71
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai yang telah diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran siklus II yaitu nilai tertinggi 93, nilai terendah 68, nilai
rerata 80,93, dan rentang nilai 25. Perbandingan nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rerata, dan rentang nilai pada siklus II terlihat lebih jelas dalam gambar 8.
Gambar 8 Grafik Nilai Ulangan Harian Siklus II
4. Refleksi
a. Aktivitas Belajar Sosiologi Berdasarkan hasil pengamatan berupa observasi guru kolaborasi, jurnal
guru, dan jurnal peserta didik dapat diketahui peningkatan aktivitas belajar sosiologi siklus I dengan siklus II. Pada kondisi awal sebagian besar peserta didik
tidak memperhatikan guru dalam proses pembelajaran, sebagian besar peserta didik tidak memiliki keberanian bertanya dan menyampaikan pendapat, sebagian
72
besar peserta didik terlihat malas mengikuti kegiatan pembelajaran berlangsung. Bahkan beberapa peserta didik ada yang bercanda dengan temannya, ada yang
melamun, dan juga ada yang mengantuk. Pada siklus I, sebagian peserta didik memperhatikan guru dalam proses
pembelajaran, sebagian peserta didik memiliki keberanian bertanya dan menyampaikan pendapat, sebagian peserta didik terlihat malas mengikuti kegiatan
pembelajaran. Bahkan masih ada peserta didik ada yang bercanda dengan temannya, ada yang melamun, dan juga juga ada yang mengantuk. Sedangkan
pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas belajar, yaitu sebagian besar peserta didik memperhatikan guru dalam proses pembelajaran, sebagian besar peserta
didik memiliki keberanian bertanya dan menyampaikan pendapat. Sebagian besar peserta didik antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini tampak pada
sebagian besar peserta didik sangat bersemangat untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan.
b. Hasil Belajar Sosiologi Hasil belajar sosiologi pada siklus II mengalami peningkatan. Hal ini
tampak pada perubahan hasil belajar yang terjadi antara kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Nilai rerata yang diperoleh peserta didik dalam kondisi awal meningkat
setelah dilakukan proses pembelajaran siklus I dan semakin meningkat setelah dilakukan pembelajaran siklus II. Proses pembelajaran tidak dilakukan dalam
siklus berikutnya karena nilai rerata peserta didik sudah melebihi kriteria
73
ketuntasan minimal. Berikut ini ditunjukkan tabel perbandingan antara nilai ulangan harian kondisi awal, dengan siklus I dan siklus II.
Tabel 6 Perbandingan Nilai Kondisi Awal dengan Nilai Siklus I dan Siklus II
No. Uraian
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
1. Nilai Tertinggi
85 85
93 2.
Nilai Terendah 50
53 68
3. Nilai Rerata
68,90 72, 32
80,93 4.
Rentang Nilai 35
32 25
Gambaran peningkatan antara nilai kondisi awal ke siklus I dan siklus II akan lebih jelas dalam grafik berikut.
74
Gambar 9. Grafik Perbandingan Nilai Ulangan Kondisi Awal, Siklus I dan II
Berdasarkan deskripsi pengamatan oleh guru kolaborasi, jurnal guru, dan deskripsi aktivitas belajar peserta didik yang diketahui melalui jurnal peserta
didik, metode pembelajaran dengan pemanfaatan media Microsoft Power Point dalam siklus II tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Pemanfaatan media
Microsoft Power Point menjadikan penyampaian materi lebih menarik dan lebih jelas. Pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok kecil memaksimalkan
peran setiap anggota kelompok, mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam kelompok dan meningkatkan kerja kelompok sehingga menjadi lebih
efektif.
K. PembahasanDiskusi