68
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA,
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV ini akan dibahas mengenai pelaksanaan penelitian, penyajian data serta analisis data dan pembahasan tentang kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe ‘Think-Pair-Square’.
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Sebelum Pengambilan Data
Sebelum peneliti melaksanakan pengambilan data, peneliti melakukan beberapa persiapan, antara lain membuat instrumen yang
meliputi lembar observasi dan perangkat pembelajaran seperti rancangan pembelajaran, lembar kerja siswa, papan nama kelompok, serta
mempersiapkan observer yang akan
membantu peneliti dalam mengumpulkan data. Peneliti juga melakukan latihan, baik berlatih
mengajar maupun berlatih dalam pengambilan data yaitu mengisi lembar pengamatan keterlibatan siswa dan mengisi lembar pengamatan
keterlaksanaan RPP. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan kamera digital demi kelancaran proses penelitian.
a. Observasi
Sebelum melaksanakan pengambilan data, peneliti melakukan observasi dengan tujuan untuk mengenal lebih dekat keadaan nyata
yang ada di sekolah serta melihat secara langsung prosespembelajaran
yang terjadi di kelas, sehingga dapat mengetahui metode dan pendekatan yang digunakan guru, serta mengenal karakteristik siswa.
Observasi dilakukan selama 3 kali, yaitu sebagai berikut : Tabel 4.1 Observasi Sebelum Penelitian
No Waktu
Kegiatan 1
20 Juli 2012 Observasi lingkungan sekolah, penyesuaian
kurikulum sekolah dan wawancara dengan guru matematika .
2 27Juli 2012
Observasi kegiatan pembelajaran I di kelas VII-B
3 28Juli 2012
Observasi kegiatan pembelajaran II di kelas VII-B
1 Observasi Lingkungan Sekolah dan Penyesuaian Kurikulum
Sekolah. Peneliti melakukan observasi lingkungan sekolah dengan
tujuan melihat secara langsung kondisi nyata yang ada di lingkungan sekolah, baik fisik maupun non fisik. Hal tersebut juga
didukung oleh wawancara dengan guru matematika untuk mengetahui seluk beluk sekolah dengan lebih jelas, karakteristik
siswa dan metode yang biasa guru gunakan dalam pembelajaran. Peneliti juga berkonsultasi dengan guru matematika untuk
menyesuaikan kurikulum sekolah, antara lain silabus, waktu efektif pembelajaran, dan perangkat pembelajaran.
2 Observasi Kegiatan Pembelajaran di Kelas VII-B
Sepanjang yang
diamati oleh
peneliti, kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih belum mengarah kepada student centered. Siswa belum banyak terlibat dalam proses
pembelajaran. Dengan pembelajaran berbasis ceramah membuat siswa cenderung merasa bosan dan malas-malasan dalam
mengikuti kegiatan belajar. Kebosanan dan kemalasan siswa terlihat dari banyaknya siswa yang meminta ijin untuk ke kamar
kecil dan ketika guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan dari beliau, sebagian besar siswa justru asik mengobrol
dengan teman sebangkunya. Sebagian besar siswa juga tidak berani bertanya jika ada yang kurang mereka mengerti. Karena rasa takut
untuk bertanya itulah yang membuat pemahaman siswa akan materi yang sedang dipelajari menjadi kurang maksimal. Imbasnya
adalah ketika guru mengajukan pertanyaan kepada siswa yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari, rata-rata dari
siswa hanya diam dan menunduk. Saat guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan
yang ada di buku paket, hanya beberapa siswa yang terlihat serius mengerjakan, siswa yang lainnya justru asik mengobrol atau
melakukan aktivitas lain misalnya menggambar dan melipat-lipat kertas. Teguran dari guru juga tidak memberikan efek jera pada
siswa, ada beberapa siswa yang jika ditegur justru tertawa. Pada saat guru meminta kerelaan dari siswa untuk
mengerjakan soal latihan tersebut di papan tulis yang maju mengerjakan juga hanya siswa yang itu-itu saja, siswa yang lain
hanya mencatat jawaban yang dikerjakan temannya. Ketika guru
meminta salah satu siswa untuk mengkoreksi pekerjaan teman yang ada di papan tulis, siswa tersebut hanya senyum-senyum dan
kebingungan. b.
Penyusunan Perangkat Pembelajaran. Sebelum pengambilan data, peneliti juga mempersiapkan
perangkat pembelajaran
yang berupa
rencana pelaksanaan
pembelajaran RPP, lembar kerja siswa LKS, daftar nama kelompok, dan papan nama kelompok. Dalam menyusun perangkat
pembelajaran, peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan guru matematika. Selain itu peneliti juga membuat instrumen yang
juga dikonsultasikan dengan dosen pembimbing maupun guru matematika.
c. Tes Kemampuan Awal
Tes kemampuan awal dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Agustus 2012 di kelas VII-B. Pada saat dilaksanakan tes kemampuan awal
siswa terlihat serius dan tenang dalam mengerjakan soal. Siswa bekerja secara individu.
Hasil tes kemampuan awal digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melakukan pembagian kelompok, selain dengan pertimbangan
dari guru matematika. Daftar nilai tes kemampuan awal dapat dilihat pada lampiran G.
d. Pembagian Kelompok
Pembagian kelompok didasarkan oleh hasil dari nilai tes kemampuan awal yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 11
Agustus 2012 dan dari pertimbangan guru matematika. Karena siswa kelas VII-B berjumlah 20 orang, maka akan dibagi kedalam 5
kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota yang heterogen, baik dari segi kemampuan akademis, gender, agama, dan
suku. Nama kelompok diambil dari tokoh matematika dunia dan ditentukan oleh peneliti.
2. Selama Pengambilan Data
a. Proses Pembelajaran
Dalam penelitian ini, dilakukan pembelajaran sebanyak 4 kali pertemuan dan satu kali pertemuan terakhir, yaitu pertemuan 5 yang
digunakan untuk evaluasi. Pertemuan pertama berlangsung selama 3 x 35 menit, pertemuan kedua berlangsung selama 2 x 40 menit,
pertemuan ketiga berlangsung selama 2 x 40 menit, pertemuan keempat berlangsung selama 2 x 40 menit, dan pertemuan kelima
berlangsung selama 2 x 40 menit. Berikut akan diuraikan secara garis besar mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe ‘Think-Pair-
Square’ pada pokok bahasan Persaman dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel.
1
Pertemuan I Jumat, 21 September 2012 09.15 – 11.15
a Pendahuluan
Sebelum pelajaran dimulai, guru membagi siswa kedalam kelompok hiterogen yang anggotanya telah
ditentukan sebelumnya oleh guru. Setelah pembagian kelompok, guru membagikan papan nama kelompok dan
LKS. Guru memberi penjelasan singkat mengenai model pembelajaran yang akan digunakan, yaitu pembelajaran
kooperatif tipe
‘Think-Pair-Square’. Guru menuliskan materi
yang akan dipelajari hari ini di papan tulis dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran
hari ini. b
Kegiatan Apersepsi Dalam kegiatan apersepsi, guru mengajak siswa untuk
mengingat kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu bentuk umum persamaan linear satu variabel dan
contoh persamaan linear satu variabel. Guru meminta dua siswa untuk membuat contoh persamaan linear satu variabel,
sedangkan siswa yang di belakang bertugas untuk meneliti apakah contoh yang dibuat oleh temannya sudah benar. Dari
contoh tersebut kemudian guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bentuk umum dari persamaan linear satu
variabel.
c Kerja Kelompok
Pada 5 menit pertama, guru mengarahkan siswa untuk bekerja secara individu dalam memahami LKS yang telah
dibagikan masing-masing siswa mendapatkan LKS. Setelah itu guru mengarahkan agar siswa berdiskusi secara
berpasangan. Guru memberikan waktu 15 menit untuk berdiskusi berpasangan. Kemudian siswa diminta untuk
kembali kekelompok berempat untuk saling mencocokkan jawaban dan saling berdiskusi melanjutkan mengerjakan
LKS. Masing-masing kelompok diminta untuk membuat kesepakatan jawaban sebagai jawaban kelompok. Selama
proses diskusi, guru berkeliling mengamati kerja siswa dan membantu menjelaskan jika ada siswa atau kelompok yang
memerlukan bantuan. d
Presentasi Kelas Setelah kelompok mendapatkan kesepakatan jawaban,
dilanjutkan dengan
mempresentasikan jawaban
hasil kesepakatan kelompok kepada teman satu kelas. Masing-
masing kelompok mengirimkan wakilnya untuk mengerjakan satu soal dipapan tulis dan kemudian menjelaskan proses
pengerjaan soal tersebut kepada teman satu kelas. Jika ada yang kurang dimengerti atau ada pekerjaan dari kelompok
yang salah, maka teman lain yang tidak presentasi boleh
mengajukan pertanyaan kepada perwakilan kelompok atau kelompok yang bersangkutan. Sedangkan guru memberikan
penguatan dengan memperjelas penjelasan yang telah disampaikan oleh siswa yang mengerjakan soal tersebut. LKS
dikumpulkan pada
guru, masing-masing
kelompok mengumpulkan satu LKS.
e Penutup
Karena setelah presentasi selesai waktu pelajaran habis, maka guru hanya sempat memberikan kesimpulan bahwa
langkah pertama yang harus dilakukan dalam membuat model matematika yang berkaitan dengan pesamaan linear
satu variabel adalah dengan memisalkannya. Komentar :
Pada pertemuan pertama, siswa terlihat sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Antusiasme mereka
terlihat dari banyaknya siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, baik mengajukan pertanyaan kepada guru maupun
teman satu kelompok bila dirasa ada yang kurang jelas, memberi tanggapan atas suatu permasalahan, dengan rela maju kedepan
untuk mengerjakan soal, serta membantu teman satu kelompoknya.
Saat presentasi jawaban dari masing-masing kelompok, terjadi proses diskusi yang cukup menarik karena ada salah satu
kelompok yang jawabannya salah. Saat ditanya oleh anggota kelompok lain, perwakilan dari kelompok yang bersangkutan
tidak bisa menjawab sehingga teman satu kelompoknya ikut membantu. Akan tetapi jawaban yang mereka utarakan kurang
tepat, kemudian guru meminta kelompok lain yang bisa untuk membantu kelompok terebut. Proses diskusi berjalan dengan
lancar, hanya saja pada menit terakhir kelas menjadi lebih gaduh. Hal ini dikarenakan jam pelajaran sudah hampir habis
sehingga siswa lebih banyak sibuk dengan kegiatan berkemas- kemas. Akan tetapi dengan sedikit pengertian dari guru, proses
diskusi bisa berjalan kembali. Guru tidak sempat memberikan semua kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan hari
ini karena jam pelajaran telah habis dan suasana kelas sudah mulai tidak kondusif lagi, siswa sudah terburu-buru untuk
pulang.
2 Pertemuan II Sabtu, 21 September 2012 09.15 – 10.35
a Pendahuluan
Sebelum pelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk bergabung
dengan kelompoknya
masing-masing dan
membagikan LKS serta papan nama kelompok. b
Kegiatan Apersepsi Sebelum mengerjakan LKS, guru mengajak siswa
untuk mengulang kembali materi yang lalu, yaitu membuat
model matematika yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. Guru memberikan contoh soal yang diambil
dari soal LKS yang telah dikerjakan siswa sebelumnya dan bersama-sama dengan siswa membuat model matematika dari
contoh soal tersebut. Setelah siswa mulai mengingat cara membuat model matematika dari soal cerita yang berkaitan
dengan persamaan linear satu variabel, baru guru mulai menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu menyelesaikan
model matematika yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. Guru memberikan contoh cara menyelesaikan
model matematika yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel dari model matematika yang telah dibuat oleh
siswa pada contoh soal sebelumnya. c
Kerja Kelompok Tahap pertama adalah siswa memahami soal yang ada
di LKS secara individu 5 menit, pada tahap ini kebanyakan siswa terlihat serius dalam memahami soal, walaupun
terdapat beberapa siswa yang masih terlihat kurang serius dan justru mengajak ngobrol teman satu kelompoknya. Tahap
kedua siswa mengerjakan LKS dengan berpasangan 15 menit, pada tahap ini siswa sudah mulai fokus dalam
mengerjakan soal yang ada di LKS dan terlihat adanya kerjasama baik dengan pasangannya. Tahap ketiga siswa
kembali ke kelompok berempat dan saling mencocokkan jawaban yang mereka miliki pada saat diskusi berpasangan
serta melanjutkan proses diskusi dalam mencari kesepakatan jawaban kelompok 20 menit, pada tahap ini siswa terlihat
sangat kompak dengan kelompoknya masing-masing, mereka saling mencocokkan jawaban dan membantu temannya jika
ada yang kurang dimengerti. Siswa juga mulai berani bertanya kepada guru atau teman sekelompoknya jika dirasa
ada yang mereka kurang mengerti. d
Presentasi Kelas Setelah waktu diskusi habis, guru meminta perwakilan
kelompok untuk maju mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS. Presentasi kelompok berjalan dengan lancar dan seru.
Setelah semua
kelompok selesai
mengerjakan dan
menjelaskan proses pengerjaannya kepada teman satu kelas, guru mempersilahkan kepada teman lain yang ingin bertanya.
Ada salah satu anggota kelompok yang mengatakan bahwa jawaban dari kelompok Newton salah, kemudian guru
meminta siswa tersebut menjelaskan bagian mana yang salah dan mengapa bagian tersebut salah, kemudian guru meminta
siswa tersebut menuliskan koreksi dari jawaban kelompok Newton di papan tulis. Setelah itu guru meminta siswa yang
lain untuk mengecek dari kedua jawaban tersebut, jawaban manakah yang paling tepat.
e Penutup
Guru memberikan kesempatan kepada siswa jika ada yang ingin ditanyakan mengenai pembelajaran hari ini.
Kemudian guru bersama dengan siswa membuat rangkuman apa saja yang telah dipelajari pada hari ini.
Komentar : Pada pertemuan kedua pembelajaran sudah mulai
berjalan dengan lancar, hal ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Siswa juga sudah tidak seramai pada pertemuan pertama, mereka cenderung lebih serius dan fokus dalam mengikuti
pelajaran. Saat diskusi berpasangan dan berempat, siswa juga
sudah mulai terlibat aktif dan mau saling bertanya serta membantu teman kelompoknya, sehingga suasana kelas menjadi
lebih terlihat hidup. Pada saat presentasi kelompok, siswa juga terlihat serius memperhatikan dan meneliti pekerjaan temannya
dipapan tulis. Jika ada pekerjaan dari teman kelompok lain yang dirasa kurang tepat, dengan berani mereka mengcungkan tangan
untuk memberikan komentar kepada pekerjaan temannya
tersebut dan memberikan koreksi dari jawaban yang salah tersebut.
Pada pertemuan kedua, waktu yang dipergunakan lebih efektif sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung lebih
lancar.
3 Pertemuan III Sabtu, 29 September 2012 09.15 – 10.35
a Pendahuluan
Guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing, kemudian guru membagikan
papan nama kelompok dan LKS. b
Kegiatan Apersepsi Sebelum siswa mengerjakan LKS, guru mengajak
siswa untuk mengingat kembali materi pertidaksamaan linear satu variabel dengan cara beberapa siswa diminta maju
kedepan untuk membuat contoh pertidaksamaan linear satu variabel. Kemudian guru memberikan contoh dalam
membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel.
c Kerja Kelompok
Tahap pertama masing-masing siswa secara individu diminta untuk memahami soal-soal yang ada dalam LKS 5
menit. Tahap kedua siswa diminta untuk berpasangan danbekerjasama serta saling bertukar pikiran dalam
megerjakan soal-soal yang ada pada LKS 15 menit. Pada tahap ini sudah banyak siswa yang mulai berani bertanya,
kebanyakan dari mereka belum bisa memahami makna dari kalimat yang ada pada soal sehingga masih mengalami
kebingungan dalam menentukan tanda ketidaksamaan yang harus digunakan. Tahap ketiga siswa diminta kembali
kedalam kelompoknya
masing-masing untuk
saling mencocokkan jawaban yang mereka miliki, berdiskusi
kembali untuk menyelesaikan soal yang belum dikerjakan dan memutuskan jawaban mana yang akan menjadi jawaban
dari kelompok mereka 20 menit. Pada tahap ini siswa sangat antusias berdiskusi dalam kelompoknya, mereka
saling bertukar jawaban, berani
berpendapat dalam menyelesaikan soal dan membantu teman sekelompoknya
yang mengalami kesulitan. d
Presentasi Kelas Masing-masing kelompok mendapatkan bagian untuk
mengerjakan satu nomor. Saat presentasi kelompok, siswa sudah mulai berani memberikan komentar dari pekerjaan
teman kelompok lain sehingga terjadi diskusi yang menarik.
e Penutup
Guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman secara lisan mengenai apa saja yang telah dipelajari pada hari
ini dan meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan datang yaitu menyelesaikan model matematika dari suatu
pertidaksamaan linear satu variabel. Komentar :
Pada kegiatan pembelajaran kali ini secara individu siswa sudah mulai berani terlibat aktif, yang tadinya dalam
kelompok hanya diam dan menunggu jawaban dari anggota kelompok lain pada pertemuan ini sudah mulai mau ikut
berpendapat dalam mengerjakan LKS. Jika ada soal yang tidak dapat mereka selesaikan bersama kelompoknya, mereka juga
tidak segan bertanya kepada guru. Akan tetapi pada menit terakhir siswa mulai ramai sendiri dan tidak memperhatikan
guru yang sedang berbicara didepan.
4 Pertemuan VI Jumat, 12 Oktober 2012 9.15 – 10.35
a Pendahuluan
Guru meminta
siswa untuk
bergabung dengan
kelompoknya masing-masing, kemudian guru membagikan papan nama kelompok dan LKS.
b Kegiatan Apersepsi
Sebelum siswa mengerjakan LKS, guru mengajak siswa untuk mengingat kembali cara membuat model matematika
dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. Kemudian bersama-sama dengan siswa guru
menyelesaikan model matematika dari pertidaksamaan yang telah dibuat tersebut.
c Kerja Kelompok
Tahap pertama, masing-masing siswa secara individu diminta untuk memahami soal-soal yang ada dalam LKS 5
menit. Tahap kedua siswa diminta untuk berpasangan dan bekerjasama serta saling bertukar pikiran dalam megerjakan
soal-soal yang ada pada LKS 15 menit. Pada tahap ini sudah banyak siswa yang terlihat sangat antusias dalam
berdiskusi, yang tadinya jika berpasangan dengan lawan jenis masih malu-malu, sekarang sudah mulai terbiasa. Tahap
ketiga siswa diminta kembali kedalam kelompoknya masing- masing untuk saling mencocokkan jawaban yang mereka
miliki, berdiskusi kembali untuk menyelesaikan soal yang belum dikerjakan dan memutuskan jawaban mana yang akan
menjadi jawaban dari kelompok mereka 20 menit. Pada tahap ini siswa sangat antusias berdiskusi, mereka saling
bertukar jawaban, berani berpendapat dalam menyelesaikan
soal dan membantu teman sekelompoknya yang mengelami kesulitan. Akan tetapi ada beberapa kelompok yang
anggotanya masih sering memancing keramaian, baik di dalam kelompok tersebut ataupun teman satu kelas.
d Presentasi Kelas
Masing-masing kelompok mendapatkan bagian untuk mengerjakan satu nomor sekaligus memberikan penjelasan
dari jawaban yang mereka berikan. Pada presentasi kelompok kali ini jawaban serta penjelasan yang diberikan oleh masing-
masing kelompok sudah benar, jadi diskusi yang terjadi saat presentasi kelompok juga tidak banyak. Setelah proses
diskusi selesai, guru memberikan penguatan atas jawaban yang telah diberikan oleh masing-masing kelompok.
e Penutup
Guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman secara lisan mengenai apa saja yang telah dipelajari pada hari
ini dan memberitahukan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan, maka guru meminta siswa untuk
mempersiapkan diri dengan belajar terlebih dahulu dirumah. Komentar :
Pada pembelajaran kali ini siswa cenderung lebih mudah diatur dan tidak banyak ramai. Siswa juga sudah mulai terbiasa
dengan pembelajarannya sehingga dalam pelaksanaannya pun juga lebih lancar.
Pada saat berkelompok, baik kelompok berpasangan ataupun kelompok berempat siswa sudah tidak canggung atau
malu-malu lagi untuk berpendapat, mengkritik dan membantu teman satu kelompoknya. Saat presentasi kelas juga terlihat rasa
percaya diri siswa semakin menonjol, ketika guru meminta perwakilan dari kelompok untuk maju, rata-rata siswa justru
berebut dengan
anggota kelompoknya
untuk tampil
mengerjakan didepan.
5 Pertemuan V Sabtu, 13 Oktober 2012 9.15 – 10.35
Pertemuan kelima digunakan untuk tes evaluasi. Tes evaluasi berjalan dengan lancar, siswa mengerjakan soal juga
dengan tenang. Hanya saja pada menit terakhir suasana menjadi kurang kondusif karena wali kelas membagikan laporan hasil
mid semester kepada siswa yang sudah selesai mengerjakan soal evaluasi. Ini menjadikan suasana kelas sedikit gaduh dan siswa
yang belum selesai mengerjakan soal evaluasi juga menjadi terburu-buru dalam menyelesaikannya.
b. Uji Coba Instrumen
Uji coba soal evaluasites hasil belajar dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Oktober 2012. Siswa yang meaksanakan uji coba yaitu
siswa kelas VII-A semester I. Siswa sudah pernah belajar Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, karena materi tersebut
sudah selesai dipelajari terlebih dahulu dibanding kelas VII-B subyek penelitian. Soal evaluasites hasil belajar tersebut terdiri dari 6 soal
uraian yang dapat dilihat di lampiran C. c.
Hasil Uji Coba Instrumen Setelah mengadakan uji coba soal, hasil jawaban siswa dikoreksi
dan dihitung validitas serta reliabilitasnya. 1
Validitas Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan menggunakan
rumus korelasi product momment yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya halaman 60, diperoleh 6 soal yang memiliki nilai
korelasi lebih tinggi dari pada harga r
xy
kritik yang artinya soal tersebut valid. Karena soal yang diberikan semuanya valid, maka
soal tersebut sudah memenuhi indikator yang akan dicapai dan akan digunakan untuk soal evaluasites hasil belajar siswa.
perhitungan validitas soal dapat dilihat di lampiran C. 2
Reliabilitas Setelah dihitung validitasnya, instrumen soal evaluasites hasil
belajar juga dihitung reliabilitasnya. Reliabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Alpha yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya halaman 61.
Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,8184 dibulatkan menjadi 0,82. Koefisien korelasi
tersebut bernilai 0,5, sehingga dapat dikatakan bahwa
instrumensoal uji coba tersebut reliabel. Perhitungan reliabilitas soal dapat dilihat di lampiran C.
B. Penyajian Data