Jenjang Pendidikan Guru Model Penelitian

perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan guru. Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi menunjukkan bahwa terdapat derajat hubungan yang sedang antara jenjang pendidikan guru dengan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, diturunkan hipotesis penelitian sebagai berikut: Ha 2 = Ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang pendidikan guru.

H. Model Penelitian

Model penelitian dalam penilitian ini adalah sebagai berikut. Gambar 2.1 Model Penelitian Keterangan: = Pengalaman guru mengajar = Jenjang pendidikan guru = Persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 � � �

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi yang meliputi kegiatan penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan, ataupun prosedur Hair dkk dalam Sangadji dan Sopiah, 2010:21. Jenis penelitian ini tergolong penelitian survei, yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala- gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah Nazir, 2005:56. Kesimpulan dari penelitian ini hanya berlaku pada guru-guru kelas X di SMA Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Bantul, dan SMA Negeri 1 Sewon, SMA Negeri 1 Sedayu, SMA Negeri 1 Jetis, dan SMA Negeri 2 Bantul yang ada di Kabupaten Bantul sebagai subyek penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA se-Kabupaten Bantul yang dipilih pemerintah dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, yaitu SMA Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 1 Sewon, SMA Negeri 1 Sedayu, SMA Negeri 1 Jetis, dan SMA Negeri 2 Bantul. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 1 Sewon, SMA Negeri 1 Sedayu, SMA Negeri 1 Jetis, dan SMA Negeri 2 Bantul. 2. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013, pengalaman guru mengajar dan jenjang pendidikan guru.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti Sulistyo, 2010:22. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMA se-Kabupaten Bantul yang telah mengimplementasikan Kurikulum 2013 yaitu SMA Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 1 Sewon, SMA Negeri 1 Sedayu, SMA Negeri 1 Jetis, dan SMA Negeri 2 Bantul. Populasi penelitian sebanyak 351 guru. Menurut sumber dari SMA Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Bantul, dan SMA Negeri 1 Sewon jumlah guru adalah sebagai berikut: SMA Negeri 1 Kasihan = 66 guru, SMA Negeri 1 Bantul = 51 guru, dan SMA Negeri 1 Sewon = 65 guru, SMA Negeri 1 Sedayu = 68 guru, SMA Negeri 1 Jetis = 50 guru, dan SMA Negeri 2 Bantul = 51 guru. 2. Sampel Arikunto 1998:117 mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari populasi sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah guru-guru yang telah mengimplementasikan Kurikulum 2013, yaitu seluruh guru kelas X sepuluh. 3. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel yang digunakan untuk menentukan perwakilan sekolah menggunakan Purposive Sampling. Sugiyono 2001:61 menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sekolah yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 yaitu seluruh guru kelas X sepuluh.

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi akan apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini melibatkan variabel independen dan variabel dependen sebagai berikut : a. Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengalaman guru mengajar dan jenjang pendidikan guru. b. Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013. 2. Pengukuran Variabel Penelitian a. Pengukuran variabel persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 didasarkan pada indikator- indikatornya. Pengukuran yang digunakan penulis untuk mengukur variabel ini adalah berupa pernyataan-pernyataan tentang implementasi Kurikulum 2013. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 yang diadopsi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Monitoring implementasi Kurikulum 2013: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Persepsi Terhadap implementasi Kurikulum 2013 Sub variabel Indikator Pernyataan Positif Negatif Fungsi Kurikulum 2013 1. Membantu siswa mengembangkan kompetensi dan potensi diri. 2. Pedoman pengaturan kegiatan pendidikan dan pengajaran. 3. Pedoman bagi guru untuk memperbaiki situasi mengajar. 1 2 3 Tujuan Kurikulum 2013 1. Mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan berperadaban dunia. 4, 5, 6 7 Karakteristik Kurikulum 2013 1. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti KI kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar KD mata pelajaran. 2. Kompetensi Inti KI merupakan gambaran secara kategorial mengenai 8 9 kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. 3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual kemampuan kognitif tinggi. 10 Pengembangan Kurikulum 2013 1. Pola pembelajaran berpusat pada peserta didik. 2. Pola pembelajaran satu arah interaksi guru-peserta didik menjadi pembelajaran interaktif. 3. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok berbasis tim. 4. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia. 5. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis 11 12 13 15 14 Struktur Kurikulum 2013 1. Pelaksanaan 9 sembilan mata pelajaran wajib dalam implementasi Kurikulum 2013 sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. 2. Pelaksanaan mata pelajaran pilihan dalam implementasi Kurikulum 2013 membantu 16 17