dan mengevaluasi peserta didik, dan bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran.
2. Persepsi Guru
Perubahan Kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang dikenal dengan Kurikulum 2013 menjadi beban baru bagi guru.
Guru sebagai pelaksana utama dari Kurikulum dituntut untuk lebih kreatif dalam merancang proses pembelajaran, bahan pelajaran
maupun strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan potensi peserta didik. Untuk itu guru harus mempersiapkan diri dengan
matang agar dapat menyesuaikan perubahan yang ada. Salah satunya dengan menambah pemahaman dan pengetahuan tentang Kurikulum
2013. Persepsi guru yang signifikan terhadap Kurikulum 2013 adalah
proses pemahaman, menerima, mengorganisasi dan menginterprestasi Kurikulum 2013 melalui alat indera dalam hubungannya dengan
Kurikulum 2013.
C. Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Menurut Alice Miel dalam Wiryokusumo dan Mulyadi 1988:4, Curriculum in composed of the experiences children undergo, it
fallows as a corollary that the curriculum is the result of interaction of a complexity of factors, including the physical environment and the
desires, beliefs, knowledge attitudes, and skill of the person served by and serving the school, namely, the learners, communityadults, and
educators. Dari pengertian ini, dapat diambil sarinya bahwa Kurikulum dimaksud meliputi keadaan gedung, suasana sekolah,
keinginan, keyakinan, pengetahuan, kecakapan dan sikap orang-orang yang melayani dan dilayani sekolah yaitu anak didik, masyarakat dan
para pendidik. Jadi segala sesuatu dan semua pihak yang terlibat dalam memberikan bantuan kepada siswa adalah termasuk ke dalam
Kurikulum. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1988:479, Kurikulum memiliki arti perangkat mata pelajaran yang diajarkan
pada lembaga pendidikan. Dari definisi-definisi di atas dapat kita ambil garis besarnya,
bahwa Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran, di mana segala sesuatu dan semua pihak yang terlibat dalam memberikan bantuan kepada siswa adalah termasuk ke dalam
Kurikulum, sebagai perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan.
2. Fungsi Kurikulum
Menurut Surahmad dalam Nurgiyantoro 1988:6, fungsi Kurikulum dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu:
a. Fungsi bagi Sekolah yang Berungkutan
Fungsi Kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan ini paling tidak dapat disebutkan dua macam. Pertama, sebagai alat
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan. Manifestasi Kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar di
sekolah adalah berupa program pengajaran. Program pengajaran itu sendiri merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen yang kesemuanya dimaksudkan sebagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan yang akan
dicapai tersebut disusun secara berjenjang mulai dart tujuan pendidikan yang bersifat nasional sampai tujuan instruksional.
Jika tujuan instruksional tercapai hasilnya langsung dapat diukur melalui kegiatan belajar mengajar di kelas pada
gilirannya akan tercapai pula tujuan-tujuan pada jenjang di atasnya. Setiap Kurikulum sekolah pasti didalamnya tercantum
tujuan-tujuan pendidikan yang akan atau harus dicapai melalui kegiatan pengajaran. Kedua, Kurikulum dijadikan pedoman