Kehidupan Manusia Pada Masa Pra-Aksara di Indonesia
5 Kapak Lonjong Kapak ini disebut kapak lonjong karena garis
penampang memperlihatkan sebuah bidang yang berbentuk lonjong. Bentuk kapaknya sendiri bundar
telor. Ujungnya yang agak lancip ditempatkan di tangkai dan di ujung lainnya yang bulat diasah hingga
tajam. Ukurannya ada yang berukuran besar dan kecil. Ukuran yang besar disebut dengan walzeinbeil
dan ukuran kecil disebut kleinbeil. Kebudayaan kapak lonjong disebut pula kebudayaan Neolitihikum Papua,
karena jenis kapak ini banyak ditemukan di Papua Irian. Selain di Papua, jenis kapak ini ditemukan pula
di daerah lainnya yaitu di Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa dan Serawak.
Berdasarkan tempat ditemukannya kapak lonjong ini, dapat disimpulkan bahwa penyebaran alat ini dari
timur, yaitu dari daratan Asia ke Jepang, Formosa, Filipina, Minahasa terus ke timur.
6 Perhiasan
Manusia purba pada masa bercocok tanam sudah mengenal hiasan. Bahan yang digunakan untuk
membuat hiasan berasal dari bahan-bahan yang mudah dicari di sekitar tempat tinggalnya. Bagi yang
tinggal di daerah pantai, mereka membuat hiasan yang berasal dari kulit kerang. Ada pula hiasan yang
terbuat dari terrakota, yaitu tanah liat yang dibakar seperti membuat gerabah. Sedangkan hiasan yang
dibuat dari bahan batu berupa gelang, kalung dan beliung.
7 Pakaian
Manusia pada masa bercocok tanam diduga sudah mengenal pakaian. Pakaiannya terbuat dari kulit kayu
dan kulit binatang. Bukti penemuan pakaian pada masa pra-aksara ditemukan di Kalimantan, Sulawesi
Selatan, dan beberapa tempat lainnya.
3. Masa Megalithikum
Selain alat-alat yang telah disebutkan di atas, masih terdapat benda-benda lainnya yang dihasilkan,
khususnya benda yang ada kaitannya dengan kepercayaan manusia yang hidup pada masa zaman
batu. Kepercayaan masyarakat pada masa bercocok tanam merupakan perkembangan dari zaman
masa berburu dan mengumpulkan makanan. Pada masa sebelumnya, manusia purba sudah mengenal
kepercayaan yaitu berupa adanya penguburan. Pada masa becocok tanam kepercayaan masyarakat ini
dibuktikan dengan ditemukannya bangunan-bangunan
Gambar 2.10
Kapak Lonjong.
Sumber: Lukisan Sejarah,
Di unduh dari : Bukupaket.com
Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII
batu besar atau disebut megalithikum. Bangunan megalithikum ini diperkirakan berlangsung sejak
zaman bercocok tanam dan masa perundagian. Adapun bangunan-bangunan batu pada masa
megalithikum antara lain sebagai berikut. a Menhir. Menhir berbentuk tiang atau tugu batu
tunggal yang didirikan untuk menghormati roh nenek moyang. Menhir banyak ditemukan di
berbagai tempat di Indonesia seperti di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.
b Dolmen. Dolmen adalah meja batu yang berkakikan menhir. Dolmen ini berfungsi sebagai
tempat sesaji atau pemujaan kepada roh nenek moyang. Ada pula dolmen yang berfungsi
sebagai peti mayat yang didalamnya terdapat tulang belulang manusia, dan ada yang disertai
dengan benda-benda lainnya seperti periuk, gigi binatang, dan porselen. Benda-benda ini
disertakan sebagai bekal bagi yang meninggal.
c Sarkopagus atau keranda. Bentuknya seperti palung atau lesung, tetapi mempunyai tutup.
Sarkopagus seperti juga dolmen yang berfungsi sebagai peti mayat, di dalamnya terdapat tulang
belulang manusia bersama bekalnya. Sarkofagus banyak ditemukan di Bali.
d Kubur batu. Kubur batu berfungsi sebagai peti mayat, hanya beda bentuknya. Kubur batu dibuat
dari lempengan batu yang disusun menjadi peti. Kubur batu antara lain ditemukan di daerah
Kuningan, Jawa Barat dan Gilimanuk, Bali.
e Punden berundak-undak. Bangunan batu ini tersusun secara bertingkat-tingkat. Biasanya pada
punden berundak-undak terdapat menhir. Fungsi bangunan ini sebagai tempat pemujaan. Punden
berundak-undak antara lain ditemukan di Lebak Sibedug daerah Banten Selatan.
Sumber: Lukisan Sejarah,
Gambar 2.11
Menhir.
Gambar 2.12
Punden berundag-undag.
Sumber: www.pacitan.go.id
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kehidupan Manusia Pada Masa Pra-Aksara di Indonesia
f Waruga, yaitu kubur batu berbentuk kubus atau bulat, dibuat dari batu yang utuh. Waruga
ditemukan di daerah Sulawesi Tengah dan Utara. g Arca. Arca-arca megalit menggambarkan
binatang atau manusia. Binatang-binatang yang digambarkan ialah gajah, kerbau, harimau, dan
monyet. Arca-arca seperti ini ditemukan antara lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera
Selatan, dan Lampung.
4. Masa Perundagian