Dimensi Minat Siswa Berwirusaha

18 juga membantunya tidak mudah melupakan apa yang dipelajarinya itu. Menurut Willian Amstrong The Liang Gie, 1995:133, terdapat sepuluh cara untuk memperoleh minat yaitu sebagai berikut: 1. Hendaknya berusaha menetapkan apa yang ingin diperbuatnya dan ke mana akan menuju. 2. Tetapkan suatu alasan bagi pekerjaan yang dilakukan dan dengan demikian membersihkannya dari unsur pekerjaan yang membosankan. 3. Hendaknya berusaha menentukan tujuan hidupnya contohnya: ingin menjadi apa?. 4. Lakukan suatu usaha yang sungguh-sungguh untuk menangkap keyakinan dan pengapdian diri pada pelajarab yang bersangkutan. 5. Hendaknya membangun suatu sikap yang positif, yaitu mencari minat- minat yang baik ketimbang alasan-alasan penghindar yang buruk. 6. Hendaknya menerapkan keaslian dan kecerdasannya dalam mata pelajaran sebagaimana dilakukannya pada kegemarannya. 7. Berlakulah jujur terhadap diri sendiri. 8. Praktekkan kebajikan-kebajikan dari minat dalam ruang kuliah, yaitu tampak dan berbuat seakan-akan sungguh berminat. 9. Hendaknya menggunakan nalurinya menghimpun untuk mengumpulkan keterangan. Hal ini tidak saja membantu perkembangan minat, melainkan juga konsentrasi. 10. Janganlah takut untuk menggunkan rasa ingin tahu. Sedangkan menurut Freeman The liang Gie, 1995:135, terdapat sepuluh cara untuk memperoleh minat, yaitu sebgai berikut: 1. Hendaknya menyingkirkan pengganggu yang tak penting dan tak dikehendaki seperti misanya suara, rasa lapar, dan rasa dingin. 2. Kesampingkanlah urusan-urusan mendesak lainnya dengan cara mencatatnya atau menyusun jadwal penyelesaiannya. 3. Tekanlah pikiran-pikiran yang tak dikehendaki dengan cara secepatnya beralih ke topik yang sedang dipelajari. 4. Hendaknya memahami apa yang sedang dipelajari. 5. Punyailah suatu minat yang hidup terhadap mata pelajaran di luar jam studi. 6. Hendaknya menggukan banyak sumber-sumber ide dan keterangan sehingga memperoleh banyak sudut padangan terhadap suatu mata pelajaran dan membangkitkan minatnya. 7. Janganlah berusaha mempelajari suatu mata pelajaran secara tersendiri, melainkan berusaha mempertalikannya sepanjang waktu dengan kehidupan sehari-hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 8. Hendaknya berusaha membaca suatu buku mengenai sejarah sesuatu mata pelajaran. 9. Usahakan mengetahui pertalian mata pelajaran itu dengan mata pelajaran lainnya dan bagaimana mata pelajaran itu dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. 10. Pastikan film-film, acara televisi dan radio yang berhubungan dengan mata pelajaran itu. Menurut Winkel 1984:30, minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Mengenai munculnya minat, Winkel memberikan sebuah gambaran untuk mencapai minat sebagai berikut: Bila dihubungkan dengan minat seseorang berwirausaha, mula- mula seseorang akan merasa senang terhadap wirausaha. Perasaan tersebut muncul karena seseorang telah mengenal dan karena dia memandang bahwa berwirausaha dapat memberikan manfaat dan berharga bagi dirinya, maka timbulah sikap positif dan dia akan selalu memperhatikan, berusaha mendekati dan menyesuaikan dirinya dengan sikap wirausaha. Dengan demikian dapat dikatakan minat seseorang untuk berwirausaha telah muncul. Minat berwirausaha dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perasaan senang menaruh perhatian pada sesuatu serta berusaha untuk mengetahi, melakukan pendekatan, memperhatikan dengan seksama, melibatkan diri dan mengarahkan Perasaan Sikap Minat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 individu pada suatu pilihan tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dikelompokkan menjadi dua golongan Winkel, 1984:27 adalah sebagai berikut: 1 Minat secara intrinsik Minat secara intrinsik merupakan minat yang berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. 2 Minat secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang berdasarkan suatu dorongan atau pengaruh dari luar individu.

D. Kerangka Berpikir

1. Hubungan Kultur Keluarga dengan Minat Siswa Berwirausaha Kultur keluarga adalah suatu nilai yang dimiliki masyarakat keluarga yang merupakan hasil kajianpengalaman yang berlangsung turun temurun. Siswa yang berasal dari kultur keluarga yang berbeda, diduga kuat mempunyai derajat hubungan yang tidak sama dengan minat berwirausaha. Pada siswa yang berasal dari keluarga yang berdimensi power distance kecil, maka minat berwirausaha diduga kuat akan tinggi. Keluarga dengan power distance kecil bercirikan mempunyai keberanian untuk mengatakan sebuah kebenaran, menghormati secara formal dan mengakui perbedaan, dan tidak tergantung pada orang tua. Kultur tersebut mendorong siswa akan memiliki ketidaktergantungan, kemandirian, kejujuran, dan menghargai orang lain. Sebaliknya siswa yang berasal dari keluarga dengan power distance besar bercirikan ketaatan kepada norma keluarga, adanya otoritas orang tua, dan ketergantungan pada orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 Kultur tersebut mendorong siswa bergantung pada orang lain, tidak adanya keahlian dalam penentuan tujuan, perencanaan, penjadwalan, serta pengaturan pribadi. Pada siswa yang berasal dari keluarga yang berdimensi collectivism , maka minat siswa berwirausaha diduga kuat akan tinggi. Keluarga dengan ciri collectivism bercirikan mempunyai demokratis dalam keluarga, kesetiaan kepada kelompok adalah sumber daya bersama, kemampuan mengelola keuangan, upacara keagamaan tidak boleh dilupakan, perasaan bersalah jika melanggar peraturan, dan keluarga menjadi tempat bersatunya anggota keluarga. Kultur tersebut mendorong siswa akan memiliki sikap dan cara mengatur keuangan, keinginan untuk bertindak secara jujur, dan memiliki dorongan dan kemauan yang kuat. Sebaliknya siswa yang berasal dari keluarga dengan individualism bercirikan adanya kecenderungan menyendiri dan cenderung memikirkan dirinya sendiri. Kultur tersebut mendorong siswa tidak adanya komunikasi dan hubungan antar personal. Pada siswa yang berasal dari kultur keluarga yang berdimensi masculinity , maka minat siswa berwirausaha diduga kuat akan lebih tinggi. Keluarga dengan masculinity yang bercirikan relasi anak dan orang tua ada jarak, perbedaan peran orang tua, dan pembelajaran bersama menjadi rendah hati. Kultur tersebut mendorong siswa akan memiliki hubungan antar personal yang baik, memiliki sikap tanggung jawab individual, dan kesiapan diri terhadap inovasi. Sebaliknya siswa yang berasal dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KULTUR SEKOLAH DAN POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK Hubungan Antara Kultur Sekolah Dan Pola Asuh Demokratis Dengan Sikap Kewirausahaan Siswa SMK.

0 0 13

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kultur Sekolah Dan Pola Asuh Demokratis Dengan Sikap Kewirausahaan Siswa SMK.

0 0 12

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

0 1 282

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo.

0 1 294

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta.

0 0 265

HUBUNGAN PROFIL JIWA WIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN.

1 4 84

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta - USD Repository

0 0 263

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 292

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 1 280

Hubungan kultur keluarga dan kultur sekolah dengan minat siswa berwirausaha : studi kasus pada siswa kelas X SMK Negeri I Depok, Sleman - USD Repository

0 0 159