Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan empat pilihan jawaban yaitu : SSSangat Setuju, SSetuju, TSTidak Setuju,
STSSangat Tidak Setuju.
G. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Hipotesis yang diajukan adalah efektivitas pembelajaran kooperatif tipe
“Think Pair Share” berbantu alat peraga pada pokok bahasan volume balok 20152016.
Secara umun
langkah-langkah analisis
data sehingga
mendapatkan penyelesaiannya adalah sebagai berikut Zainal Arifin, 2011:282:
1. Memilih alternatif pengujian hipotesis.
2. Menentukan populasi.
3. Mengambil sampel dan dibagi dalam kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. 4.
Mengumpulkan data nilai pre-test hasil belajar dari dua kelompok sampel.
5. Mengumpulkan data nilai post-test hasil belajar siswa dari dua kelompok
sampel. 6.
Menghitung rata-rata ̅ dan simpangan baku s dari kedua sampel.
7. Menguji homogenitas data.
8. Menguji hipotesis dengan Uji T.
9. Membandingkan nilai t hitung dengan nilai tabel harga kritik.
10. Membuat kesimpulan.
Berikut akan dijelaskan analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini:
1. Kriteria Efektivitas Model Pembelajaran
Efektivitas model pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran.
Kriteria efektivitas dalam penelitian ini mengacu pada: a.
Model pembelajaran dikatakan efektif apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukan perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen, antara hasil belajar pada tes kemampuan akhir kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
hasil belajar pada tes kemampuan akhir kelas kontrol. b.
Model pembelajaran dikatakan efektif apabila dapat mengungkapkan motivasi belajar siswa kelas eksperimen menunjukkan peningkatan
yang signifikan.
2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa
Nilai pre-test dan post-test akan menunjukkan hasil belajar siswa sebelum dilakukan pembelajaran dengan model Think-Pair-ShareTPS
dan setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Think- Pair-ShareTPS . Nilai tersebut diperoleh dari penjumlahan skor jawaban
setiap siswa. Skor tersebut dikonversikan dalam satu nilai dengan rentang 0 sampai dengan 100. Rumusan untuk menentukan nilai post-test akhir
tiap siswa adalah sebai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sedangkan untuk menentukan nilai rata-rata post-test semua siswa adalah sebagai berikut :
∑
Keterangan : NAi
= nilai akhir individu, JSi
= jumlah skor individu, JM
= jumlah skor maksimum, NAs
= jumlah rata-rata untuk semua siswa, ns
= banyaknya siswa. Selanjutnya, data hasil belajar ini akan dianalisis dengan Uji Rata-
Rata Uji T. Tahap-tahap untuk menganalisis hasil belajar siswa dari nilai pre-test dan post-test dengan uji statistik sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Peneliti menggunakan SPSS
Statistic 17.0 untuk membantu dalam perhitungan uji hipotesis. Langkah-langkah uji normalitas menurut Husaini dan Purnomo
2008:315 yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Merumuskan H
dan H
1.
H : Data berdistribusi normal,
H
1
: Data berdistribusi tidak normal. 2
Menentukan taraf signifikan. Taraf signifikasi yang digunakan adalah
. 3
Menentukan daerah kritis. Sig 2-tailed
. 4
Membuat kesimpulan. Jika Sig 2-tailed
maka H gagal ditolak. Artinya data
tersebut berdistribusi normal. b.
Uji Variansi Langkah-langkah uji variansi menurut Husaini dan Purnomo
2008:133 yaitu : 1
Merumuskan H dan H
1.
H : tidak ada perbedaan variansi,
H
1
: ada perbedaan variansi. 2
Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah
3 Menentukan daerah kritis.
Sig 2-tailed .
4 Membuat kesimpulan :
Jika Sig 2-tailed maka H
gagal ditolak. Artinya tidak ada perbedaan variansi dari data tersebut.
c. Uji Perbedaan Nilai Rata-rata Uji-T Data Pre-test
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji-T untuk melihat apakah ada perbedaan nilai rata-rata pre-test kelas kontrol dan rata-rata
pre-test kelas ekperimen. Perhitungannya menggunakan SPSS Statisc
17.0. Langkah-langkah melakukan Uji-T, yakni :
1 Merumuskan H
dan H
1
. H
: tidak ada perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen
= ,
H
1
: ada perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen
= .
2 Menentukan taraf signifikan.
Taraf signifikasi yang digunakan adalah .
3 Menentukan daerah kritis.
Sig 2-tailed .
4 Membuat kesimpulan.
Jika Sig 2-tailed maka H
gagal ditolak. Artinya tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan rata-rata
nilai pre-test kelas ekperimen, sehingga kedua kelas tersebut berawal dari kemampuan yang sama.
d. Uji Perbedaan Nilai Rata-rata Uji-T Data Post-test
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji-T untuk melihat apakah nilai rata-rata kelas ekperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
Perhitungannya menggunakan SPSS Statistic 17.0. Langkah-
langkah melakukan uji-T, yakni :
1 Merumuskan H
dan H
1.
H : rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih rendah atau
sama dengan kelas kontrol ,
H
1
: rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol
. 2
Menentukan taraf signifikan. Taraf signifikasi yang digunakan adalah
3 Menentukan daerah kritis.
Sig 2-tailed .
4 Membuat kesimpulan.
Jika Sig 2-tailed maka H
ditolak. Artinya rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
3. Analisis Data Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar
a. Motivasi Belajar Siswa secara Individu
Setelah dilakukan pengamatan dan pengisian instrumen observasi motivasi belajar siswa, dilakukan pemberian skor setiap
aktivitas siswa yang menunjukkan motivasi belajar siswa. Masing- masing indikator setiap karakteristik motivasi dalam instrumen
observasi diberi poin sesuai dengan kriteriannya. Setelah itu dilakukan perhitungan jumlah skor total yang diperoleh masing-
masing siswa, kemudian dihitung presentase motivasi belajar siswa
dengan cara :
Keterangan : : Hasil presentase motivasi belajar siswa
: Jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa : Jumlah skor maksimum
Setelah diperoleh presentase motivasi belajar masing- masing siswa, selanjutnya ditentukan kriteria motivasi belajar
siswa berdasarkan tabel dibawah ini :
Tabel 3.6 Kriteria Motivasi Belajar Siswa
Interval Kriteria Motivasi
20 Sangat rendah
21 – 40
Rendah 41
– 60 Cukup
61 – 80
Tinggi 81
– 100 Sangat Tinggi
Sumber: Kartika Budi, 2001:55
b. Motivasi Belajar Siswa secara Keseluruhan
Setelah diperoleh kriteria motivasi belajar masing-masing siswa, dapat dihitung presentase efektivitas siswa secara
keseluruhan dengan menghitung jumlah siswa yang termasuk dalam masing-masing kriteria. Perhitungan presentase motivasi
belajar siswa secara keseluruhan dengan cara :
∑
Keterangan : : Hasil presentase motivasi belajar siswa secara
keseluruhan ∑
: Jumlah siswa yang termotivasi sesuai kriteria : Jumlah seluruh siswa
Selanjutnya dapat ditentukan kriteria motivasi belajar siswa sacara keseluruhan menggunakan tabel kriteria motivasi belajar
siswa sebagai berikut :
Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Keseluruhan
ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR Kriteria
75 Sangat
Tinggi 75
75 Tinggi
75 65
Cukup 65
65 Rendah
65 Sangat
Rendah
Sumber: Kartika Budi, 2001:55
Keterangan : ST
: Sangat Tinggi T
: Tinggi C
: Cukup R
: Rendah SR
: Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Keterlaksanaan
Proses Pembelajaran
menggunakan Model
Pembelajaran Think-Pair-Share a.
Keterlaksanaan Proses Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Think-Pair-Share pada Setiap Pertemuan
Dalam proses analis keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share, maka akan
diberikan skor 1 untuk pernyataan yang diberikan tanda cek √
pada kolom “ya” dan skor 0 pada kolom “tidak”. Setelah itu, dihitung jumlah skor keterlaksanaan model pembelajaran sehingga
dapat dihitung persentasenya. Cara memperoleh persentase keterlaksanaan model pembelajaran Think-Pair-Share pada setiap
pertemuan adalah jumlah skor keterlaksanan model pembelajaran Think-Pair-Share, dibagi skor maksimum jawaban per pernyataan
sesuai indikator, kemudian dikalikan dengan 100 atau dapat ditulis sebagai berikut :
Keterangan : P = Persentase keterlaksanaan model pembelajaran Think-Pair-
Share S = Jumlah skor keterlaksanan model pembelajaran Think-Pair-
Share M = skor maksimum jawaban per pernyataan sesuai indikator
1 × 13 pernyataan = 13, untuk pertemuan pertama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 × 13 pernyataan = 13, untuk pertemuan kedua 1 × 9 pernyataan = 9, untuk pertemuan ketiga
b. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran menggunakan Model
Pembelajaran Think-Pair-Share secara Keseluruhan
Keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Jigsaw II secara Keseluruhan dapat diperoleh dari
rerata persentase
keterlaksanaan proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran TPS ketiga pertemuan atau
dapat ditulis sebagai berikut : Keterlaksanaan keseluruhan =
Setelah memperoleh hasil persentase keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think-Pair-
Share, baik pada setiap pertemuan maupun secara keseluruhan, maka akan dibandingkan dengan kriteria keterlaksanaan model
pembelajaran seperti tabel berikut :
Tabel 3.8 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Interval Kriteria
80 I ≥100 Sangat Tinggi
60 I ≥80 Tinggi
40 I ≥60 Sedang
20 I ≥40 Rendah
0 ≤ I ≥20 Sangat Rendah
dimodifikasi dari Arikunto, 2009 : 245
H. Rencana Tahap-Tahap Penelitian