Faktor-faktor Pengembangan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013

7. Pendekatan Penilaian Menurut Kurikulum 2013

Menurut Kurikulum 2013, penilaian yang dilakukan harus menggunakan pendekatan-pendekatan berikut: a. Acuan Patokan Dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada aspek penilaiannya, maka semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan patokan berdasarkan pada indikator hasil belajar. Sekolah terlebih dahulu harus menetapkan acuan patokan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. b. Metode dan Instrumen Penilaian dalam Kurikulum 2013 Bermacam-macam metode dan instrumen baik dalam bentuk formal maupun nonformal dipergunakan pada kegiatan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi. Informasi yang dikumpulkan menyangkut semua perubahan yang terjadi baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung penilaian proses dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan penilaian hasilproduk. 1 Penilaian NonformalInformal Penilaian nonformal bisa berupa komentar- komentar guru yang diberikandiucapkan selama proses pembelajaran. Saat seorang peserta didik menjawab pertanyaan guru, pada waktu siswa atau beberapa siswa mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya, atau saat seorang siswa memberikan komentar terhadap jawaban guru atau siswa lainnya, dengan demikian berarti guru telah melakukan penilaian nonformalinformal terhadap performansi siswa tersebut. 2 Penilaian Formal Penilaian proses formal adalah sebaliknya dari penilaian informal. Penilaian formal adalah teknik pengumpulan informasi yang didesain untuk mengidentifikasi dan merekam pengetahuan dan keterampilan siswa. Tidak sama dengan penilaian proses informal, penilaian proses formal merupakan kegiatan yang disusun dan dilakukan secara sistematis dengan tujuan untuk membuat suatu simpulan tentang kemajuan siswa.

8. Pelatihan Pendidik dan Tenaga KependidikanPTK

Pelatihan PTK adalah bagian dari pengembangan Kurikulum. Pelatihan PTK disesuaikan dengan strategi implementasi yaitu: Tahun pertama 2013 sampai tahun 2015 ketika Kurikulum sudah dinyatakan sepenuhnya diimplementasikan. Strategi pelatihan dimulai dengan melatih calon pelatih Master Trainer yang terdiri atas unsur-unsur, yaitu Dinas Pendidikan, Dosen, Widyaiswara, guru inti nasional, pengawas dan kepala sekolah berprestasi. Langkah berikutnya adalah melatih master teacher yang terdiri dari guru inti, pengawas dan kepala sekolah. Pelatihan yang bersifat masal dilakukan dengan melibatkan semua guru kelas dan guru mata pelajaran di tingkat SD, SMP dan SMASMK.

9. Pengembangan Buku Siswa dan Pedoman Guru

Implementasi Kurikulum 2013 dilengkapi dengan buku siswa dan pedoman guru yang disediakan oleh Pemerintah. Strategi ini memberikan jaminan terhadap kualitas isibahan ajar dan penyajian buku serta bahan bagi pelatihan guru dalam keterampilan melakukan pembelajaran dan penilaian pada proses serta hasil belajar peserta didik. Pada bulan Juli 2013 yaitu pada awal implementasi Kurikulum 2013 buku sudah dimiliki oleh setiap peserta didik dan guru. Ketersediaan buku adalah untuk meringankan beban orangtua karena orangtua tidak perlu membeli buku baru.

10. Evaluasi Kurikulum 2013

Pelaksanaan evaluasi implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan sebagai berikut: a Jenis Evaluasi: Formatif sampai tahun Belajar 2015-2016. b Sumatif: Tahun Belajar 2016 secara menyeluruh untuk menentukan kelayakan ide, dokumen, dan implementasi Kurikulum. Evaluasi pelaksanaan Kurikulum diselenggarakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah pelaksanaan Kurikulum dan membantu kepala sekolah dan guru menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan pendidikan dan dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah kotakabupaten secara rutin dan bergiliran. Evaluasi dilakukan di akhir tahun ke II dan ke V SD, tahun ke VIII SMP dan tahun ke XI SMASMK. Hasil dari evaluasi digunakan untuk memperbaiki kelemahan hasil belajar peserta didik di kelastahun berikutnya. Evaluasi akhir tahun ke VI SD, tahun ke IX SMP, tahun ke XII SMASMK dilakukan untuk menguji efektivitas Kurikulum dalam mencapai Standar Kemampuan Lulusan SKL. Kemendikbud, Pedoman Implementasi Kurikulum Januari 2013.

E. Pengalaman Guru Mengajar

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia 1976:28, pengalaman adalah sesuatu yang pernah dirasai, diketahui, dikerjakan, dijalani, dan sebagainya. Pen galaman berasal dari kata ”alam” yang berarti lebih mengetahui atau tahu benar. Sedangkan menurut Muslich 2007:13, pengalaman mengajar adalah masa kerja guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang dapat dari pemerintah, danatau