Wawasan Sosial untuk Kelas VII
Gempa pada skala yang besar dapat menimbul- kan kerusakan dan korban jiwa yang besar. Kerusakan
yang ditimbulkan dapat secara langsung maupun tidak langsung.
2. Tenaga Eksogen
Selain tenaga endogen, permukaan bumi juga mengalami perubahan atau perombakan oleh tenaga
eksogen. Permukaan bumi yang beragam bentuk dan ketinggiannya sebagai hasil kerja tenaga endogen,
kemudian akan berubah dari bentuk asalnya oleh tenaga eksogen. Contohnya, bentuk lipatan yang pada awal
kejadiannya sempurna lengkungannya, kemudian akan berubah oleh tenaga eksogen sehingga bentuknya di
permukaan tampak berbeda dari awal pembentukannya. Begitu pula dengan sesar yang awalnya tampak bidang
atau garis sesar yang tegas atau jelas, kemudian akan tampak seperti jajaran perbukitan yang tumpul atau
terpisah. Berbagai jenis batuan beku juga akan berubah bentuk oleh pengaruh tenaga eksogen melalui proses
kimia, isika, dan biologis. Tenaga eksogen yang mengubah bentuk muka
bumi dipengaruhi oleh tiga proses, yaitu pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Pelapukan dapat diartikan
sebagai proses penghancuran masa batuan zat penghancur. Pelapukan dapat dibedakan menjadi
pelapukan kimia, isika dan biologi.
a. Proses Pelapukan
Batuan yang telah terbentuk melalui berbagai proses akhirnya lama kelamaan akan mengalami proses
penghancuran atau pelapukan. Batuan yang berukuran besar akan terpecah menjadi batuan yang berukuran
lebih kecil, bahkan sampai menjadi debu. Pelapukan
Gambar 1.18
Kerusakan yang diakibatkan gempa bumi.
Sumber: www.uducnet. education.fr
Di unduh dari : Bukupaket.com
Permukaan Bumi
Sumber: Wikipedia.or.id
dapat dibedakan menjadi pelapukan fisika, kimia dan biologik-mekanik. Di alam, ketiga proses tersebut
seringkali terjadi secara bersamaan dalam proses pelapukan. Namun, biasanya terdapat satu proses yang
lebih dominan dibanding proses pelapukan lainnya.
1. Pelapukan isikamekanik
Pelapukan isika atau disebut pula desintegrasi adalah proses penghancuran batuan menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil tanpa mengubah komposisi atau susunan kimiawianya. Proses ini bisa terjadi
karena penyinaran matahari, perubahan suhu, dan pembekuan air pada celah-celah batuan.
a. Penyinaran matahari
Penyinaran matahari yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan batuan menjadi panas. Jika
batuan yang panas tersebut terkena air hujan secara tiba-tiba, batuan tersebut akan pecah-pecah.
b. Perubahan suhu Penyinaran matahari juga akan meningkatkan
suhu pada siang hari sehingga batuan mengalami pemuaian. Sebaliknya, pada malam hari tidak ada
penyinaran matahari sehingga batuan mengkerut. Proses memuai dan mengerut tersebut ternyata
kekuatan dan kecepatannya berbeda antara mineral yang satu dengan lainnya dalam batuan sehingga
batuan menjadi rapuh dan mudah hancur.
c. Pembekuan air pada celah-celah batuan Di daerah dingin, air yang masuk pada celah-
celah batuan akan membeku atau menjadi es pada saat suhu udara menurun. Karena volume
es lebih besar dibanding volume air yang masuk pada celah-celah batuan tadi maka es akan
menekan celah batuan tersebut dengan sangat kuat, sehingga batuan terpecah-pecah.
Gambar 1.19
Batuan yang pecah karena proses pemanasan dan
perubahan suhu.
Sumber: www.pulloutheplug.co.uk
Gambar 1.20
Proses pelapukan oleh es. Proses mencair dan mebeku
terjadi berulang-ulang, sehingga akhirnya batuan hancur
Suhu turun di bawah titik beku, air menjadi es dan volumenya
meningkat, sehingga celah makin besar
Air hujan yang terkumpul pada celah batuan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Wawasan Sosial untuk Kelas VII
2. Pelapukan kimia