Variabel Penelitian dan Pengukuran
28
e. perasaan bersalah jika melanggar
peraturan f.
keluarga menjadi tempat bersatunya anggota keluarga
9 10, 11
3 Femininity
vs masculinity
a. relasi anak dan orangtua ada jarak
b. perbedaan peran orangtua
c. peranan wanita yang lebih rendah dari
pria d.
pembelajaran bersama menjadi rendah hati.
12 13
14
15 4
Uncertainty avoidance
a. toleransi terhadap situasi yang tidak pasti
dan mempunyai inisiatif b.
keluarga sebagai tempat belajar c.
kepemilikan aturan 16
17 18
Skala pengukuran setiap butir pernyataan kultur keluarga didasarkan pada
skala likert. Masing-masing item pernyataan dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju SS = 4;
setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS =1.
b. Kultur Sekolah Kultur sekolah merupakan faktor esensial dalam membentuk
siswa menjadi manusia yang optimis, berani tampil, berperilaku kooperatif, kecakapan personal dan akademik. Iklim sekolah seperti
hubungan interpersonal, lingkungan belajar kondusif, menyenangkan, moral dan spirit berkorelasi secara signifikan dengan kepribadian dan
prestasi akademik sekolah. Dimensi kultur sekolah mencakup power distance, collectivism vs individualism, femininity vs masculinity, dan
uncertainty avoidance . Masing-masing dimensi dijabarkan dalam
bentuk indikator. Setiap indikator selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pernyataan.
29
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Kultur Sekolah
No. Dimensi
Indikator No.
Item
1 Power distance
a. perilaku guru terhadap para siswa sama
b. proses pembelajaran terpusat pada siswa
c. kesempatan bertanya
d. kebebasan menyampaikan kritik
e. komunikasi dua arah di kelas
f. peran orang tua pada anak di sekolah
g. aturan dan norma dalam sekolah
h. pengembangan kemampuan dan bakat
i. orang tua diuntungkan dengan proses
pembelajaran di sekolah 1
2 3
4 5
6 7
8 9
2 Collectivism vs
individualism a.
kebebasan mengemukakan pendapat b.
penyelesaian tugas dari guru c.
tingkat penerimaan dari oleh orang lain d.
sikap positif dalam mengerjakan tugas e.
tujuan berprestasi 10
11 12
13
14, 15 3
Femininity vs
masculinity a.
suasana kompetisi di kelas b.
berorientasi pada prestasi c.
kompetensi guru 16
17 18
4 Uncertainty
avoidance a.
tingkat penerimaan siswa pada kekurangan guru
b. kejelasan guru dalam menerangkan
c. kedekatan hubungan antara guru, siswa,
dan orang tua 19
20 21
Skala pengukuran setiap butir pernyataan kultur sekolah didasarkan pada
skala likert. Masing-masing item pernyataan dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju SS = 4;
setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS =1.
2. Minat Siswa Berwirausaha Minat siswa berwirausaha, yaitu suatu keadaan dimana seseorang
mempunyai perasaan senang, menaruh perhatian pada sesuatu serta berusaha untuk mengetahui, melakukan pendekatan, memperhatikan
dengan seksama melibatkan diri dan mengarahkan individu pada suatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pilihan tertentu. Dimensi minat siswa berwirausaha meliputi; ketertarikan, perasaan senang, keinginan untuk terlibat dalam kegiatan wirausaha,
harapan untuk memperoleh manfaat, pendirian, kemampuan, konsentrasi, dan rasa ingin tahu. Masing-masing dimensi dijabarkan dalam bentuk
indikator. Setiap
indikator selanjutnya
dijabarkan dalam
bentuk pernyataan.
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Minat Siswa Berwirausaha
No. Indikator
No. Item
1 ketertarikan
1,2 2
perasaan senang 3,4,5,8
3 keinginan untuk terlibat dalam kegiatan wirausaha
6,7 4
harapan untuk memperoleh manfaat 11
5 pendirian
9,10 6
kemampuan 12,14,13,15,16
7 konsentrasi
17,18 8
rasa ingin tahu 19,20
Skala pengukuran
setiap butir
pernyataan minat
siswa berwirausaha
didasarkan pada
skala likert.
Masing-masing item
pernyataan dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju TS =2; dan sangat tidak setuju STS =1.