Uji Normalitas Uji Multikolineritas

54 Nilai statistik LM dihitung berdasarkan formula sebagai berikut : Dimana: n : Jumlah individu F : Jumlah periode waktu dan adalah residual metode OLS. Uji LM didasarkan pada distribusi chi-squares dengan degree of freedom sebesar jumlah variabel independen. Jika nilai LM statistik dari nilai kritis statistic chi-squares maka menolak hipotesis nol dan model yang terbaik adalah model random effect. Sebaliknya jika nilai LM statistik nilai statistic chi-squares maka menerima hipotesis nol dan model yang terbaik adalah OLS common effect. Widarjono, 2013:363.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi dependen variabel, independen variabel ataupun keduanya mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Salah satu cara untuk melihat data yang telah memenuhi uji Normalitas adalah dengan menggunakan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah bila distribusi errornya normal atau mendekati normal. Terdapat 55 dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2013:160. 1 Analisis Grafik Metode yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Deteksi normalitas dapat dilakukan dengan: a Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2 Analisis Statistik Selain itu penelitian uji normalitas dapat juga menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS. Dalam penelitian ini, uji yang dilakukan untuk menentukan normalitas dengan menggunakan statistik Kolmogorov –Smirnov. Pada uji Kolmogorov - Smirnov suatu data dikatakan normal jika nilai Asym. Sig 0,05 Ghozali, 2013:163.

b. Uji Multikolineritas

Multikolinieritas berarti terjadi korelasi linier yang mendekatai sempurna antar dua variabel bebas. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada kolerasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna 56 di antara variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinier. Suliyanto, 2011:81 Menurut Widarjono 2013:101 Adanya multikolinieritas masih menghasilkan estimator yang BLUE, tetapi menyebabkan suatu model mempunyai varian yang besar. Dampak adanya multikolinieritas di dalam model regresi jika kita menggunakan teknik estimasi dengan model kuadrat terkecil OLS tetapi masih mempertahankan asumsi lain adalah sebagai berikut: 1 Estimator masih bersifat BLUE dengan adanya multikolinieritas namun estimator mempunyai varian dank ovarian yang besar sehingga sulit mendapatkan estimasi yang tepat. 2 Akibat no.1, maka interval estimasi akan cenderung lebih besar dan nilai hitung statistik uji t akan kecil sehingga membuat variabel independen secara statistic tidak signifikan mempengarui variabel independen. 3 Walaupun secara individu variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen melalui uji statistik t, namun nilai koefisien determinasi R 2 masih bisa relative tinggi. Untuk mendeteksi masalah multikkolinieritas dengan menguji koefisien korelasi r antar variabel independen. Sebbagai aturan kasar rule of thumb, jika koefisien korelasi cukup tinggi di atas 0,85 sehingga disimpulkan mengandung unsur multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika koefisien korelasi rendah dibawah 0,85 sehingga disimpulkan tidak mengandung unsure multikolinieritas. 57

c. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Firm Size, Leverage, Return On Investment (Roi) Free Cash Flow (Fcf), Dividend Payout Ratio (Dpr),Dan Price Earning Ratio (Per) Terhadap Earning Management Pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 60 114

Hubungan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Firm Performance, Studi Kasus pada BUMN (2008-2011)

0 36 93

Pengaruh Kebijakan Deviden dan Return On Equity Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur

4 44 99

Pengaruh Investment Opportunity Set, Return on Investment, dan Net Profit Margin Terhadap Devidend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 34 89

Pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 7 92

ANALISIS PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, DEBT TO EQUITY RATIO, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

1 23 54

Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)

1 8 99

Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan

0 3 131

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

2 22 163

PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY,DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 7 28