57
Gambar 5 Grafik Nilai Ulangan Siklus I
4. Refleksi
a. Aktivitas Belajar Sosiologi
Berdasarkan hasil pengamatan berupa observasi guru kolaborasi, jurnal guru, dan jurnal peserta didik dapat diketahui peningkatan aktivitas belajar
sosiologi kondisi awal dengan siklus I. Perbandingan antara aktivitas belajar peserta didik kondisi awal dengan siklus I yaitu, pada kondisi awal sebagian
besar peserta didik tidak memperhatikan guru dalam proses pembelajaran, sebagian besar peserta didik tidak memiliki keberanian bertanya dan
menyampaikan pendapat, sebagian besar peserta didik terlihat malas mengikuti kegiatan pembelajaran berlangsung. Bahkan beberapa peserta didik ada yang
bercanda dengan temannya, ada yang melamun, dan juga ada yang mengantuk. Sedangkan aktivitas belajar pada siklus I adalah sebagian peserta didik
memperhatikan guru dalam proses pembelajaran, sebagian peserta didik memiliki keberanian bertanya dan menyampaikan pendapat. Sebagian peserta didik terlihat
malas mengikuti kegiatan pembelajaran berlangsung. Bahkan masih ada peserta didik ada yang bercanda dengan temannya, ada yang melamun, dan juga juga ada
yang mengantuk.
b. Hasil Belajar Sosiologi
Berdasarkan perbandingan antara hasil ulangan harian pada kondisi awal dan siklus I dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar sosiologi. Nilai
tertinggi pada kondisi awal 85 dan pada siklus I, 85. Nilai terendah pada konsisi
58
awal 50, sedangkan nilai terendah pada siklus I menjadi 53. Terjadi peningkatan pula untuk nilai rerata yang telah dicapai peserta didik, yaitu nilai rerata kondisi
awal 68,90 dan meningkat pada siklus I, 72,32. Dari perbandingan nilai tersebut, telah terjadi peningkatan nilai rerata peserta didik dari kondisi awal ke siklus I
sebesar 3,42 persen. Sedangkan untuk rentang nilai yang dicapai peserta didik, pada kondisi awal adalah 35 dan pada siklus I, 32. Sedangkan berdasarkan kriteria
ketuntasan mata pelajaran sosiologi, maka terjadi peningkatan prosentase ketuntasan materi Konflik Sosial, yaitu pada kondisi awal 16,12 5 dari 31
peserta didik dan meningkat pada siklus I, 48,39 15 dari 31 peserta didik. Dengan demikian, pemanfaatan media Microsoft Power Point dapat digunakan
dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial. Perbandingan nilai ulangan kondisi awal dengan
nilai siklus I dapat dilihat pada tabel perbandingan nilai ulangan kondisi awal dengan nilai siklus I.
Tabel 4 Perbandingan Nilai Ulangan Kondisi Awal dengan Nilai Ulangan Siklus I
No. Uraian
Kondisi Awal Siklus I
1. Nilai Tertinggi
85 85
2. Nilai Terendah
50 53
3. Nilai Rerata
68,90 72, 32
4. Rentang Nilai
35 32
59
Gambaran peningkatan nilai ulangan kondisi awal ke siklus I akan lebih jelas dalam grafik berikut.
Gambar 6 Grafik Perbandingan Nilai Ulangan Kondisi Awal dengan Siklus I
Karena prosentase ketuntasan belajar peserta didik belum mencapai 75 maka kegiatan pembelajaran siklus I perlu dilanjutkan ke siklus II dengan
beberapa perbaikan. Agar kerja kelompok peserta didik lebih efektif dan efisien dan hasil belajar lebih meningkat, maka pada siklus II guru membentuk kelompok
kecil yang beranggotakan 4 peserta didik. Namun karena jumlah seluruh peserta didik adalah 31 maka ada 1 dari 8 kelompok yang anggotnya hanya 3. Dengan
pembentukan kelompok kecil, aktivitas kelompok semakin baik. Masing-masing peserta didik lebih berperan aktif, kreatif, kritis, dan inovatif sehingga proses
diskusi menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Dengan kerja kelompok yang lebih optimal, semua peserta didik dapat memiliki kemampuan dan ketrampilan
dalam bekerja sama, berpendapat, dan berpikir kritis, serta lebih mudah
60
memahami dan menguasai materi sehingga target pencapaian kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran sosiologi di atas 75 tercapai.
J. Deskripsi Hasil Siklus II 1. Perencanaan Tindakan
Guru mempersiapkan rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran, mempersiapkan materi Mobilitas Sosial.
Materi berupa teks yang akan disampaikan melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point.. Di samping itu, guru juga mempersiapkan lembar observasi, lembar
jurnal guru, dan lembar jurnal peserta didik. Unsur-unsur yang akan diobservasi dan hal-hal yang akan diketahui melalui jurnal didiskusikan terlebih dahulu oleh
guru dan kolaborator. Rencana apersepsi melalui kegiatan tanya jawab berupa penggalian
konsep dan contoh Mobilitas Sosial yang terjadi di masyarakat. Pada penggalian konsep dan contoh Mobilitas Sosial ini diharapkan diperoleh gambaran tentang
proses Mobilitas Sosial yang telah dimiliki peserta didik sehingga guru dapat menentukan kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Kegiatan inti yang direncanakan pada siklus II ini yaitu pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok kecil. Setelah guru menyampaikan materi
yang berupa teks, akan dilanjutkan aktivitas kelompok. Melalui gambar yang ditayangkan dengan media Microsoft Power Point, masing-masing kelompok
berdiskusi untuk menganalisis gambar berdasarkan materi yang telah disampaikan oleh guru. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok akan