c. Faktor ketiga ialah faktor non-organisasi yaitu calon karyawan
masih memiliki alternatif pekerjaan di bidang lain ketika tidak diterima di bidang yang diinginkan, pada suatu perusahaan.
Sehingga karyawan masih dapat mengembangkan kompetensinya di perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi terbentuknya komitmen kerja karyawan
dapat berasal dari dalam diri karyawan itu sendiri, organisasi tempatnya bekerja dan juga faktor non-organisasi seperti alternatif
lowongan pekerjaan di tempat lain.
B. Kepemimpinan
1. Definisi Kepemimpinan Secara Umum
Kepemimpinan secara harafiah berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya bimbing atau tuntun. Dari kata pimpin lahirlah kata kerja
“memimpin” yang artinya membimbing atau menuntun dan kata benda “pemimpin” yaitu orang yang berfungsi memimpin atau orang
yang membimbing atau menuntun Robbins 2008. Di sisi lain, Kaloh 2009 berpendapat bahwa kepemimpinan adalah sesuatu yang
melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian personality, kemampuan ability, dan
kesanggupan capability. Selain itu, kepemimpinan juga dianggap sebagai serangkaian kegiatan activity pemimpin yang terkait dengan
kedudukan posisi serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri dan proses antar hubungan atau interaksi antar pemimpin, bawahan dan
situasi. Kepemimpinan merupakan aspek penting dalam organisasi karena merupakan hubungan antara atasan dan bawahan.
Kepemimpinan juga merupakan suatu kemampuan, proses atau pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu
dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan merupakan hal penting dalam kehidupan bersama. Selain itu, kepemimpinan harus mengena
kepada orang yang dipimpinnya, hal ini berarti harus diakui secara timbal balik, misalnya sasaran yang dipimpin harus mengakui bahwa
orang tersebut adalah pemimpinnya Kaloh, 2009. Menurut Stogdill kepemimpinan dalam Kaloh, 2009
mengandung pengertian sebagai berikut: 1.
Titik pusat proses-proses kelompok 2.
Kepribadian yang mempunyai pengaruh 3.
Seni untuk menciptakan kesesuaian paham atau kesetiaan, kesepakatan
4. Pelaksanaan pengaruh
5. Tindakan atau perilaku
6. Suatu bentuk persuasi
7. Hubungan kekuatankekuasaan
8. Hasil dari interaksi
9. Peranan yang dipilihkan
10. Inisiasi permulaan dari struktur Menurut Sunyoto 2011 kepemimpinan adalah proses memberi
inspirasi kepada seluruh karyawan agar bias bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan misalnya dengan cara
mengajak karyawan agar bertindak secara benar, mencapai komitmen dan memotivasi untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan
memiliki dua peran penting, yaitu: 1.
Menyelesaikan tugas, artinya tujuan utama dibentuknya kelompok dibawah pemimpin. Para pemimpin harus
memastikan bahwa tujuan kelompok akan tercapai. 2.
Menjaga hubungan yang efektif, yaitu hubungan pemimpin dengan anggota kelompoknya maupun hubungan antar
kelompok. Selain itu pemimpin harus memiliki: 1. Intuisi yaitu
keterlibatan pemimpin dalam menatap situasi, mengantisipasi perubahan, mengambil resiko dan membangun kejujuran, 2.
Pandangan yaitu keterlibatan pemimpin dalam mengimajinasikan suatu kondisi untuk memperbaiki lingkungan
organisasi, 3. Nilai keselarasan yaitu kemampuan pemimpin untuk mengetahui dan memahami nilai-nilai yang berkembang
dalam organisasinya, nilai-nilai yang dimiliki bawahannya, serta dapat memadukan kedua nilai tersebut menuju organisasi yang
efektif dan 4. Kepastian akan maksud dan arah tujuan.
Kepemimpinan juga berkaitan dengan proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain serta memahami dan
setuju dengan apa yang harus mereka lakukan dan bagaimana melakukan tugas tersebut secara efektif, serta proses untuk
memfasilitasi upaya individu dan kelompok mencapai tujuan bersama Yukl 2007. Kepemimpinan juga merupakan kemampuan
mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan merupakan pengertian kepemimpinan menurut Robbins 2001. Kepemimpinan
adalah cara mengajak karyawan agar bertindak benar, mencapai komitmen, dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama
Armstrong, 2003. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah suatu proses untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi karyawan untuk bekerja dengan benar dan sebaik-
baiknya sehingga dapat mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat bagi individu dan kelompok tersebut.
2. Definisi Kepemimpinan Situasional