Pengertian Komitmen Organisasi Aspek-aspek Komitmen Organisasi

8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Komitmen Organisasi

1. Pengertian Komitmen Organisasi

Meyer et all 1993 berpendapat bahwa komitmen merupakan sifat hubungan antara individu dengan organisasi kerja, yang mana individu tersebut mempunyai keyakinan diri terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi kerja, adanya kerelaan untuk menggunakan usahanya secara sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi kerja serta mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap menjadi bagian dari organisasi kerja. Individu juga mengidentifikasikan dirinya pada suatu organisasi tertentu tempat individu bekerja dan berharap untuk menjadi anggota organisasi kerja guna turut merealisasikan tujuan- tujuan organisasi kerja. Komitmen juga merupakan satu kekuatan yang mampu mengikat pekerja untuk mau mengembangkan perilaku- perilaku kerja yang relevan dengan pencapaian tujuan perubahan organisasi. Selain definisi yang telah disebutkan, Meyer et all 1993 menilai komitmen sebagai identifikasi yang kuat dari individu terhadap organisasi dan terlibat di dalamnya, meliputi kepercayaan, menyerap nilai-nilai dan tujuan organisasi, berharap untuk dapat memberi hasil kerja yang baik pada organisasi, berharap untuk dapat memberi hasil kerja yang baik pada organisasi. Komitmen organisasi dapat pula berarti sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan terhadap organisasi dan bagaimana anggota organisasi menunjukkan keterlibatan mereka pada organisasiyang akan berlanjut ke arah dan kemakmuran Robbins, 2001. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi adalah kekuatan yang mengikat karyawan pada organisasi, meliputi keinginan karyawan untuk terlibat dan menjadi bagian dari organisasi dengan menyerap nilai-nilai yang dimiliki organisasi, memiliki loyalitas terhadap organisasi, dan ikut serta dalam mewujudkan visi misi serta tujuan perusahaan.

2. Aspek-aspek Komitmen Organisasi

Steers 1980 mengemukakan bahwa komitmen organisasi memiliki tiga aspek utama, yaitu: a. Rasa identifikasi, yaitu terwujud dalam bentuk kepercayaan karyawan terhadap organisasi, dapat dilakukan dengan memodifikasi tujuan organisasi, sehingga mencakup beberapa tujuan pribadi para karyawan ataupun dengan kata lain perusahaan memasukkan pula kebutuhan dan keinginan karyawan dalam tujuan organisasinya, sehingga akan menghasilkan suasana saling mendukung diantara para karyawan dengan organisasi. Suasana tersebut akan membawa karyawan dengan rela menyumbangkan sesuatu bagi tercapainya tujuan organisasi, karena karyawan menerima tujuan organisasi yang dipercayai telah disusun demi memenuhi kebutuhan pribadi mereka. b. Keterlibatan atau partisipasi karyawan dalam aktivitas-aktivitas keorganisasian juga penting untuk diperhatikan karena adanya keterlibatan karyawan menyebabkan mereka akan mau dan senang bekerjasama, baik dengan pimpinan ataupun dengan sesama teman kerja. Salah satu cara yang dapat dipakai untuk mengetahui keterlibatan karyawan adalah dengan melihat partisipasi mereka dalam berbagai kesempatan pembuatan keputusan, yang dapat menumbuhkan keyakinan pada karyawan bahwa apa yang telah diputuskan adalah merupakan keputusan bersama. Kesempatan bagi karyawan untuk berpartisipasi dapat membuat karyawan merasa diterima sebagai bagian utuh dari organisasi, dan konsekuensi lebih lanjut, mereka merasa wajib untuk melaksanakan bersama karena adanya rasa terikat dengan yang mereka ciptakan. Tingkat kehadiran karyawan yang memiliki rasa keterlibatan tinggi umumnya tinggi pula. Mereka hanya absen jika mereka sakit hingga benar-benar tidak dapat masuk kerja, sehingga tingkat kesengajaan pada individu tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pekerja yang memiliki keterlibatan lebih rendah. c. Loyalitas karyawan terhadap organisasi memiliki makna kesediaan seorang untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi, kalau perlu dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun. Kesediaan karyawan untuk mempertahankan diri bekerja dalam perusahaan adalah hal yang penting dalam menunjang komitmen karyawan terhadap organisasi dimana mereka bekerja dan dapat terwujud ketika karyawan merasakan adanya keamanan dan kepuasan di dalam organisasi tempat ia bergabung untuk bekerja. Berdasarkan penjelasan tersebut aspek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah aspek identifikasi, partisipasi dan loyalitas. Aspek–aspek ini memuat tentang bagaimana karyawan merasa dirinya sebagai bagian dari organisasi, ikut berpartisipasi dalam mencapai tujuan perusahaan dan bersedia mengerahkan semua kemampuan yang dimilikinya untuk pencapaian tujuan perusahaan.

3. Proses Pembentukan Komitmen Organisasi