Wawasan Sosial untuk Kelas VII
Sesar terbentuk karena bumi kita yang terdiri atas sejumlah lempeng yang saling bergerak antara satu
dengan lainnya. Gerakan lempeng tersebut akan me- nimbulkan tegangan, tekanan, dan gesekan sehingga
terjadi perubahan posisi lapisan batuan.
Di lapangan, sesar dapat dikenali dalam bentuk bukit dan lembah, tebing, atau bisa juga berupa sun-
gai. Walaupun demikian, tidak semua bukit atau sun- gai merupakan sesar. Karena zone sesar merupakan
zone lemah maka air akan lebih mudah mengalir di sini ketimbang di zone batuan yang utuh. Karena
itu, biasanya zone sesar juga mudah tererosi dan bentuknya tidak lagi sempurna.
2. Lipatan dan Gejala Perlipatan
Lipatan adalah bentuk ombak atau gelombang pada suatu lapisan kulit bumi, yang ditunjukkan
oleh perlapisan batuan. Lipatan terbentuk karena pergeseran lempeng tektonik. Pergeseran lempeng
tersebut mengakibatkan adanya lapisan yang terdorong secara horizontal, baik pada salah satu
tepi lapisan maupun pada kedua tepi lapisan. Lapisan batuan kemudian mengalami pelipatan atau
pelengkungan.
Suatu lipatan terdiri atas beberapa bagian yang membentuk struktur lipatan. Struktur sebuah lipatan
terdiri atas: a antiklin, yaitu unsur struktur lipatan dengan
bentuk yang cembung convex ke atas. b sinklin, yaitu lipatan yang cekung concave ke
atas. c sayap limb, yaitu bagian dari lipatan yang terletak
menurun mulai dari lengkungan maksimum suatu antiklin sampai lengkungan maksimum
suatu sinklin.
Gambar 1.10
Bagian-bagian Sebuah Lipatan.
Sumber: course.unt.edu
sayap antiklin
sinklin
Sumber: course.unt.edu
Gambar 1.9
Gambar Sebuah tebing atau gawir sesar yang terbentuk
karena salah satu bagian kerak bumi mengalami
penurnan atau penaikan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Permukaan Bumi
b. Vulkanisme
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer menyusup ke lapisan yang lebih
atas atau sampai ke luar permukaan bumi. Aktivitas tersebut menghasilkan bentukan berupa kerucut atau
kubah yang berdiri sendiri dan disebut gunungapi.
Dimanakah biasanya terbentuk gunungapi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut perhatikanlah gambar
berikut. Pada gambar tersebut tampak bahwa gunungapi umumnya terbentuk pada pertemuan lempeng, terutama
lempeng yang saling bertumbukan.
Gambar 1.11
Gunungapi yang terbentuk pada pertemuan lempeng.
Sumber: course.unt.edu
Mengapa terbentuk pada pertemuan dua lempeng yang saling bertumbukan? Pada pertemuan lempeng
tersebut, lempeng samudera menunjam ke bawah dan lempeng benua terangkat. Akibat kaku, lempeng
benua mengalami retakan. Magma yang cair kemudian masuk melalui retakan-retakan tersebut dan membentuk
kantong-kantong magma. Sebagian magma mampu mencapai permukaan bumi dan membentuk gunungapi.
Karena itulah, sebagian besar gunungapi terbentuk pada pertemuan lempeng tersebut.
Bentuk permukaan bumi sebagai hasil dari vulkanisme adalah berupa munculnya berbagai tipe
gunungapi, yaitu: 1 gunungapi corong atau maar, yaitu gunungapi
hasil erupsi eksplosif atau berupa ledakan yang posisi dapur magmanya relatif dangkal sehingga
gunungapi tersebut berhenti aktivitasnya dengan hanya satu kali ledakan. Oleh karena
itu, ketinggian gunung ini relatif rendah dan memiliki kemiringan yang cukup curam. Biasanya
terbentuk danau pada bekas lubang erupsi yang dasarnya relatif kedap air. Danau Eifel di Perancis
dan Ranu Klakah di lereng Gunung lamongan merupakan contoh tipe ini.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Wawasan Sosial untuk Kelas VII
2 gunungapi perisai atau aspit, yaitu gunungapi hasil erupsi efusif atau erupsi berupa aliran.
Magma yang cair atau encer bergerak ke segala arah dengan ketebalan yang tipis sehingga
ketinggiannya juga rendah. Contoh gunungapi aspit adalah gunungapi di Kepulauan Hawaii.
3 Gunungapi strato, yaitu gunung api berbentuk kerucut yang tinggi dengan lereng yang curam.
Kerucut yang tinggi merupakan hasil dari timbunan material-material vulkanik yang padat
maupun cair secara terus-menerus. Gunungapi ini merupakan gabungan tipe letusan eksplosif
dan efusif secara bergiliran. Gunungapi di Indonesia umumnya termasuk tipe strato seperti
Tangkuban Perahu, Kerinci, Merbabu, Gede- Pangrango, Gempo, dan lain-lain.
b
c a
Sumber: www.solcomhouse_iles
Gambar 1.12
Tipe-tipe gunungapi: a Gunungapi Maar,
b Gunungapi perisai, c Gunungapi strato.
c. Gunungapi di Indonesia
Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng yang saling bertumbukan, yaitu lempeng Asia atau
Eurasia Eurasian Plate, Lempeng Pasiik Paciic Plate dan Lempeng Indo-Australia Indo-Australian
Di unduh dari : Bukupaket.com
Permukaan Bumi
Plate. Lempeng Hindia merupakan lempeng samudera, sedangkan lempeng Asia merupakan
lempeng benua. Karena benua memiliki berat jenis lebih rendah dari lempeng samudera maka lempeng
Asia terangkat sepanjang pertemuan lempeng- lempeng tersebut. Akibatnya, terbentuk jajaran
pegunungan di sepanjang pertemuan lempeng mulai dari Aceh, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Gambar 1.13
Pertemuan tiga lempeng yang membentuk sebaran
gunungapi di Indonesia .
Sumber: http:www.geocities.com
U
Pada peta tersebut tampak bahwa jajaran gunungapi berada di sepanjang pertemuan lempeng.
Kalimantan yang jauh dari pertemuan lempeng tak memiliki satu pun gunungapi sehingga relatif aman
dari bencana letusan gunungapi. Sumatera dan Jawa juga Sulawesi memiliki jumlah gunungapi yang
banyak. Walaupun sangat rawan terhadap letusan gunungapi, daerah-daerah tersebut relatif subur
karena gunungapi mengeluarkan material yang dapat menambah kesuburan pada tanah.
Gunungapi di Indonesia umumnya merupakan gunungapi bertipe strato. Kerucut-kerucut gunungapi
tersebut sebagian dalam keadaan aktif, istirahat dorman, dan mati. Beberapa di antaranya sangat terkenal di dunia
karena kekuatan letusannya yaitu Gunung Tambora dan Gunung Krakatau. Gunungapi Tambora sangat
terkenal karena kedahsyatan letusannya yang terjadi pada tahun 1815 dengan ketinggian letusan mencapai
43 km hampir mendekati batas lapisan troposfer dan stratosfer. Ledakannya terdengar sampai jarak 2.600
km. Gunung Krakatau juga sangat terkenal karena letusannya yang dahsyat pada tanggal 26 Agustus
1883. Letusan Krakatau saat itu juga menimbulkan gelombang tsunami yang menghancurkan permukiman
di sepanjang Pesisir Banten.
Sumber: img240.imageshack.us
Gambar 1.14
Gunung Krakatau yang terkenal di dunia karena
kedahsyatannya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Wawasan Sosial untuk Kelas VII
d. Faktor Penyebab Terjadinya Gempa
Gempa merupakan getaran yang terjadi karena gerakan batuan yang melewati batas kelentingan atau
kelengkungannya. Jika batas kelentingan tersebut terlampaui maka akan menghasilkan sebuah getaran.
Peristiwa tersebut dapat dipahami dengan melakukan percobaan sederhana. Ambillah sebuah tongkat kecil
dan tariklah kedua ujungnya sehingga membentuk lengkungan. Jika kalian terus menarik kedua ujungnya
maka batas kelentingannya akan terlampaui sehingga tongkat tadi menjadi patah dan menghasilkan sebuah
getaran.
Gempa dibedakan menjadi gempa tektonik, vulkanik, dan longsoran. Gempa tektonik adalah
gempa yang terjadi akibat tumbukan lempeng- lempeng litosfer. Pada saat dua lempeng bertumbukan
dan bergesekan, maka pada bidang batas lempeng tersebut terjadi pelengkungan dan terjadi tegangan.
Jika pelengkungan dan tegangan tersebut melampaui daya lentingnya, maka tenaga yang tersimpan
pada saat terjadinya pelengkungan dan tegangan akan dilepaskan untuk mencapai keseimbangan.
Proses untuk melepaskan tegangan dan mencari keseimbangan baru tersebut menimbulkan getaran
ingat kembali contoh tongkat kecil di atas.
Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena adanya aktivitas gunungapi. Aktivitas gunungapi
menimbulkan getaran pada wilayah sekitarnya. Getaran tersebut biasanya tidak seluas getaran yang ditimbulkan
oleh gempa tektonik. Karena terjadi pada saat adanya aktivitas gunungapi, maka peristiwa gempa vulkanik
tidak sesering gempa tektonik.
Gempa longsoran adalah gempa yang terjadi akibat longsor atau runtuhnya tanah perbukitan
atau gua kapur. Karena volume tanah yang longsor terbatas maka getarannya pun relatif kecil dan tidak
begitu berbahaya.
Aktivitas Kelompok
Perhatikanlah gunungapi terdekat dari tempat tingal kalian. Perhatikan pola bentuk kerucutnya dan tentukanlah tipe gunungapinya apakah strato, atau tipe
lainnya. Carilah informasi tentang sejarah letusannya. Jika tidak ada gunungapi di dekat tempat kalian tinggal, pilihlah salah satu gunungapi di Indonesia yang
ingin kalian ketahui sejarahnya.
Gambar 1.15
Letusan gunung bereapi dapat menyebabkan
terjadinya gempa.
Sumber: www.uducnet.
education.fr
Gambar 1.16
Richter berhasil membuat ukuran besar kecilnya
kekuatan gempa yang disebut
ukuran skala richter.
Sumber: www.uducnet. education.fr
Di unduh dari : Bukupaket.com
Permukaan Bumi
Besar kecilnya kekuatan getaran gempa diukur dengan menggunakan alat yang disebut
seismograf. Hasil pengukurannya tercatat dalam kertas seismogram. Pada seismogram akan terlihat
kekuatan dan waktu terjadinya gempa.
Kekuatan gempa dapat dapat ditentukan dengan menggunakan Skala Richter. Skala tersebut meng-
gambarkan kekuatan gempa berdasarkan tinggi dan panjang gelombang yang tercatat pada seismogram.
Kekuatan gempa dapat pula dikelompokkan ber- dasarkan tingkat kerusakan yang ditimbulkannya.
Perbandingan antara kedua skala tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Sumber: www.e-dukasi.net
Gambar 1.17
Seismograf dan Seismogram.
Skala Richter
3,4 3,5–4,2
4,3–4,8 4,9–5,4
5,5–6,1 6,2–6,9
Skala Mercalli
I II dan III
IV V
VI dan VII
Kerusakan yang ditimbulkan
Hanya terekam oleh seismograf Getaran dirasakan oleh manusia yang berada
dalam ruangan Getaran dirasakan oleh banyak orang, jendela
dan benda-benda bergetar Getaran dirasakan oleh setiap orang, pir-
ing-piring pecah, pintu terbanting, lampu berayun
4,9–5,4 5,5–6,1
6,2–6,9 7,0–7,3
7,4–7,9 8
V VI dan VII
VIII X
XI XII
Getaran dirasakan oleh setiap orang, piring-piring pecah, pintu terbanting, lampu berayun
Kerusakan kecil pada sejumlah gedung, pelapis dinding terkelupas atau dinding runtuh
Kerusakan cukup besar pada banyak gedung, cerobong asap runtuh, fondasi rumah bergerak
Kerusakan parah pada bangunan, jembatan patah, dinding retak, bangunan dari batu runtuh
Kerusakan hebat, hampir semua gedung runtuh Kerusakan total, gelombang gempa terlihat
menjalar di permukaan tanah, benda-benda terlempar ke udara
Tabel 1.1 Perbandingan Skala Richter dan Mercalli tentang Gempa Bumi
Di unduh dari : Bukupaket.com
Wawasan Sosial untuk Kelas VII
Gempa pada skala yang besar dapat menimbul- kan kerusakan dan korban jiwa yang besar. Kerusakan
yang ditimbulkan dapat secara langsung maupun tidak langsung.
2. Tenaga Eksogen