Nilai Perusahaan Landasan Teori

16 Neraca merupakan laporan yang mengungkapkan posisi keuangan kekayaan dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu mencakup aktiva asset, utang liability dan ekuitas equity. Hubungan ketiganya disebut sebagai persamaan akuntansi, yakni aktiva sama dengan utang ditambah ekuitas Mardiyanto, 2008:27. Mengenai laporan laba rugi income statement, Brigham dan Houston 2009 :93 menjelaskan bahwa “laporan laba rugi income statement adalah laporan yang merangkum pendapatan dan beban perusahaan selama suatu periode akuntansi, biasanya satu kuartal atau satu tahun.” Lebih lanjut Revee, dkk 2009:22 menjelaskan bahwa “laporan laba rugi merupakan ringkasan dari pendapatan dan beban untuk suatu periode waktu tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun”. Pada laporan laba rugi, penjualan bersih disajikan pada bagian atas laporan, sedangkan biaya-biaya operasional, bunga, dan pajak dijadikan sebagai pengurang untuk menentukan besarnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham. Komponen dalam laporan labarugi terdiri dari, laba bersih atau rugi bersih, pendapatan, beban, harga pokok produksi dan harga pokok penjualan Fuad, dkk, 2006:167.

3. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat dianggap s ebagai “kue bola”. Tujuan dari manajer adalah untuk memperbesar “kue bola” tersebut keputusan struktur permodalan capital structure decision dapat dilihat sebagai bagaimana 17 baiknya memotong “kue bola” tersebut. Jika bagaimana anda memotong mempengaruhi u kuran “kue bola” tersebut maka keputusan struktur permodalan ada pengaruhnya. Nilai perusahaan merupakan nilai pasar hutang ditambah dengan nilai pasar equity Rodoni dan Ali, 2010:3 - 4. Harga saham dan nilai perusahaan mengikhtisarkan penilaian kolektif investor tentang seberapa baikkah keadaan suatu perusahaan, baik kinerja saat ini maupun prospek masa depannya. Oleh sebab itu, peningkatan harga saham mengirimkan sinyal positif dari investor kepada manajer. Dan inilah keunggulan penting perusahaan go public. Perusahaan tertutup tidak bisa mengunakan harga saham sebagai ukuran kinerja Keown, et al, 2008:849. Beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan adalah nilai nominal, nilai pasar, nilai intrinsic, nilai buku dan nilai likuidasi. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebut secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif. Nilai pasar, sering juga disebut kurs adalah harga yang terjadi dari proses tawar-menawar dipasar saham. Nilai intrinsik, merupakan konsep yang paling abstrak, karena mengacu pada perkiraan nilai riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan sekedar harga dari sekumpulan asset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan dikemudian hari. Sedangkan nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. 18 Secara sederhana dihitung dengan cara membagi selisih antara total aktiva dan total hutang dengan jumlah saham yang beredar. Nilai likuidasi adalah nilai jual seluruh asset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bisa di hitung dengan cara yang sama dengan menghitung nilai buku, yaitu berdasarkan neraca proforma yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan dilikuidasi Keown, et al, 2008:849. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga akan meningkat. Kekayaan pemegang saham dan perusahan direpresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, kebijakan dividen, dan keputusan pendanaan Brigham dan Houston, 2009:19. Rasio yang dipakai untuk mengukur nilai perusahaan adalah sebagai berikut Mardiyanto, 2008:64: a. Price Book Value PBV Menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka pasar percaya akan prospek perusahaan. Rumus menghitung PBV adalah: 19 b. Tobin’s Q Nilai perusahaan dihitung dengan menggunakan Tobin’s Q, dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : Q = Nilai perusahaan EMV = Nilai pasar ekuitas EMV = Harga saham x jumlah saham beredar D = Nilai buku dari total hutang EBV = Nilai buku dari total aktiva Harga saham yang dimaksud disini adalah harga pada saat saham penutupan atau harga terakhir dan merupakan harga yang tidak mungkin berubah sampai bursa diaktifkan kembali dan harga terakhir ini mewakili nilai bagi investor. Perusahaan yang menunjukkan Tobin’s Q lebih besar berarti perusahaan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya dengan sangat baik.

4. Investment Opportunity Set IOS

Dokumen yang terkait

Pengaruh Firm Size, Leverage, Return On Investment (Roi) Free Cash Flow (Fcf), Dividend Payout Ratio (Dpr),Dan Price Earning Ratio (Per) Terhadap Earning Management Pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 60 114

Hubungan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Firm Performance, Studi Kasus pada BUMN (2008-2011)

0 36 93

Pengaruh Kebijakan Deviden dan Return On Equity Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur

4 44 99

Pengaruh Investment Opportunity Set, Return on Investment, dan Net Profit Margin Terhadap Devidend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 34 89

Pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 7 92

ANALISIS PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, DEBT TO EQUITY RATIO, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

1 23 54

Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)

1 8 99

Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan

0 3 131

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

2 22 163

PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY,DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 7 28