Uji Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik

57

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama konstan. Yang diharapkan pada model regresi adalah yang homokedastisitas. Masalah heteroskedastisitas sering terjadi pada penelitian yang menggunakan data cross-section. Widarjono 2013:115 mengatakan bahwa dengan adanya heteroskedaastisitas, estimator OLS tidak menghasilkan estimator yang Best Linear Unbiased Estimator BLUE hanya menghasilkan Linear Unbiased Estimator LUE. Jika terdapat heteroskedastisitas dan tetap menggunakan model OLS sehingga mengakibatkan sebagai berikut: 1 Jika varian tidak minimum maka menyebabkan perhitungan standard error metode OLS tidak lagi bisa dipercaya kebenarannya. 2 Akibat no.1 maka interval estimasi maupun uji hipotesis yang didasarkan pada dsitribusi t maupun F tidak lagi bisa dipercaya untuk evaluasi hasil regresi. Dalam mendeteksi masalah heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode GoldFeld-Quandt. Menurut metode GoldFeld-Quandt, mengasumsikan bahwa metode deteksi heteroskedastisitas merupakan fungsi positif dari variabel independen. Hipotesis yang digunakan dalam uji GoldFeld-Quandt ini adalah: H o : Tidak ada Heteroskedastisitas H a : Ada Heteroskedastisitas Metode GoldFeld-Quandt meliputi perhitungan dua regresi. Regresi kelompok pertama merupakan kelompok data yang diduga mempunyai varian variabel gangguan yang rendah dan regresi yang kedua berdasarkan data yang diduga mempunyai varian variabel 58 gangguan yang tinggi. Jika varian variabel gangguan setiap kelompok hampir sama maka diduga varian variabel gangguan mempunyai karakteristik homokedastisitas. Jika varian variabel gangguan menunjukkan tren yang meningkat maka model mengandung heteroskedastisitas. Prodedur metode GoldFeld-Quandt adalah sebagai berikut: 1 Mengurutkan data sesuai dengan X, dimulai dari yang kecil hingga yang paling besar. 2 Menghilangkan observasi yang ditengah c. Membagi data yang tersisa n-c menjadi dua kelompok. Kelompok pertama berkaitan dengan nilai X yang kecil dan kelompok kedua berhubungan dengan data dengan nilai X yang besar. 3 Melakukan regresi pada setiap kelompok secara terpisah. Data setiap regresi terdiari dari . 4 Dapatkan SSR1 yang berhubungan dengan nilai X kecil dan SSR2 yang berhubungan dengan nilai X yang besar. 5 Menghitung nilai F dengan rumus: Dimana: SSR 1 = Sum squared resid kelompok 1 SSR 2 = Sum squared resid kelompok 2 df = degree of freedom, ditentukan dengan menggunakan rumus 59 Jika nilai F hitung lebih besar dari nilai F kritis maka dapat ditarik kesimpulan menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis alternatif yang berarti terdapat masalah heterokedastisitas. Sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari nilai F kritis sehingga menerima hipotesis nol dan menolak hipotesis alternatif sehingga dapat ditarik kesimpulan tidak ada masalah heterokedastisitas.Widardjono, 2013:121.

d. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Firm Size, Leverage, Return On Investment (Roi) Free Cash Flow (Fcf), Dividend Payout Ratio (Dpr),Dan Price Earning Ratio (Per) Terhadap Earning Management Pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 60 114

Hubungan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Firm Performance, Studi Kasus pada BUMN (2008-2011)

0 36 93

Pengaruh Kebijakan Deviden dan Return On Equity Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur

4 44 99

Pengaruh Investment Opportunity Set, Return on Investment, dan Net Profit Margin Terhadap Devidend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 34 89

Pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 7 92

ANALISIS PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, DEBT TO EQUITY RATIO, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

1 23 54

Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)

1 8 99

Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan

0 3 131

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

2 22 163

PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY,DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 7 28