2. Alat penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa spektrofotometer UV-VIS Shimadzu, vortex junke kunkel, corong Buchner, oven, mikropipet
10-1000 µL; 1-10 mL Acura 825, Socorex, neraca analitik Scaltec SBC 22, BP 160P, vacuum rotary evaporator Junke Kunkel, tabung reaksi bertutup dan
alat-alat gelas yang lazim digunakan di laboratorium analisis Pyrex-Germany dan Iwaki.
E. Tatacara Penelitian
1. Determinasi tanaman
Determinasi tanaman apel beludru dilakukan di Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dengan
acuan dari web USDA 2013 dan Morton 1987.
2. Pembuatan dan penyiapan bahan
a. Pengumpulan bahan Tanaman apel beludru diperoleh dari kompleks Kampus III Universitas
Sanata Dharma, Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Pengumpulan pada musim penghujan bulan Januari tahun 2013. Pemanenan dilakukan pagi hari
pukul 07.00 saat tanaman sedang berbuah dengan bahan yang dipakai adalah daun dewasa, yaitu daun yang berwarna hijau tua, berada pada ruas ketiga sampai
ketujuh pada tangkai daun, digunakan seluruh bagian daun untuk penelitian.
b. Sortasi basah Bahan baku dipisahkan dari bahan-bahan pengganggu seperti tanah,
kerikil, rumput, bagian tanaman yang tidak dibutuhkan ranting dan bunga, bagian dari tanaman lain tangkai, daun, bunga dan biji inang, bahan yang rusak
dan lain-lain. c. Pencucian
Daun apel beludru dicuci dengan cara dialiri air sumur sambil dibersihkan kotoran yang melekat pada daun. Pencucian ini dilakukan sebanyak
tiga kali. d. Perajangan
Daun apel beludru dirajang dengan ukuran seragam, kurang lebih panjang daun menjadi 1 cm.
e. Pengeringan Daun apel beludru yang masih basah dikeringanginkan pada udara
terbuka dan terlindung dari sinar matahari. Cara pengeringan adalah bahan dihamparkan di atas kertas koran diatur agar tidak terlalu menumpuk. Posisi daun
harus sering dibalik sehingga pengeringan dapat merata. Akhir pengeringan ditandai dengan mudah dipatahkannya daun apel beludru.
f. Sortasi kering Daun apel beludru yang sudah kering ditandai dengan mudah hancur
ketika diremas dipisahkan dari bahan-bahan pengganggu seperti tanah, kerikil, bahan yang rusak dan lain-lain tanpa pencucian.
g. Penyerbukan Daun apel beludru dibuat menjadi serbuk dengan bantuan alat penyerbuk,
kemudian dilakukan pengayakan dengan ayakan nomor mesh 40. h. Pengepakan dan penyimpanan
Serbuk daun apel beludru kemudian dibungkus dengan menggunakan wadah kedap udara. Penyimpanan dilakukan di suhu ruangan.
3. Ekstraksi