33
pendapatnya, antusiasme peserta didik saat kegiatan pembelajaran berlangsung, interaksi sosial antarpeserta didik, interaksi sosial antara peserta didik dengan
guru serta kemampuana peserta didik dalam memecahkan masalah. Jurnal dibuat guru kolaborasi untuk mengetahui respon peserta didik terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan guru. Jurnal juga diisi oleh peserta didik untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami peserta didik selama dalam proses
pembelajaran dan pendapat peserta didik tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang baru saja dilaksanakan guru. Teknik nontes dilaksanakan
dengan melakukan observasi, catatan jurnal guru, dan jurnal peserta didik. Teknik tes dilaksanakan secara tertulis dengan menggunakan soal pilihan ganda atau
obyektif guna mengukur kemampuan peserta didik dalam menjelaskan memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab Konflik Sosial dan Mobilitas Sosial.
2 Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data pada teknik dokumentasi adalah dokumen catatan personal peserta didik dan dokumen daftar nilai ulangan. Sedangkan alat
pengumpulan data pada teknik observasi adalah lembar observasi, lembar jurnal guru kolaborasi, serta jurnal peserta didik. Alat pengumpulan data untuk teknis tes
adalah hasil ulangan harian. Tes berupa butir soal tertulis berbentuk pilihan ganda atau obyektif.
E. Validasi Data
1. Data kuantitatif divalidasi dengan kisi-kisi soal dan instrument atau alat tes atau evaluasi.
34
2. Data kualitatif divalidasi melalui triangulasi sumber, yaitu hasil observasi guru kolaborasi, jurnal guru kolaborasi, dan jurnal peserta
didik.
F. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif. Analisis data kualitatif dilakukan dengan membandingkan hasil
observasi, jurnal guru kolaborasi dan jurnal peserta didik berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Berdasarkan hasil observasi dan jurnal
guru kolaborasi maupun peserta didik dapat diketahui ada atau tidaknya peningkatan aktivitas belajar dalam proses pembelajaran melalui pemanfaatan
media Microsoft Power Point. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan membandingkan nilai ulangan
harian kondisi awal, nilai ulangan harian setelah siklus I, dan nilai ulangan harian setelah siklus II. Berdasarkan perbandingan tersebut peneliti dapat mengetahui
adatidaknya peningkatan hasil belajar bagi peserta didik yang sedang diteliti. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi atau penarikan kesimpulan.
G. Indikator Kinerja
Aktivitas dan hasil belajar sosiologi tentang Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 Tahun 20102011 masih
rendah. Terbukti dari sebagian besar peserta didik tidak konsentrasi pada materi yang disampaikan guru, sebagian besar peserta didik tidak memiliki keberanian
untuk bertanya dan sebagian peserta didik tidak memiliki rasa percaya diri untuk
35
mengemukakan pendapat. Selain aktivitas belajar peserta didik rendah, hasil belajar sosiologi juga masih rendah. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan minimal
KKM mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Kebumen tahun 20102011 yang telah ditetapkan yaitu 75, diketahui bahwa pada ulangan harian sosiologi
sebelumnya yang diikuti 31 peserta didik hanya 16,12 atau 5 peserta didik yang tuntas dengan nilai di atas atau sama dengan 75. Sedangkan nilai rerata peserta
didik kelas XI.IS.2 untuk ulangan harian tersebut adalah 68,90. Berdasarkan pada kenyataan tersebut, setelah dilaksanakan 2 siklus
tindakan kelas ditentukan target yang diharapkan yaitu aktivitas belajar peserta didik meningkat, sebagian besar peserta didik konsentrasi pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung, sebagian besar peserta didik memiliki keberanian untuk bertanya dan sebagian peserta didik memiliki rasa percaya diri untuk
mengemukakan pendapat. Target berikutnya adalah hasil belajar sosioalogi meningkat, yaitu 75 peserta didik mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu
nilai 75 dan rata-rata nilai ulangan harian meningkat dari 68,90 menjadi 75.
H. Prosedur Tindakan