2. Pengertian Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena
suatu sebab, seperti patani yang sedang menunggu panenhujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya. Disamping itu
mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan atau mengharapkan dapat pekerjaan atau bekerja secara
tidak optimal disebut pengangguran. Bukan angkatan kerja adalah mereka yang sedang bersekolah, mengurus rumah tangga tanpa
mendapat upah, lanjut usia, cacat jasmani dan sebagainya, dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan kedalam kategori
bekerja, sementara tidak bekerja, atau mencari pekerjaan. 3.
Pengertian Kesempatan Kerja. Kegiatan ekonomi di masyarakat membutuhkan tenaga kerja.
Kebutuhan akan tenaga kerja itu dapat juga disebut sebagai kesempatan kerja. Kesempatan kerja itu sendiri adalah suatu keadaan
yang menggambarkan terjadinya lapangan kerja pekerjaan untuk diisi pencari kerja. Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam UUD
1945 pada pasal 27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak”. Dari bunyi UUD 1945 pasal 27 ayat 2 itu jelas bahwa pemerintah Indonesia untuk
menciptakan lapangan kerja bagi anggota masyarakat karena hal ini berhubungan dengan usaha masyarakat untuk mendapat penghasilan.
E. Modal
1. Pengertian Modal
Gilarso 2002:97 Dalam ilmu ekonomi istilah modal adalah sumber daya yang dihasilkan oleh manusia untuk membantu proses produksi
menghasilkan barang dan jasa. Capital juga berarti dana uang yang diperlukan untuk membiayai pembelian barang-barang produksi. Modal
juga dapat berupa Capital Goods, yakni segala sumber daya selain kerja manusia dan pemberian alam, yang dipergunakan dalam proses
produksi, atau hasil produksi yang dipakai sebagai sarana atau alat untuk menghasilkan barang lain. Modal dalam arti barang modal sering
disebut modal konkret atau sumber daya misalnya bangunan dan konstruksi, mesin-mesin, dan alat-alat produksi lainnya Gilarso,
2002:96. 2.
Jenis Modal Jenis-jenis modal terdiri dari :
a. Modal AsingUtang
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi
perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang
yang pada saatnya harus dibayar kembali. Selanjutnya modal asing atau utang ini dibagi lagi menjadi tiga golongan yaitu :
1 Modal asingutang jangka pendek short-term debt yaitu
jangka waktunya pendek berkisar kurang dari 1 tahun. 2
Modal asingutang jangka menengah intermediate- term debt dengan jangka waktu antara 1 sampai 10 tahun.
3 Modal asingutang jangka panjang long- term debt dengan
jangka waktu lebih dari 10 tahun. b.
Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan
dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut
likuiditas merupakan “dana jangka panjang yang tidak tertentu
likuiditasnya. Modal sendiri yang berasal dari sumber intern dari dalam perusahaan yaitu modal yang dihasilkan sendiri di dalam
perusahaan dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari sumber ekstern ialah modal yang
berasal dari pemilik perusahaan.
F. Hasil Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan Penelitian Enggar Pradipta Widyaresti, dan Achma Hendra Setiawan
2012 yang berjudul “Analisis peran BRI Unit Ketandan dalam pemberian kredit usaha rakyat bagi pengusaha mikro dan kecil di
Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten”, menunjukkan:
1. Modal
Terjadi peningkatan variabel modal usaha mikro dan kecil di Kecamatan Ngawen dari rata-rata sebelum mendapatkan KUR dari BRI
Unit Ketandan sebesar Rp 2.545.882,00 menjadi Rp 8.417.647,00 setelah mendapatkan pinjaman KUR dari BRI Unit Ketandan, atau
mengalami peningkatan sebesar 230 . 2.
Produksi Terjadi peningkatan variabel produksi usaha mikro dan kecil di
Kecamatan Ngawen dari rata-rata sebelum mendapatkan KUR dari BRI Unit Ketandan adalah sebesar Rp 2.184.706,00 namun setelah
mendapatkan KUR dari BRI Unit Ketandan meningkat dengan rata-rata sebesar Rp 7.500.000,00 atau meningkat sebesar 243 .
3. Omzet Penjualan
Terjadi peningkatan pada variabel omzet penjualan usaha mikro dan kecil di Kecamatan Ngawen dari rata-rata sebelum mendapatkan KUR
dari BRI Unit Ketandan adalah sebesar Rp 2.850.000,00, namun setelah