Dimensi Kultur Sekolah Kultur Sekolah 1. Pengertian Kultur Sekolah

14 diintegrasikan secara kuat sehingga mereka menjadi sangat loyal. Dimensi masculinity menunjukkan suatu kelompok dimana peran sosial gender terdapat perbedaan yang jelas. Dimensi femininity menunjukkan adanya peran sosial gender terdapat tumpang tindih. Dimensi uncertainty avoidance from weak to strong menunjukkan masyarakat dalam mana individu akan merasa terancam dalam suatu ketidakpastian. Pada sekolah, dimensi power distance jarak kekuasaan mencakup indikator: perlakuan guru terhadap proses pembelajaran terpusat pada siswa, kesempatan bertanya, kebebasan menyampaikan kritik, komunikasi dua arah di kelas, peranan orang tua pada anak di sekolah, aturan dan norma dalam di sekolah, pengembangan kemampuan dan bakat, dan keuntungan orang tua dengan proses pembelajaran sekolah. Dimensi collectivism vs individualism mencakup: kebebasan mengungkapkan pendapat, penyelesaian tugas dari guru, tingkat penerimaan guru oleh orang lain, sikap positif dalam mengerjakan tugas, dan tujuan berprestasi. Dimensi femininity vs masculinity mencakup indikator suasana kompetisi kelas, orientasi pada prestasi dan kompetensi guru. Sedangkan dimensi uncertainty avoidance mencakup indikator tingkat penerimaan siswa dengan kekurangan guru, kejelasan guru dalam menerangkan dan kedekatan hubungan antara guru, siswa, dan orang tua. 15

C. Minat Siswa Berwirausaha 1. Pengertian Minat

Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dalam bidang itu Winkel, 1991:533. Sedangkan Hurlock 1992:114 mengatakan, minat adalah sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang diinginkan, bila mereka memilihnya secara bebas dan bila mereka melihat bahwa sesuatu akan mengntungkan dan mendatangkan kepuasan. Pengertian minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu keinginan. Senada dengan pendapat Maspiare 1982:62, minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka atau kecenderungan yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Ini berarti selain perasaan senang, orang yang berminat terhadap suatu objek juga mempunyai harapan-harapan utnuk memperoleh manfaat dari objek tertentu.

2. Pengertian Berwirausaha

Istilah entrepreneur berasal dari bahasa Perancis dan secara harfiah berarti perantara Bahasa Inggris: between-taker atau go-between. Pada abad ke-19 dan permulaan abad ke-20 para entrepreneur seringkali tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 dibedakan dengan kelompok manajer dan kelompok pengusaha terutama dipandang dari sudut perspektif ekonomi. Istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai wirausahawan. Menurut Sutrisno Iwantono 2002:111, entrepreneur adalah seseorang yang mengorganisasikan, mengelola, melakukan inovasi, dan memiliki keberanian untuk menanggung resiko. Entrepreneur memiliki dedikasi untuk menjalankan suatu bisnis secara berhasil. Entrepreneur memiliki kemauan dan keberanian untuk mengambil resiko baik dalam finansial, karier, ataupun reputasi. Tujuannya adalah agar ide-ide bisnisnya dapat dijalankan. Entrepreneur juga bersedia bekerja keras mencurahkan seluruh kemampuan dan bakatnya untuk menjalankan suatu usaha guna mencapai kepuasan batin. Sedangkan Winardi 2005:71 mengatakan entrepreneur adalah seorang yang menciptakan seuah bisnis baru, dengan menghadapi risiko dan ketidakpastian, dan yang bertujuan untuk mencapai laba serta pertumbuhan melalui pengidentifikasian peluang-peluang melalui kombinasi sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mendapatkan manfaatnya. Entrepreneur muncul di dalam diri seseorang karena didasari oleh suatu keinginan untuk mengimplementasikan gagasan atau konsep baru yang orisinal. Bahkan para entrepreneur itu dapat muncul karena adanya motivasi untuk menyumbangkan atau memberikan kontribusi bagi proses kemanusiaan atau tujuan lain yang lebih spesifik.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KULTUR SEKOLAH DAN POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK Hubungan Antara Kultur Sekolah Dan Pola Asuh Demokratis Dengan Sikap Kewirausahaan Siswa SMK.

0 0 13

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kultur Sekolah Dan Pola Asuh Demokratis Dengan Sikap Kewirausahaan Siswa SMK.

0 0 12

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

0 1 282

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo.

0 1 294

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta.

0 0 265

HUBUNGAN PROFIL JIWA WIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN.

1 4 84

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta - USD Repository

0 0 263

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 292

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 1 280

Hubungan kultur keluarga dan kultur sekolah dengan minat siswa berwirausaha : studi kasus pada siswa kelas X SMK Negeri I Depok, Sleman - USD Repository

0 0 159