Paragraf 7 “Karena itu dibutuhkan evaluasi yang komperehensif dan Kapolri harus
segera membuat system pengawasan yang maksimal,” ucapnya.
19
Sementara itu, pendapat Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani merupakan beberapa petikan berita pertama yang disambungkan Kompas.com
pada berita ini terkait penyebab tewasnya Siyono. Berita ini ditutup dengan bantahan terhadap rilis Polri yang menyaakan bahwa Siyono melakukan
perlawanan. Fakta yang coba ditekankan oleh kompas.com pada pemberitaan ini adalah
kompas.com berusaha menekankan kepada khalayak bahwa kesalahan Polri dalam mengidentifikasi penyebab kematian Siyono membuat citra dari institusi tersebut
semakin buruk. Kesalahan identifikasi ini menunjukkan bahwa memang terjadi kekerasan terhadap Siyono sebelum dia tewas. Selanjutnya kompas.com
mengungkapkan penyebab kematian Siyono sesuai dengan hasil rilis PP Muhammadiyah dan Komnas HAM.
Struktur Sintaksis terkait Berita 4 edisi 14 April 2016 Otopsi Ulang Siyono Jadi Pukulan Telak Bagi Profesionalisme Polri dalam bentuk tabel dapat dilihat
pada lampiran 4.
5. Analisis Berita 5 edisi 14 April 2016 Tugas Polisi Melumpuhkan
Tersangka, Bukan Menjadi Algojo.
Pada Berita kelima, Kompas.com mengangkat judul berita Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, Bukan Menjadi Algojo.
Judul ini terkesan
19
“ Otopsi Ulang SIyono Jadi Pukulan Telak Bagi Profesionalisme Polri”, Kompas.com, 14 April 2016,
Paragraf. 7.
0 1
mendiskreditkan Kepolisian. Judul ini seakan mengingatkan polisi akan tugas mereka dan tidak berbuat diluar batas kewajaran.
Lead dari berita ini mengajak pembaca untuk menggugat kinerja Densus 88. Berita ini mengambil latar dari pernyataan presidium IPW, Nata S Pane terkait
perlu adanya evaluasi terhadap kinerja Densus 88. Adapun Lead dalam pemberitaan ini adalah:
“Kasus kematian terduga teroris asal Klaten, Siyono, dinilai menjadi titik awal keberanian publik untuk menggugat kinerja Detasemen Khusus 88
Antiteror Polri.”
20
Narasumber yang terkait di dalam pemberitaan ini adalah Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane, dan Komisioner Komnas HAM, Siane
Indriani. Kompas.com menekankan pemberitaan dengan pendapat Neta yang menuntut evaluasi kinerja Densus 88 dan menekankan tugas Polri untuk
melumpuhkan tersangka bukannya menjadi algojo. Berikut petikan pendapat Neta yang terdapat di dalam berita ini:
Paragraf 4 “Apalagi tugas utama polisi adalah melumpuhkan tersangka dan bukan
menjadi algojo,” ujar Neta.
21
Paragraf 7 “Sebaliknya jika polisi sudah bertindak sesuai prosedur Komnas HAM
harus juga menjelaskannya secara terbuka,” kata Neta.
22
Sementara itu, pendapat Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani merupakan beberapa petikan berita pertama yang disambungkan Kompas.com
pada berita ini terkait penyebab tewasnya Siyono. Berita ini ditutup dengan
20
“Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, Bukan Menjadi Algojo”, Kompas.com, 14 April 2016, Paragraf 1.
21
Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, Bukan Menjadi Algojo”, Kompas.com, 14 April 2016, Paragraf 4.
22
Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, Bukan Menjadi Algojo”, Kompas.com, 14 April 2016, Paragraf 7.
2 3
bantahan terhadap rilis Polri yang menyaakan bahwa Siyono melakukan perlawanan.
Pada pemberitaan ini Kompas.com menekankan bahwa dalam upaya penegakan hukum, seharusnya densus 88 tidak melakukan tindakan diluar batas
kewajaran dengan menggunakan kekerasan. Kutipan dan pendapat narasumber dalam pemberitaan ini seakan menjadi penguat terhadap pendapat untuk segera
dilakukannya evaluasi terhadap Densus 88. Di akhir pemberitaan, Kompas.com juga menjelaskan kembali penyebab kematian Siyono versi hasil otopsi PP
Muhammadiyah dan Komnas.HAM. Struktur Sintaksis terkait Berita 5 edisi 14 April 2016 Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, Bukan Menjadi Algojo dapat
dilihat pada lampiran 5. Dari analisis lima berita di atas telah kita lihat struktur Sintaksis terhadap
pemberitaan Siyono di Kompas.com. Sintaksis merupakan cara wartawan dalam menyusun fakta. Struktur Sintaksis dapat diamati melalui unit pengamatan yakni:
Headline, Lead, Latar, Sumber, Kutipan, Pernyataan dan Penutup. Seperti yang ketahui, pesan yang disampaikan oleh media adalah hasil konstruksi berdasarkan
ideologi dan cara pandang wartawan dalam melihat sebuah peristiwa. Pada Struktur sintaksis terkait lima buah pemberitaan Siyono di Kompas.com ini kita
bisa melihat arah kecenderungan Kompas.com dalam membingkai perstiwa tewasnya Siyono ini.
Lima buah berita yang di ambil dalam penelitian ini tentunya memiliki 5 buah Headline yang berbeda. Namun, meskipun Headline atau judul nya berbeda,
berdasarkan hasil yang peneliti amati. Kelima buah judul ini memiliki kesamaan. Adapun kesamaannya adalah kelima buah judul ini terkesan provokatif dan