara umum headline itu kan intisari dari seluruh isi berita. Kalau di online ada yang khas. Hampir di seluruh media online Yang harus diperhatikan adalah keyword dari persoalan. Yang kedua, supaya berita ini muncul jika dicari di google. Atau lagi ramai aming nikah sama evelyn. Maka kata aming dan evelyn harus ada di judul. Sesuatu yang kita perkiran sebagai keyword harus ada di judul supaya ada di google dan orang tahu kalau beritanya tentang apa.” 23 Berikutnya dari Unit Lead dan Latar, Latar yang digunakan pada kelima berita ini menggunakan latar perbedaan hasil rilis Polri dan PP Muhammadiyah terkait penyebab tewasnya Siyono, dan selalu dimulai dengan pernyataan kutipan wawancara dengan narasumber. Sementara, untuk narasumber sendiri merupakan orang-orang yang terkait dengan topik yang dibahas dan saling beraitan. Seperti sumber dari IPW, Komnas HAM, PP Muhammadiyah, dan Kepolisian. Terkait hal ini, J. Heru Margianto menjelaskan: “Para wartawan hampir selalu mempunyai insting tentang siapa yang harus di wawancarai. Yang harus dipastikan adalah bahwa narasumber ini kredibel dalam artian memahami dan memiliki kapasitas berbicara terkait topik itu. Lalu harus kompeten, yakni menguasai dan tahu harus ngomong apa. Yang ketiga ini yang tricky. Wartawan harus jeli memahami peta narasumber. Jika dilapangan kita akan peka ni untuk melihat narasumber ini pemikirannya ke arah mana. Sehingga harus memilih yang tepat supaya pandangannya berimbang. Peta ini harus dikuasai. Ketiga ini harus diperhatikan: kredibel, kompeten, dan representasi yang objektif terhadap persoalan tersebut.” 24 6 7 Wawancara Pribadi dengan Wakil Redaktur Pelaksana Kompas.com, Jum’at 24 Juni 2016. 6 8 Wawancara Pribadi dengan Wakil Redaktur Pelaksana Kompas.com, Jum’at 24 Juni 2016. 9 : Dan yang terakhir dalam pengamatan unsur Sintaksis adalah penutup berita. Pada berita yang pertama dan kedua, berita ditutup dengan keinginan untuk mengevaluasi kinerja Densus 88. Sedangkan, pada berita ketiga sampai lima menjelaskan tentang penyebab kematian Siyono dan penegasan bahwa tidak ada perlawanan dari Siyono. Peneliti melihat hal ini sebagai suatu konstruksi berulang yang berusaha ditekankan oleh Kompas.com kepada pembaca terkait penyebab tewasnya Siyono dan terkesan memojokkan pihak kepolisian dan menuntut evaluasi terhadap kinerja Densus 88.

B. Analisis Struktur Skrip Pemberitaan Siyono

Dalam penulisan berita seringkali fakta dan peristiwa ditulis dengan tulisan yang membuat emosi pembaca terlibat, dan membuat peristiwa memiliki alur. Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W+1H Who, What, When, Where, Why dan How. Meskipun pola ini tidak semuanya selalu kita jumpai di dalam pemberitaan, namun unsur kelengkapan berita ini merupakan penanda penting dalam analisis framing. Skrip juga digunakan wartawan sebagai srategi dalam menyusun berita. Skrip memberikan informasi kepada kita akan bagian mana yang ditekankan oleh wartawan melalui susunan atau urutan dalam pemberitaannya. Berikut adalah hasil analisis terhadap struktur skrip pemberitaan Siyono di situs kompas.com:

1. Berita 1 edisi 12 April 2016 Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri

Kematian Siyono Struktur Skrip pada pemberitaan ini dapat dilihat dari kelengkapan unsur 5W+1H yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang terkandung dalam pemberitaan ini dapat dijabarkan sebagai berikut: ; Tabel 05 Analisis Skrip Berita 1 Struktur Unit Teks Skrip What Kontroversi Kematian Siyono akibat perbedaan hasil otopsi yang dilakukan oleh PP Muhammadiyah dan Komnas HAM Dengan penyebab kematian Siyono yang dirilis oleh Polri Who Siane Indriani Komisioner Komnas HAM When 11 April 2016 Where Kantor Komnas HAM, Jakarta Why Hasil rilis penyebab kematian Siyono oleh polri berbeda dengan Hasil otopsi yang dilakukan oleh tim Dokter PP Muhammadiyah dan Komnas HAM How PP Muhammadiyah dan Komnas HAM mengeluarkan hasil otopsi Siyono yang menyebutkan penyebab kematian adalah ada di bagian dada, bukan kepala seperti hasil rilis oleh Polri Struktur Skrip dapat diartikan sebagai cara wartawan dalam mengisahkan fakta. Pada berita yang pertama ini, semua unsur 5W+1H terpenuhi di dalam pemberitaan. Adapun, dalam mengkisahkan fakta pada berita ini. Kompas.com memulai mengisahkan fakta dari unsur what, lalu dilanjutkan dengan unsur why, dan kemudian when, where, who dan terakhir menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut. pada pemberitaan ini, fakta pertama yang di tampilkan oleh Kompas.com adalah kontroversi kematian Siyono versi hasil otopsi PP Muhammadiyah dan Komnas HAM, di bagian berikutnya Kompas.com mengisahkan penyebab kematian Siyono berdasarkan pemeriksaan Kepolisian, dan di akhiri dengan tuntutan evaluasi terhadap kinerja Densus 88. =

2. Berita 2 edisi 12 April 2016 Polri, Jangan Tutupi Kematian Siyono.

Struktur Skrip pada pemberitaan ini dapat dilihat dari kelengkapan unsur 5W+1H yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang terkandung dalam pemberitaan ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 06 Analisis Skrip Berita 2 Struktur Unit Teks Skrip What Permintaan anggota komisi III DPR-RI agar polisi transparan dalam pengungkapan kasus tewasnya Siyono Who Anggota Komisi III DPR-RI, Dwi Ria Latifah When 12 April 2016 Where Komplek Parlemen, Jakarta Why Dalam perkembang kasus tewasnya Siyono, Propam Polri mendapatkan hasil bahwa ada sejumlah prosedur yang tidak dipenuhi oleh anggota densus 88 How Kasus kematian Siyono menimbulkan kontroversi dikarenakan perbedaan penyebab kematian yang dirilis oleh Polri dan otopsi ulang yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Selanjutnya, Propam Polri melakukan pemeriksaan terhadap anggota Densus 88 yang mengawal Siyono dan didapati ada sejumlah prosedur yang diabaikan oleh anggota Densus 88. Pada berita kedua ini, seluruh unsur skrip juga terpenuhi. Kompas.com memulai berita ini melalui unsur who, lalu dilanjutkan dengan unsur what, why, when, where dan how. Berita ini disusun berdasarkan pendapat narasumber yang dalam berita ini adalah Anggota Komisi III DPR-RI, Dwi Ria Latifah. Kompas.com mengisahkan berita ini secara teratur dan berakhir pada penekanan untuk melakukan evaluasi terhadap Densus 88. ? ?

3. Analisis Berita 3 edisi 13 April 2016 Pemeriksaan Jasad Siyono Versi

Polri Dinilai di Bawah Standar. Struktur Skrip pada pemberitaan ini dapat dilihat dari kelengkapan unsur 5W+1H yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang terkandung dalam pemberitaan ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 07 Analisis Skrip Berita 3 Struktur Unit Teks Skrip What Pendapat Tim pembela kemanusiaan yang dibentuk oleh PP Muhammadiyah yang beranggapan bahwa hasil pemeriksaan Polri terhadap jasad Siyono tidak bisa di pertanggung jawabkan Who Trisno Raharjo, Ketua Tim pembela kemanusiaan PP Muhammadiyah When 13 April 2016 Where Kantor Pusham UII, Yogyakarta Why Laporan kematian yang dirilis oleh Polri hanya berdasarkan hasil pemeriksaan fisik luar dan tidak sesuai standar otopsi How Hasil otopsi yang dilakukan oleh Tim PP Muhammadiyah berbeda dengan hasil rilis polri. Hal ini dikarenakan Polri hanya melakukan pemeriksaan fisik dan jauh di bawah standar otopsi menurut Tim PP Muhammadiyah Berita ketiga dimulai dengan mengisahkan peristiwa apa yang terjadi dan kenapa peistiwa itu terjadi. Lalu di lanjutkan dengan who, where dan when. Di bagian akhir barulah di jelaskan detail peristiwa. Pada berita ini, kompas.com mengisahkan mengenai fakta bahwa hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Polri tidak bisa dijadikan rujukan dalam menentukan penyebab kematian Siyono karena tidak sesuai standar otopsi.