Hasil fraksinasi ekstrak Hasil Preparasi Sampel

Adanya pengendapan akan mengurangi daya untuk menyari senyawa pada serbuk, hal ini karena kontak partikel dengan pelarut semakin kecil. Penggojogan juga berfungsi untuk membantu proses difusi senyawa tanaman. Setelah proses maserasi selesai, hasil maserasi disaring menggunakan kertas saring dengan bantuan corong Buchner dan pompa vakum. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses penyaringan dan filtrat dapat diperoleh dengan volume maksimal. Setelah itu, semua filtrat hasil penyaringan dicampurkan dan komponen cairan penyari yaitu metanol diuapkan menggunakan alat vaccum rotary evaporator. Alat ini berperan menguapkan pelarut dan mengkondensikannya kembali sehingga pelarut yang telah menguap dapat diperoleh kembali dalam keadaan terpisah dari larutan sebelumnya. Dengan adanya pompa vakum akan membuat tekanan dalam labu alas bulat menjadi turun, kemudian ketika dipanaskan dalam heating bath pelarut dapat menguap di bawah titik didihnya. Alat ini mampu menguapkan pelarut dibawah titik didih sehingga zat yang terkandung di dalam pelarut tidak rusak oleh suhu tinggi. Proses penguapan dilakukan sampai volume filtrat menjadi sepertiga bagian dari volume awal. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan metanol dalam filtrat. Ekstrak ini yang akan digunakan untuk proses fraksinasi. Hasil ekstrak yang didapat yaitu sebanyak 250 mL.

2. Hasil fraksinasi ekstrak

Setelah didapat ekstrak metanolik, maka dilakukan ekstraksi cair-cair dengan washbensin untuk menghilangkan senyawa-senyawa yang tidak diinginkan seperti klorofil dan lipid. Sejumlah ekstrak volume tertentu dicampur dengan washbensin dengan perbandingan volume yang sama. Prinsip pemisahan dengan ekstraksi cair-cair adalah pemisahan senyawa berdasarkan kepolaran suatu senyawa dengan dua pelarut yang berbeda kepolarannya. Senyawa non polar seperti klorofil dan lipid akan terlarut dalam washbensin yang juga bersifat non polar karena prinsip “like dissolve like”, sedangkan senyawa yang lebih polar akan tetap terlarut dalam air. Cairan washbensin berada pada lapisan atas dan air berada dibagian bawah, disebabkan bobot jenis washbensin yang lebih ringan daripada air. Ekstraksi dilakukan dengan cara kedua pelarut dicampurkan dalam corong pisah, digojog dan dipisahkan. Langkah ini dilakukan sebanyak lima kali, sampai pada fase atas, yaitu washbensin sudah bening atau tidak ada lagi senyawa non polar seperti klorofil yang terlarut di dalamnya. Fraksi air yang didapat kemudian diekstraksi cair-cair lagi menggunakan etil asetat, dengan cara yang sama seperti ekstraksi cair-cair dengan washbensin. Senyawa flavonoid yang merupakan senyawa fenolik dapat berbentuk glikosida maupun aglikonnya. Dalam bentuk glikosida atau berikatan dengan gugus gula senyawa flavonoid akan lebih bersifat polar sedangkan dalam bentuk aglikon maka akan bersifat kurang polar. Senyawa flavonoid yang ada pada ekstrak metanolik pun demikian, sehingga ketika diekstraksi menggunakan etil asetat maka senyawa flavonoid dalam bentuk aglikon akan terlarut dalam etil asetat dan senyawa flavonoid dalam bentuk glikosida akan terlarut dalam air. Ketika kedua pelarut dicampurkan maka fase etil asetat akan berada pada lapisan atas karena memiliki bobot jenis yang lebih kecil dibanding air. Kuersetin yang ditemukan pada tanaman yang masih satu genus dengan Diospyros blancoi A. DC., yaitu Diospyros virginiana L. adalah salah satu flavonoid golongan flavonol yang merupakan senyawa aglikon yang bersifat lebih non polar. Dalam penelitian ini digunakan fraksi etil asetat dikarenakan senyawa yang diduga terdapat pada daun apel beludru berupa aglikon flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Menurut Andersen and Markham 2006 jika menggunakan etil asetat sebagai pelarut, maka dapat lebih menspesifikan penyarian pada senyawa flavonoid yang kurang polar dengan golongan isoflavon, flavanon, flavon termetilasi dan flavonol. Ekstraksi cair-cair menggunakan etil asetat dilakukan sebanyak lima kali. Fraksi etil asetat yang didapat kemudian diuapkan pelarutnya dengan bantuan alat vacuum rotary evaporator dan dimasukkan dalam cawan porselen yang sebelumnya telah ditimbang. Fraksi etil asetat dikeringkan dalam oven sampai 24 jam, lalu setelah kering dibungkus dengan plastik dan ditutup dengan alumunium foil supaya tidak terpapar udara dan sinar UV yang dapat mendegradasi senyawa yang terkandung. Fraksi etil asetat yang sudah dibungkus dimasukkan dalam desikator agar tidak terpapar lembab. Bobot fraksi etil asetat yang didapat sebesar 1,9608 g dan rendemen fraksi etil asetat yang didapat adalah 3,92 .

D. Hasil Uji Pendahuluan 1. Uji pendahuluan senyawa fenolik

Dokumen yang terkait

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli (Cassia fistula L.).

0 2 114

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etilasetat ekstrak metanolik kulit batang apel beludru (Diospyros blancoi A.DC.).

0 12 109

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etik asetat sari buah apel bludru (Diospyros blancoi A. DC.).

0 4 119

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil 2 Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli

1 2 112

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1- DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK METANOLIK BAWANG DAUN ( Allium fistulosum L.)

0 0 107

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etilasetat ekstrak metanolik daun apel beludru (Diospyros blancoi A.DC.) - USD Repository

0 0 105

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etik asetat sari buah apel bludru (Diospyros blancoi A. DC.) - USD Repository

0 0 111

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etik asetat sari buah apel bludru (Diospyros blancoi A. DC.) - USD Repository

0 0 8

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etilasetat ekstrak metanolik kulit batang apel beludru (Diospyros blancoi A.DC.) - USD Repository

0 0 107