Antioksidan Metode DPPH PENELAAHAN PUSTAKA

molibdenum dan tungsten fosfat untuk membentuk kompleks berwarna biru. Intensitas berwarna biru kompleks tungsten-molibdenum dengan polifenol diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 750 nm Bajcan, Harangozo, Hrabovska and Boncikova, 2013. Hasil molar warna biru yang terbentuk sebanding dengan jumlah ion fenolik yang teroksidasi Singleton and Rossi, 1985. Metode Folin-Ciocalteu memiliki kelemahan, yaitu adanya faktor interferensi dari senyawa selain senyawa fenolik yang dapat bereaksi dengan reagen Folin-Ciocalteu. Gula pereduksi, amin aromatik, sulfur dioksida, asam askorbat, asam organik, dan Fe 2+ dapat bereaksi dengan molibdenum dan tungsten fosfat membentuk kompleks berwarna biru Prior, Wu and Schaich, 2005.

C. Radikal Bebas

Radikal bebas adalah atom, ion atau molekul yang memiliki elektron yang tidak berpasangan dalam orbit terluarnya. Radikal bebas berbahaya karena untuk mencari pasangan elektronnya, radikal bebas mengambil satu elektron dari molekul stabil. Molekul stabil tersebut kemudian menjadi radikal bebas dan menghasilkan reaksi berantai. Apabila reaksi ini berlangsung dalam tubuh maka dapat merusak jaringan dan mengacaukan fungsi mereka Sivanamdham, 2011.

D. Antioksidan

Antioksidan dapat didefinisikan sebagai senyawa yang apabila dalam konsentrasi rendah berada bersama substrat yang teroksidasi, dapat menunda atau menghambat oksidasi senyawa tersebut Halliwell, 1994. Antioksidan merupakan suatu senyawa yang berperan dalam menghambat oksidasi yang diperantarai oksigen. Senyawa antioksidan memegang peranan penting dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit. Hal tersebut disebabkan senyawa antioksidan dapat mencegah pengaruh buruk yang disebabkan oleh radikal bebas Percival, 1998. Sistem antioksidan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok enzimatik dan bukan enzimatik. Antioksidan enzimatik terdiri dari superoxide dismutase SOD, catalase dan glutathione peroxidase. Antioksidan bukan enzimatik terdiri dari vitamin E, vitamin A, provitamin A β-karoten, dan vitamin C. Antioksidan enzimatik secara alamiah dihasilkan oleh tubuh sedangkan antioksidan bukan enzimatik diperoleh dari luar tubuh Fouad, 2005. Pada saat ini penggunaan bahan pengawet dan antioksidan sintetis tidak direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM karena diduga dapat menimbulkan penyakit kanker carcinogen agent. Seperti penggunaan tBHQ pada dosis tinggi menyebabkan kanker otak, hal ini dikarenakan terbentuknya radikal semikuinon anion dan ROS yang menyerang sel otak. Begitu pula dengan BHT dan BHA, dalam konsentrasi tinggi dapat menginduksi tumor pada perut dan liver hewan uji. Menurut Hernani 2005 perlu dicari alternatif bahan pengawet dan antioksidan alami yang bersumber dari bahan alam. Bahan pengawet dan antioksidan alami ini hampir terdapat pada semua tumbuhan dan buah yang tersebar di seluruh tanah air Indonesia. Menurut Ariyanto cit. Sambada 2011, kekuatan antioksidan senyawa uji menggunakan metode DPPH dapat digolongkan menurut nilai IC 50 Tabel I. Tabel I. Penggolongan tingkat kekuatan antioksidan Intensitas Nilai IC 50 Sangat kuat 50 µgmL Kuat 50-100 µgmL Sedang 101-150 µgmL Lemah 150 µgmL

E. Metode DPPH

Radikal bebas yang umumnya digunakan sebagai model dalam penelitian antioksidan atau peredam radikal bebas adalah 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil DPPH Windono et al., 2001. DPPH merupakan radikal bebas yang stabil dengan atom N di tengah serta dapat bereaksi dengan senyawa yang dapat mendonorkan atom hidrogen, dapat berguna untuk pengujian aktivitas antioksidan komponen tertentu dalam suatu ekstrak Dinis, Maderia and Almeida, 1994. Senyawa yang beraksi sebagai penangkal radikal bebas akan mereduksi DPPH yang dapat diamati dengan adanya perubahan warna DPPH dari ungu menjadi kuning. Perubahan warna terjadi ketika elektron ganjil dari radikal DPPH telah berpasangan dengan hidrogen dari senyawa penangkal radikal bebas yang akan membentuk DPPH-H tereduksi Molyneux, 2004. Pengurangan warna merupakan stokiometri terhadap jumlah dari elektron yang ditangkap Bondet, Brand-Williams and Berset, 1997. Menurut Dehpour, Ebrahimzadeh, Fazel and Mohammad 2009 panjang gelombang yang digunakan untuk pengukuran DPPH adalah 517 nm. Salah satu parameter yang telah diketahui sebagai interpretasi hasil dari metode DPPH yang dilakukan adalah “inhibition concentration 50” atau nilai IC 50 . Nilai ini didefinisikan sebagai konsentrasi substrat yang menyebabkan 50 hilangnya aktivitas DPPH. Nilai aktivitas antioksidan diketahui melalui nilai IC 50 yang dihasilkan, bahwa semakin tinggi aktivitas antioksidan suatu senyawa, maka semakin tinggi nilai IC 50 yang dihasilkan Molyneux, 2004. + AH + A· Gambar 1. Reaksi radikal Diphenylpicryl hydrazyl dengan antioksidan Molyneux, 2004

F. Ekstraksi

Dokumen yang terkait

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli (Cassia fistula L.).

0 2 114

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etilasetat ekstrak metanolik kulit batang apel beludru (Diospyros blancoi A.DC.).

0 12 109

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etik asetat sari buah apel bludru (Diospyros blancoi A. DC.).

0 4 119

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil 2 Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli

1 2 112

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1- DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK METANOLIK BAWANG DAUN ( Allium fistulosum L.)

0 0 107

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etilasetat ekstrak metanolik daun apel beludru (Diospyros blancoi A.DC.) - USD Repository

0 0 105

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etik asetat sari buah apel bludru (Diospyros blancoi A. DC.) - USD Repository

0 0 111

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etik asetat sari buah apel bludru (Diospyros blancoi A. DC.) - USD Repository

0 0 8

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etilasetat ekstrak metanolik kulit batang apel beludru (Diospyros blancoi A.DC.) - USD Repository

0 0 107