Batuan Sedimen smp7ips WawasanSosial IwanSetiawan

Permukaan Bumi sedimen dan batuan malihan atau metamorf. Batuan tersebut semuanya berasal dari ”induk” yang sama yaitu magma.

1. Batuan Beku

Batuan beku terbentuk ketika magma yang bergerak ke permukaan bumi mengalami proses pendinginan. Batuan beku ada yang terbentuk sebelum sampai ke permukaan bumi, ada pula yang terbentuk setelah sampai ke permukaan bumi. Batuan beku yang terbentuk di bawah permukaan bumi memiliki kristal yang bentuknya sempurna dan besar-besar. Hal ini terjadi karena proses pembekuan magma yang sangat lambat sehingga cukup waktu untuk membentuk kristal secara sempurna. Sebaliknya, batuan beku yang terbentuk setelah sampai di permukaan bumi memiliki kristal yang halus, bahkan sama sekali tidak berkristal. Hal ini terjadi karena magma yang sangat panas kemudian membeku secara secara cepat setelah sampai di permukaan bumi. Akibatnya, tidak ada waktu bagi magma untuk membentuk kristal secara sempurna. Gambar 1.26 Contoh-contoh batuan beku a batu granit, b batu obsidian, dan c batu andesit. a b c

2. Batuan Sedimen

Batuan beku yang telah terbentuk, selanjutnya mengalami pelapukan dan penghancuran oleh tenaga asal luar atau eksogen, seperti air, suhu udara, penyinaran matahari, akar tumbuhan dan lain-lain. Hasil pelapukan kemudian diangkut dan diendapkan di tempat baru sehingga terbentuklah batuan endapan atau batuan sedimen. Batuan sedimen dapat dibedakan berdasarkan kriteria proses pembentukan dan tenaga alam yang mengangkutnya. Berdasarkan proses pembentukan- nya, dapat dibedakan menjadi:

a. Batuan sedimen klastik

Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang susunan kimiawinya sama dengan batuan asal. Artinya, batuan tersebut hanya mengalami perubahan ukuran sebagai akibat proses pelapukan dan penghancuran selama dalam proses pengendapan Di unduh dari : Bukupaket.com Wawasan Sosial untuk Kelas VII di tempat baru. Dalam perjalanannya, batuan tersebut mengalami benturan dengan batuan sehingga hancur atau semakin kecil ukurannya menjadi kerikil, pasir, dan lumpur.

b.. Batuan sedimen kimiawi

Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena adanya proses kimia pada saat pengendapannya, seperti oksidasi, dehidrasi, penguapan, pelarutan, dan lain-lain. Sebagai contoh, di daerah berbatu kapur atau gamping, air hujan yang mengandung CO2 meresap melalui rekahan. Selama melewati rekahan, air hujan yang mengandung CO2 larut dengan batu kapur CaCO3, sehingga membentuk larutan CaHCO32. Larutan kapur tersebut kemudian membentuk stalaktit dan stalagmit. CaCO 3 + H 2 O + CO 2 CaHCO 3 2

c. Batuan sedimen organik

Batuan sedimen ini terbentuk karena dalam proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme seperti bekas rumah atau cangkang, bangkai binatang laut seperti kerang, terumbu karang, tulang belulang, lapisan humus, kotoran burung guano dan lain-lain. Batuan sedimen juga dapat dibedakan berdasar- kan tenaga pengangungkutnya. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, batuan sedimen dapat dikelompok- kan menjadi: 1. batuan sedimen aeolik oleh tenaga angin. 2. batuan sedimen akuatik oleh tenaga air. 3. batuan sedimen glasial oleh tenaga es. 4. batuan sedimen marin oleh tenaga air laut. Sumber: www.e-dukasi.net Gambar 1.27 Contoh-contoh batuan sedimen a batupasir b batu konglomerat c batu kapur

3.. Batuan MalihanMetamorf