Kerajaan Aceh Perkembangan Kerajaan

Perkembangan Islam di Indonesia Sultan Iskandar Syah 1414-1424. Selanjutnya raja- raja yang berkuasa di Malaka adalah sebagai berikut, Sultan Muzaffar Syah 1424-1444, Sultan Mansur syah 1444-1477, Sultan Mahmud Syah 1477-1511. Kerajaan Malaka pada masa Mahmud Syah mengalami keruntuhan setelah pada tahun 1511 Malaka dikuasai oleh Portugis di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque.

c. Kerajaan Aceh

Setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511, para pedagang Islam tidak mengakui kekuasaan Portugis di Malaka. Mereka segera memindahkan jalur perniagaan ke bandar-bandar lainnya di seluruh Nusantara. Peran Malaka sebagai pusat perdagangan internasional digantikan oleh Aceh selama beberapa abad. Kerajaan Aceh ini didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada 1513. Ia berkuasa dari tahun 1513 sampai 1528. Pengganti Ali Mughayat Syah adalah Sultan Alaudin Riayat Syah yang mengadakan tiga kali penyerangan kepada Portugis di Malaka pada tahun 1528, 1560, dan 1568. Namun, penyerangan- penyerangan tersebut mengalami kegagalan. Sultan Aceh yang pernah membawa Aceh pada puncak kejayaan adalah Sultan Iskandar Muda yang memerintah pada tahun 1607-1636. Berikut ini beberapa tindakan yang dilakukan Iskandar Muda untuk memperkuat kerajaan Aceh. 1. Memperluas daerah kekuasaan ke Semenanjung Malaka dengan dikuasainya kerajaan Kedah, Perak, Johor, dan Pahang. Daerah pantai barat dan timur Sumatera dikuasainya sampai ke Pariaman yang merupakan jalur masuk Islam ke Minaangkabau. 2. Untuk memperlemah kekuasaan Portugis, Iskan- dar Muda membuka kerja sama dengan Belanda dan Inggris dengan mengijinkan kongsi dagang mereka, yaitu VOC dan EIC untuk membuka kantor cabangnya di Aceh. 3. Menyerang Portugis di Malaka dan sempat mengalahkan Portugis di Pulau Bintan pada tahun 1614. 4. Mendirikan Masjid Baiturrahman di pusat ibu- kota kerajaan Aceh. Pengganti Iskandar Muda adalah Iskandar Thani 1636-1641. Pada masa pemerintahannya ia lebih memperhatikan penataan dalam negeri, seperti Gambar 9.7 Mesjid Baiturahman termasuk salah satu peninggalan Kerajaan Aceh. Sumber: Lukisan Sejarah, Di unduh dari : Bukupaket.com Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII penegakan syari’at Islam dalam masyarakat serta menjalin hubungan dengan daerah taklukan secara liberal bukan lagi tekanan politik dan militer. Pada masa itu pun hadir beberapa orang ulama terkenal seperti Hamzah Fansuri. Ulama Islam terkenal lainnya adalah Syekh Nuruddin Ar-Ranairi yang berasal dari Singkil atau disebut pula Kuala sehingga Ar-Ranairi di sebuat juga Syiah Kuala. Beliaulah yang pertama kali diangkat sebagai imam besar Mesjid Raya Baiturrahman. Untuk mengabadikan namanya, di Aceh didirikan sebuah perguruan tinggi negeri yang berna Syiah Kuala, yaitu Universitas Syiah Kuala. Sepeninggal Iskandar Thani kerajaan Aceh mengalami kemunduran karena beberapa wilayah taklukannya berupaya memisahkan diri dari pemerintahan pusat serta tak mampu lagi berperan sebagai pusat perdagangan.

d. Kerajaan Demak