Kelima buah berita inilah yang natinya akan di analisis pada bab selanjutnya dengan  menggunakan  perangkat  framing  Zhondang  Pan  dan  Gerald  M.  Kosicki
yang  memiliki  empat  perangkat  framing  yakni: sintaksis, skrip, tematik  dan retoris.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Pada  bab  ini,  peneliti  akan  menjelaskan  analisis  berita  mengenai  kasus tewasnya  Siyono  di  Kompas.com.  Analisis  ini  terdiri  dari  lima  buah  berita  di
Kompas.com  mulai  dari  tanggal  12 April  2016  hingga  tanggal  14  April  2016. Analisis  ini  akan  membahas  kelima  berita  tersebut  melalui  metode  analisis
framing Zhondang  Pan  dan  Gerald  M.  Kosicki  yang  mempunyai  empat  struktur framing, yakni: 1 sintaksis, 2 skrip, 3 tematik  dan 4 retoris. Untuk  lebih
jelasnya  analisis  berita  terkait  tewasnya  Siyono  di  Kompas.com  ini  akan dijelaskan pada pembahasan di bab ini.
A. Analisis Struktur Sintaksis Pemberitaan Siyono
Struktur  sintaksis dapat  diamati  dari  bagan  berita.  Struktur  sintaksis berhubungan  dengan  bagaimana  cara  wartawan  dalam  menyusun  peristiwa.
Unsur-unsur seperti opini, pernyataan, kutipan disusun ke dalam bentuk susunan yang  menjadi  sebuah  kisah.  Dengan  demikian,  struktur  sintaksis  bisa  diamati
melalui  headline  yang  dipilih,  lead  yang  dipakai,  latar  informasi  yang  dijadikan sandaran,  sumber  yang  dikutip,  dan  sebagainya.  Adapun,  pada  bahasan  ini,
peneliti  akan  menjelaskan  hasil  anasisis  struktur  sintaksis  pada  lima  buah  berita terkait  Siyono  yang  menjadi  objek  pada  penelitian  ini. Sruktur  Sintaksis
pemberitaan  Siyono  pada  situs  kompas.com  akan  dijelaskan  pada  penjelasan  di berikut ini:
1. Berita  1  edisi  12  April  2016    Kontroversi  Hasil  Otopsi  dan  Misteri
Kematian Siyono
Pada berita yang pertama ini, Kompas.com mengangkat pemberitaan terkait tewasnya  Siyono  dengan    judul  berita Kontroversi  Hasil  Otopsi  dan  Misteri
Kematian Siyono. Berita ini tayang setelah pengumuman hasil rilis otopsi Siyono oleh  PP  Muhammadiyah  dan  Komnas  HAM  terkait  penyebab  kematian  Siyono.
Dari  Judul  berita  ini,  Nampak  bahwa  kompas.com  ingin  menunjukkan  terlebih dahulu kepada masyarakat terkait gambaran peristiwa kematian Siyono yang pada
akhirnya  menimbulkan  kontroversi  karena  perbedaan  penyebab  kematian  yang diumumkan oleh Polri dengan hasil otopsi.
Lead  yang  digunakan  oleh  Kompas.com  pada  pemberitaan  ini adalah menjelaskan  mengenai  apa  yang  menjadi  topik  pembahasan  dari  berita  ini.
adapaun lead yang digunkan dalam pemberitaan ini adalah: “Kematian Siyono, terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah, hingga saat
ini masih menimbulkan tanda tanya. Kepolisian berbeda pendapat dengan Muhammadiyah  dan  Komnas  Hak  Asasi  Manusia.  Tiap  pihak  memiliki
versinya  ,  masing-masing  ,  mengenai  penyebab  utama kematian Siyono.”
1
Latar yang digunakan pada berita ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan Hasil  otopsi  ulang  Siyono  dengan  rilis  Polri  terkait  penyebab  tewasnya  Siyono.
Perbedaan ini terjadi di karenakan menurut rilis Polri, penyebab kematan Siyono adalah luke benturan benda tumpul di bagian kepala, sedangkan berdasarkan hasil
otopsi,  penyebab  kematian  Siyono  adalah  patah  tulang  iga,  dan  luka  di  bagian dada.
1
“Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono”, Kompas.com, 12 April 2016, paragraf