Operasional Variabel Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

63

5. Koefisien Determinasi Adjusted R Square

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa baik garis regresi cocok dengan datanya atau mengukur presentase total variasi Y yang dijelaskan oleh garis regresinya. Nilai koefisisen determinasi mempunyai interval sebagai berikut: Semakin angkanya mendekati 1 maka semakin baik garis regresi karena mampu menjelaskan data aktualnya. Semakin mendekati nol maka kita mempunyai garis regresi yang kurang baik. Koefisisen determinasi tidak pernah menurun terhadap jumlah variabel independen. Artinya koefisisen determinasi akan semakin besar jika menambah variabel independen di dalam model. Oleh karena nilai R 2 yang selalu naik dika menambah variabel independen walaupun variabel tersebut belum tentu mempunyai pembenaran dari teori ekonomi maupun logika ekonomi, sebagai alternatifnya adalah dengan menggunakan R 2 yang disesuaikan Adjusted R square.Widardjono, 2013:70.

E. Operasional Variabel Penelitian

Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel independen atau variabel bebas yang selanjutnya dinyatakan dengan simbol X dan variabel dependen atau variabel terikat yang selanjutnya dengan simbol Y. 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga akan meningkat. Kekayaan pemegang saham dan 64 perusahan direpresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, kebijakan dividen, dan keputusan pendanaan Brigham dan Houston, 2009:19. Salah satu pengukuran dalam menganalisa nilai perusahaan adalah dengan menggunakan price book value. Price book value Menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka pasar percaya akan prospek perusahaan. Rumus menghitung PBV adalah Mardiyanto, 2008:64: 2. Investment Opportunity Set IOS Investment Opportunity Set dalam penelitian ini menggunakan proksi tunggal yang berbasis pada harga yaitu Ratio Market to book value equity. Proksi ini dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan dimasa yang akan datang dapat melebihi return dari ekuitas yang didinginkan. Proksi ini mencerminkan bahwa pasar menilai return dari investasi perusahaan dimasa depan dari return yang diharapkan dari ekuitasnya, rumus dari investment opportunity set adalah sebagai berikut Astriani, 2014:12: 65 3. Kebijakan Deviden Menurut Faridah 2012:4 Rasio pembayaran deviden adalah persentase laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk kas. Rumus dari rasio pembayaran deviden yaitu: 4. Firm Size Ukuran perusahaan Size adalah ukuran besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki sumber permodalan yang lebih terdiversifikasi sehingga ukuran perusahaan Size merupakan kebalikan keuntungan terjadinya kebangkrutan. Pengukuran ukuran perusahaan dilakukan dengan menggunakan rumus Asnawi dan Wijaya, 2005:274: 5. Return on Equity Yang dimaksud dengan return on equity ROE dalam penelitian ini adalah laba bersih dibagi total ekuitas Sugiono dan Untung, 2008:132. Menurut Sudana 2011:22 semakin tinggi Return on Equity ROE menunjukkan bahwa semakin efisien penggunaan modal sendiri ekuitas yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Adapun rumus perhitungan return on equity adalah sebagai berikut: Size = Ln total aktiva 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Pasar Modal Indonesia

Secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka, Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912, Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan Kolonial atau VOC httpwww.idx.co.id, diakses pada tanggal 22 April 2016. Perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, Pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977 dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut httpwww.idx.co.id, diakses pada tanggal 22 April 2016: Tabel 4.1 Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia Periode Waktu Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia Desember 1912 Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda 1914-1918 Bursa Efek di Batavia ditutup selama perang dunia I 1925-1942 Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya Berlanjut Ke Halaman Berikutnya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Firm Size, Leverage, Return On Investment (Roi) Free Cash Flow (Fcf), Dividend Payout Ratio (Dpr),Dan Price Earning Ratio (Per) Terhadap Earning Management Pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 60 114

Hubungan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Firm Performance, Studi Kasus pada BUMN (2008-2011)

0 36 93

Pengaruh Kebijakan Deviden dan Return On Equity Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur

4 44 99

Pengaruh Investment Opportunity Set, Return on Investment, dan Net Profit Margin Terhadap Devidend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 34 89

Pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 7 92

ANALISIS PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, DEBT TO EQUITY RATIO, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

1 23 54

Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)

1 8 99

Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan

0 3 131

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

2 22 163

PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY,DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 7 28