aktif dalam pelaksanaan pembelajaran dan memiliki kepercayaan diri untuk mengemukakan pendapatide adalah dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share TPS. Dipilih model pembelajaran Think- Pair-Share TPS karena model pembelajaran ini memberi kesempatan pada
siswa untuk memecahkan masalah, berpikir secara individu mengenai suatu permasalahan dalam pembelajaran, mau menemukakan pendapat ketika
berdiskusi mengenai ide yang didapatkan ketika berada dalam kelompok, menumbuhkan sikap saling membantu ketika teman satu kelompok tidak
paham mengenai hasil diskusi, dan menumbuhkan sikap percaya diri ketika maju dan menjelaskan hasil diskusinya dengan teman satu kelas.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan masalah spesifik sebagai berikut:
1. Dari wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di SMP Santo
Aloysius Turi pada bulan april 2016, didapati siswa mengalami kesulitan dalam membayangkan bentuk abstrak dan mengaplikasikan
dalam bentuk nyata. 2.
Pembelajaran matematika di kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi masih bertumpu pada guru.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dan mempertimbangkan kemampuan, pengetahuan dan waktu maka penelitian akan dibatasi pada
masalah-masalah berikut: 1.
Penelitian dilakukan di SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 20152016
2. Penelitian ini membahas mengenai efektivitas penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share berbantu alat peraga terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada sub materi volume
balok di kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi. 3.
Motivasi belajar yang dimaksud adalah motivasi belajar siswa saat mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share berbantu alat peraga dan dapat dilihat dari skor yang diperoleh dari kuesioner.
4. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah diberikan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair- Share dengan berbantu alat peraga. Hasil yang dimaksud, dapat dilihat
dari perbandingan hasil pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen , serta perbandingan hasil post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen.
5. Kelas kontrol merupakan kelas yang menggunakan model
konvensional dalam pembelajaran, sedangkan kelas eksperimen merupakan kelas yang menggunakan model pembelajaran Think-Pair-
Share dalam pembelajarannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Pre-test dan post-test yang diberikan berdasarkan kompetensi dasar
dari sub bahasan volume balok yakni menyelesaikan soal yang berkaitan dengan volume balok.
7. Hasil penelitian sebatas untuk kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi.
D. Rumusan Masalah