Perkembangan Islam di Indonesia
Proses Islamisasi di setiap daerah di Indonesia dilakukan secara bertahap. Daerah yang pertama
mendapat pengaruh Islam adalah daerah Indonesia bagian Barat. Daerah ini merupakan jalur perdagangan
internasional sehingga pengaruh dapat dengan cepat tumbuh di sana. Daerah pesisir itu nantinya
menumbuhkan pusat-pusat kerajaan Islam seperti Samudera Pasai, Pidie, Aceh, Banten, Demak,
Banjarmasin, Goa Makasar, Gresik, Tuban, Cirebon, Ternate dan Tidore sebagai pusat kerajaan Islam yang
berada disekitar pesisir. Kota-kota pelabuhan seperti Jepara, Tuban, Gresik, Sedayu adalah kota-kota Islam
di Pulau Jawa. Di Jawa Barat telah tumbuh kota-kota Islam seperti Cirebon, Jayakarta, dan Banten.
Kata Kunci
Islamisasi, Penyebar Islam, Wali Sanga,
Pesantren, Pemikir Islam, Tasawuf.
Sumber: Atlas Sejarah dan Dunia,
Peta 9.1
Peta proses masuknya Islam ke Indonesia.
Ada beberapa pendapat mengenai proses Islamisasi di Indonesia. Menurut Ricklefs, proses
Islamisasi dilakukan dengan dua proses. Pertama, penduduk pribumi berhubungan dengan agama
Islam dan kemudian menganutnya. Kedua, orang- orang asing Arab, India, Persia, dan lain-lain yang
telah memeluk agama Islam bertempat tinggal secara permanen di suatu wilayah Indonesia, melakukan
perkawinan campuran dan mengikuti gaya hidup lokal sehingga ajaran Islam dengan mudah masuk dalam
kehidupan pribumi orang Indonesia. Perkembangan
A. Penyebaran Islam
di Indonesia
Di unduh dari : Bukupaket.com
Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII
berikutnya penyebaran Islam dilakukan melalui pertunjukan kesenian, diplomasi politik dengan
penguasa setempat, membuka lembaga-lembaga pendidikan seperti pesantren, dan tasawuf.
Berikut ini pendapat-pendapat mengenai proses islamisasi di Indonesia.
1. Proses Awal Kedatangan Islam
Ada beberapa pendapat mengenai kapan awal Islamisasi berlangsung di Indonesia. Para sejarawan
Indonesia berpendapat bahwa proses Islamisasi di Indonesia sudah dimulai pada abad pertama Hijriyah
atau abad ke-7 Masehi. Pendapat ini berdasarkan bukti bahwa pada abad ke-7 di pusat kerajaan Sriwijaya
telah dijumpai perkampungan-perkampungan pedagang Arab. Pendapat lain dikemukan oleh
Mouquette Ilmuwan Belanda yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-
13-14 Masehi. Penentuan waktu itu berdasarkan tulisan pada batu nisan yang ditemukan di Pasai.
Batu nisan itu berangka tahun 17 Djulhijah 831 atau 21 September 1428 M dan identik dengan batu nisan
yang ditemukan di makam Maulana Malik Ibrahim 822 H atau 1419 M di Gresik, Jawa Timur. Begitu juga
dengan ditemukannya batu nisan Malik al-Saleh raja Samudera Pasai yang berangka tahun 698 H atau 1297
M. Selain sumber batu nisan, sumber lainnya didapat dari tulisan Marcopolo pedagang Venesia yang
singgah di Sumatera dalam perjalanan pulangnya dari Cina pada tahun 1292. Di sana disebutkan bahwa
Perlak merupakan kota Islam.
2. Tempat asal para pembawa Islam
Darimakah tempat asal para penyebar Islam di Indonesia? Ada beberapa pendapat mengenai tempat
asal para penyebar Islam ini di Indonesia. a. Menurut Snouck Hurgronje para penyebar
Islam di Indonesia berasal dari Gujarat India. Hubungan ini sudah berlangsung pada abad
ke-13. Pendapat ini diperkuat oleh Mouquette yang melihat kesamaan batu nisan Malik al-Saleh
dengan batu nisan yang ada di Cambay, Gujarat. Kedua tempat itu sama-sama menganut mazhab
Syai’i. Pijnappel juga berpendapat bahwa para pembawa Islam di Indonesia berasal dari Gujarat
Gambar 9.1
Mekah, salah satu kota suci Umat Islam yang terletak di
negara Saudi Arabia.
Sumber: Microsoft Encarta, 00
Di unduh dari : Bukupaket.com