Kepemimpinan juga berkaitan dengan proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain serta memahami dan
setuju dengan apa yang harus mereka lakukan dan bagaimana melakukan tugas tersebut secara efektif, serta proses untuk
memfasilitasi upaya individu dan kelompok mencapai tujuan bersama Yukl 2007. Kepemimpinan juga merupakan kemampuan
mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan merupakan pengertian kepemimpinan menurut Robbins 2001. Kepemimpinan
adalah cara mengajak karyawan agar bertindak benar, mencapai komitmen, dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama
Armstrong, 2003. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah suatu proses untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi karyawan untuk bekerja dengan benar dan sebaik-
baiknya sehingga dapat mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat bagi individu dan kelompok tersebut.
2. Definisi Kepemimpinan Situasional
Dalam sebuah kepemimpinan, ada berbagai macam gaya yang dapat digunakan pemimpin untuk memimpin anggotanya. Salah
satunya adalah gaya kepemimpinan situasional. Gaya kepemimpinan situasional merupakan gaya yang dikombinasikan dengan situasi yang
ada berkenan dengan perilaku pemimpin dengan bawahan atau pengikutnya Thoha 2004. Gaya kepemimpinan situasional
merupakan gaya-gaya atau cara-cara kepemimpinan yang ditunjukkan oleh seorang pemimpin untuk membimbing, melaksanakan,
mengarahkan, mendorong bawahan untuk mencapai tujuan, dan mendayagunakan segala kemampuan secara optimal dengan
mengkombinasikan situasi yang ada berkenaan dengan perilaku pemimpin dengan bawahan atau pengikutnya.
Beberapa ahli seperti Hersey dan Blanchard 1986, menyatakan bahwa perilaku pemimpin yang efektif tergantung pada tingkat
kesiapan dari para bawahannya. Kesiapan ini didefinisikan sebagai kemampuan dan kesediaan dari pengikut untuk menyelesaikan suatu
tugas. Kepemimpinan situasional didasarkan atas hubungan antara
kadar bimbingan dan arahan perilaku tugas yang diberikan pemimpin; kadar hubungan sosioemosional perilaku hubungan yang
disediakan pemimpin; dan level kesiapan kematangan yang diperlihatkan pengikut dalam pelaksanaan tugas, fungsi, atau tujuan
tertentu. Kematangan maturity pengikut atau kelompok dalam kepemimpinan situasional, didefinisikan sebagai kemampuan dan
kemauan ability dan willingness orang-orang untuk memikul tanggung jawab untuk mengarahkan perilaku mereka sendiri.
Variabel-variabel kematangan itu hendaknya hanya dipertimbangkan dalam kaitannya dengan tugas tertentu yang perlu dilaksanakan yakni
seseorang atau suatu kelompok tidak dapat dikatakan matang atau
tidak matang dalam arti menyeluruh, Hersey dan Blanchard, 1986. Konsep ini menjelaskan antara gaya kepemimpinan yang efektif
dengan level kematangan para pengikut, bagi para pemimpin. Dalam kepemimpinan situasional, penekanan diletakkan pada perilaku
pemimpin dalam hubungannya dengan pengikut. Pengikut adalah faktor yang paling penting dalam setiap kejadian Smither, 1994.
Kepemimpinan situasional juga merupakan gaya yang dikombinasikan dengan situasi yang ada berkenaan dengan perilaku
pemimpin dengan bawahan atau pengikutnya. Dengan kata lain, gaya kepemimpinan sitasional merupakan gaya-gaya atau cara-cara
kepemimpinan yang ditunjukkan oleh seorang pemimpin untuk membimbing, melaksanakan, mengarahkan, mendorong bawahan
untuk mencapai tujuan, dan mendayagunakan segala kemampuan secara optimal dengan mengkombinasikan situasi yang ada berkenaan
dengan perilaku pemimpin dengan bawahan atau pengikutnya Thoha, 2004.
Berdasarkan hal tersebut, kepemimpinan situasional merupakan kepemimpinan yang memfokuskan antara perilaku pemimpin terhadap
kematangan bawahan deengan cara-cara tertentu untuk sehingga karyawan dapat menggunakan kemampuannya dengan seoptimal
mungkin dalam mencapai tujuan perusahaan Hersey dan Blanchard, 1986.
3. Efektivitas Kepemimpinan Situasional