Pelaksanaan Penelitian PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA,

68

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA,

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan dibahas mengenai pelaksanaan penelitian, penyajian data serta analisis data dan pembahasan tentang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe ‘Think-Pair-Square’.

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Sebelum Pengambilan Data

Sebelum peneliti melaksanakan pengambilan data, peneliti melakukan beberapa persiapan, antara lain membuat instrumen yang meliputi lembar observasi dan perangkat pembelajaran seperti rancangan pembelajaran, lembar kerja siswa, papan nama kelompok, serta mempersiapkan observer yang akan membantu peneliti dalam mengumpulkan data. Peneliti juga melakukan latihan, baik berlatih mengajar maupun berlatih dalam pengambilan data yaitu mengisi lembar pengamatan keterlibatan siswa dan mengisi lembar pengamatan keterlaksanaan RPP. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan kamera digital demi kelancaran proses penelitian. a. Observasi Sebelum melaksanakan pengambilan data, peneliti melakukan observasi dengan tujuan untuk mengenal lebih dekat keadaan nyata yang ada di sekolah serta melihat secara langsung prosespembelajaran yang terjadi di kelas, sehingga dapat mengetahui metode dan pendekatan yang digunakan guru, serta mengenal karakteristik siswa. Observasi dilakukan selama 3 kali, yaitu sebagai berikut : Tabel 4.1 Observasi Sebelum Penelitian No Waktu Kegiatan 1 20 Juli 2012 Observasi lingkungan sekolah, penyesuaian kurikulum sekolah dan wawancara dengan guru matematika . 2 27Juli 2012 Observasi kegiatan pembelajaran I di kelas VII-B 3 28Juli 2012 Observasi kegiatan pembelajaran II di kelas VII-B 1 Observasi Lingkungan Sekolah dan Penyesuaian Kurikulum Sekolah. Peneliti melakukan observasi lingkungan sekolah dengan tujuan melihat secara langsung kondisi nyata yang ada di lingkungan sekolah, baik fisik maupun non fisik. Hal tersebut juga didukung oleh wawancara dengan guru matematika untuk mengetahui seluk beluk sekolah dengan lebih jelas, karakteristik siswa dan metode yang biasa guru gunakan dalam pembelajaran. Peneliti juga berkonsultasi dengan guru matematika untuk menyesuaikan kurikulum sekolah, antara lain silabus, waktu efektif pembelajaran, dan perangkat pembelajaran. 2 Observasi Kegiatan Pembelajaran di Kelas VII-B Sepanjang yang diamati oleh peneliti, kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih belum mengarah kepada student centered. Siswa belum banyak terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran berbasis ceramah membuat siswa cenderung merasa bosan dan malas-malasan dalam mengikuti kegiatan belajar. Kebosanan dan kemalasan siswa terlihat dari banyaknya siswa yang meminta ijin untuk ke kamar kecil dan ketika guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan dari beliau, sebagian besar siswa justru asik mengobrol dengan teman sebangkunya. Sebagian besar siswa juga tidak berani bertanya jika ada yang kurang mereka mengerti. Karena rasa takut untuk bertanya itulah yang membuat pemahaman siswa akan materi yang sedang dipelajari menjadi kurang maksimal. Imbasnya adalah ketika guru mengajukan pertanyaan kepada siswa yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari, rata-rata dari siswa hanya diam dan menunduk. Saat guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan yang ada di buku paket, hanya beberapa siswa yang terlihat serius mengerjakan, siswa yang lainnya justru asik mengobrol atau melakukan aktivitas lain misalnya menggambar dan melipat-lipat kertas. Teguran dari guru juga tidak memberikan efek jera pada siswa, ada beberapa siswa yang jika ditegur justru tertawa. Pada saat guru meminta kerelaan dari siswa untuk mengerjakan soal latihan tersebut di papan tulis yang maju mengerjakan juga hanya siswa yang itu-itu saja, siswa yang lain hanya mencatat jawaban yang dikerjakan temannya. Ketika guru meminta salah satu siswa untuk mengkoreksi pekerjaan teman yang ada di papan tulis, siswa tersebut hanya senyum-senyum dan kebingungan. b. Penyusunan Perangkat Pembelajaran. Sebelum pengambilan data, peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran yang berupa rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, lembar kerja siswa LKS, daftar nama kelompok, dan papan nama kelompok. Dalam menyusun perangkat pembelajaran, peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan guru matematika. Selain itu peneliti juga membuat instrumen yang juga dikonsultasikan dengan dosen pembimbing maupun guru matematika. c. Tes Kemampuan Awal Tes kemampuan awal dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Agustus 2012 di kelas VII-B. Pada saat dilaksanakan tes kemampuan awal siswa terlihat serius dan tenang dalam mengerjakan soal. Siswa bekerja secara individu. Hasil tes kemampuan awal digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melakukan pembagian kelompok, selain dengan pertimbangan dari guru matematika. Daftar nilai tes kemampuan awal dapat dilihat pada lampiran G. d. Pembagian Kelompok Pembagian kelompok didasarkan oleh hasil dari nilai tes kemampuan awal yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Agustus 2012 dan dari pertimbangan guru matematika. Karena siswa kelas VII-B berjumlah 20 orang, maka akan dibagi kedalam 5 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota yang heterogen, baik dari segi kemampuan akademis, gender, agama, dan suku. Nama kelompok diambil dari tokoh matematika dunia dan ditentukan oleh peneliti.

2. Selama Pengambilan Data

a. Proses Pembelajaran Dalam penelitian ini, dilakukan pembelajaran sebanyak 4 kali pertemuan dan satu kali pertemuan terakhir, yaitu pertemuan 5 yang digunakan untuk evaluasi. Pertemuan pertama berlangsung selama 3 x 35 menit, pertemuan kedua berlangsung selama 2 x 40 menit, pertemuan ketiga berlangsung selama 2 x 40 menit, pertemuan keempat berlangsung selama 2 x 40 menit, dan pertemuan kelima berlangsung selama 2 x 40 menit. Berikut akan diuraikan secara garis besar mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe ‘Think-Pair- Square’ pada pokok bahasan Persaman dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel. 1 Pertemuan I Jumat, 21 September 2012 09.15 – 11.15 a Pendahuluan Sebelum pelajaran dimulai, guru membagi siswa kedalam kelompok hiterogen yang anggotanya telah ditentukan sebelumnya oleh guru. Setelah pembagian kelompok, guru membagikan papan nama kelompok dan LKS. Guru memberi penjelasan singkat mengenai model pembelajaran yang akan digunakan, yaitu pembelajaran kooperatif tipe ‘Think-Pair-Square’. Guru menuliskan materi yang akan dipelajari hari ini di papan tulis dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini. b Kegiatan Apersepsi Dalam kegiatan apersepsi, guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu bentuk umum persamaan linear satu variabel dan contoh persamaan linear satu variabel. Guru meminta dua siswa untuk membuat contoh persamaan linear satu variabel, sedangkan siswa yang di belakang bertugas untuk meneliti apakah contoh yang dibuat oleh temannya sudah benar. Dari contoh tersebut kemudian guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bentuk umum dari persamaan linear satu variabel. c Kerja Kelompok Pada 5 menit pertama, guru mengarahkan siswa untuk bekerja secara individu dalam memahami LKS yang telah dibagikan masing-masing siswa mendapatkan LKS. Setelah itu guru mengarahkan agar siswa berdiskusi secara berpasangan. Guru memberikan waktu 15 menit untuk berdiskusi berpasangan. Kemudian siswa diminta untuk kembali kekelompok berempat untuk saling mencocokkan jawaban dan saling berdiskusi melanjutkan mengerjakan LKS. Masing-masing kelompok diminta untuk membuat kesepakatan jawaban sebagai jawaban kelompok. Selama proses diskusi, guru berkeliling mengamati kerja siswa dan membantu menjelaskan jika ada siswa atau kelompok yang memerlukan bantuan. d Presentasi Kelas Setelah kelompok mendapatkan kesepakatan jawaban, dilanjutkan dengan mempresentasikan jawaban hasil kesepakatan kelompok kepada teman satu kelas. Masing- masing kelompok mengirimkan wakilnya untuk mengerjakan satu soal dipapan tulis dan kemudian menjelaskan proses pengerjaan soal tersebut kepada teman satu kelas. Jika ada yang kurang dimengerti atau ada pekerjaan dari kelompok yang salah, maka teman lain yang tidak presentasi boleh mengajukan pertanyaan kepada perwakilan kelompok atau kelompok yang bersangkutan. Sedangkan guru memberikan penguatan dengan memperjelas penjelasan yang telah disampaikan oleh siswa yang mengerjakan soal tersebut. LKS dikumpulkan pada guru, masing-masing kelompok mengumpulkan satu LKS. e Penutup Karena setelah presentasi selesai waktu pelajaran habis, maka guru hanya sempat memberikan kesimpulan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan dalam membuat model matematika yang berkaitan dengan pesamaan linear satu variabel adalah dengan memisalkannya. Komentar : Pada pertemuan pertama, siswa terlihat sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Antusiasme mereka terlihat dari banyaknya siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, baik mengajukan pertanyaan kepada guru maupun teman satu kelompok bila dirasa ada yang kurang jelas, memberi tanggapan atas suatu permasalahan, dengan rela maju kedepan untuk mengerjakan soal, serta membantu teman satu kelompoknya. Saat presentasi jawaban dari masing-masing kelompok, terjadi proses diskusi yang cukup menarik karena ada salah satu kelompok yang jawabannya salah. Saat ditanya oleh anggota kelompok lain, perwakilan dari kelompok yang bersangkutan tidak bisa menjawab sehingga teman satu kelompoknya ikut membantu. Akan tetapi jawaban yang mereka utarakan kurang tepat, kemudian guru meminta kelompok lain yang bisa untuk membantu kelompok terebut. Proses diskusi berjalan dengan lancar, hanya saja pada menit terakhir kelas menjadi lebih gaduh. Hal ini dikarenakan jam pelajaran sudah hampir habis sehingga siswa lebih banyak sibuk dengan kegiatan berkemas- kemas. Akan tetapi dengan sedikit pengertian dari guru, proses diskusi bisa berjalan kembali. Guru tidak sempat memberikan semua kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan hari ini karena jam pelajaran telah habis dan suasana kelas sudah mulai tidak kondusif lagi, siswa sudah terburu-buru untuk pulang. 2 Pertemuan II Sabtu, 21 September 2012 09.15 – 10.35 a Pendahuluan Sebelum pelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing dan membagikan LKS serta papan nama kelompok. b Kegiatan Apersepsi Sebelum mengerjakan LKS, guru mengajak siswa untuk mengulang kembali materi yang lalu, yaitu membuat model matematika yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. Guru memberikan contoh soal yang diambil dari soal LKS yang telah dikerjakan siswa sebelumnya dan bersama-sama dengan siswa membuat model matematika dari contoh soal tersebut. Setelah siswa mulai mengingat cara membuat model matematika dari soal cerita yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel, baru guru mulai menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. Guru memberikan contoh cara menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel dari model matematika yang telah dibuat oleh siswa pada contoh soal sebelumnya. c Kerja Kelompok Tahap pertama adalah siswa memahami soal yang ada di LKS secara individu 5 menit, pada tahap ini kebanyakan siswa terlihat serius dalam memahami soal, walaupun terdapat beberapa siswa yang masih terlihat kurang serius dan justru mengajak ngobrol teman satu kelompoknya. Tahap kedua siswa mengerjakan LKS dengan berpasangan 15 menit, pada tahap ini siswa sudah mulai fokus dalam mengerjakan soal yang ada di LKS dan terlihat adanya kerjasama baik dengan pasangannya. Tahap ketiga siswa kembali ke kelompok berempat dan saling mencocokkan jawaban yang mereka miliki pada saat diskusi berpasangan serta melanjutkan proses diskusi dalam mencari kesepakatan jawaban kelompok 20 menit, pada tahap ini siswa terlihat sangat kompak dengan kelompoknya masing-masing, mereka saling mencocokkan jawaban dan membantu temannya jika ada yang kurang dimengerti. Siswa juga mulai berani bertanya kepada guru atau teman sekelompoknya jika dirasa ada yang mereka kurang mengerti. d Presentasi Kelas Setelah waktu diskusi habis, guru meminta perwakilan kelompok untuk maju mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS. Presentasi kelompok berjalan dengan lancar dan seru. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan dan menjelaskan proses pengerjaannya kepada teman satu kelas, guru mempersilahkan kepada teman lain yang ingin bertanya. Ada salah satu anggota kelompok yang mengatakan bahwa jawaban dari kelompok Newton salah, kemudian guru meminta siswa tersebut menjelaskan bagian mana yang salah dan mengapa bagian tersebut salah, kemudian guru meminta siswa tersebut menuliskan koreksi dari jawaban kelompok Newton di papan tulis. Setelah itu guru meminta siswa yang lain untuk mengecek dari kedua jawaban tersebut, jawaban manakah yang paling tepat. e Penutup Guru memberikan kesempatan kepada siswa jika ada yang ingin ditanyakan mengenai pembelajaran hari ini. Kemudian guru bersama dengan siswa membuat rangkuman apa saja yang telah dipelajari pada hari ini. Komentar : Pada pertemuan kedua pembelajaran sudah mulai berjalan dengan lancar, hal ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Siswa juga sudah tidak seramai pada pertemuan pertama, mereka cenderung lebih serius dan fokus dalam mengikuti pelajaran. Saat diskusi berpasangan dan berempat, siswa juga sudah mulai terlibat aktif dan mau saling bertanya serta membantu teman kelompoknya, sehingga suasana kelas menjadi lebih terlihat hidup. Pada saat presentasi kelompok, siswa juga terlihat serius memperhatikan dan meneliti pekerjaan temannya dipapan tulis. Jika ada pekerjaan dari teman kelompok lain yang dirasa kurang tepat, dengan berani mereka mengcungkan tangan untuk memberikan komentar kepada pekerjaan temannya tersebut dan memberikan koreksi dari jawaban yang salah tersebut. Pada pertemuan kedua, waktu yang dipergunakan lebih efektif sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung lebih lancar. 3 Pertemuan III Sabtu, 29 September 2012 09.15 – 10.35 a Pendahuluan Guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing, kemudian guru membagikan papan nama kelompok dan LKS. b Kegiatan Apersepsi Sebelum siswa mengerjakan LKS, guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi pertidaksamaan linear satu variabel dengan cara beberapa siswa diminta maju kedepan untuk membuat contoh pertidaksamaan linear satu variabel. Kemudian guru memberikan contoh dalam membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. c Kerja Kelompok Tahap pertama masing-masing siswa secara individu diminta untuk memahami soal-soal yang ada dalam LKS 5 menit. Tahap kedua siswa diminta untuk berpasangan danbekerjasama serta saling bertukar pikiran dalam megerjakan soal-soal yang ada pada LKS 15 menit. Pada tahap ini sudah banyak siswa yang mulai berani bertanya, kebanyakan dari mereka belum bisa memahami makna dari kalimat yang ada pada soal sehingga masih mengalami kebingungan dalam menentukan tanda ketidaksamaan yang harus digunakan. Tahap ketiga siswa diminta kembali kedalam kelompoknya masing-masing untuk saling mencocokkan jawaban yang mereka miliki, berdiskusi kembali untuk menyelesaikan soal yang belum dikerjakan dan memutuskan jawaban mana yang akan menjadi jawaban dari kelompok mereka 20 menit. Pada tahap ini siswa sangat antusias berdiskusi dalam kelompoknya, mereka saling bertukar jawaban, berani berpendapat dalam menyelesaikan soal dan membantu teman sekelompoknya yang mengalami kesulitan. d Presentasi Kelas Masing-masing kelompok mendapatkan bagian untuk mengerjakan satu nomor. Saat presentasi kelompok, siswa sudah mulai berani memberikan komentar dari pekerjaan teman kelompok lain sehingga terjadi diskusi yang menarik. e Penutup Guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman secara lisan mengenai apa saja yang telah dipelajari pada hari ini dan meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan datang yaitu menyelesaikan model matematika dari suatu pertidaksamaan linear satu variabel. Komentar : Pada kegiatan pembelajaran kali ini secara individu siswa sudah mulai berani terlibat aktif, yang tadinya dalam kelompok hanya diam dan menunggu jawaban dari anggota kelompok lain pada pertemuan ini sudah mulai mau ikut berpendapat dalam mengerjakan LKS. Jika ada soal yang tidak dapat mereka selesaikan bersama kelompoknya, mereka juga tidak segan bertanya kepada guru. Akan tetapi pada menit terakhir siswa mulai ramai sendiri dan tidak memperhatikan guru yang sedang berbicara didepan. 4 Pertemuan VI Jumat, 12 Oktober 2012 9.15 – 10.35 a Pendahuluan Guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing, kemudian guru membagikan papan nama kelompok dan LKS. b Kegiatan Apersepsi Sebelum siswa mengerjakan LKS, guru mengajak siswa untuk mengingat kembali cara membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. Kemudian bersama-sama dengan siswa guru menyelesaikan model matematika dari pertidaksamaan yang telah dibuat tersebut. c Kerja Kelompok Tahap pertama, masing-masing siswa secara individu diminta untuk memahami soal-soal yang ada dalam LKS 5 menit. Tahap kedua siswa diminta untuk berpasangan dan bekerjasama serta saling bertukar pikiran dalam megerjakan soal-soal yang ada pada LKS 15 menit. Pada tahap ini sudah banyak siswa yang terlihat sangat antusias dalam berdiskusi, yang tadinya jika berpasangan dengan lawan jenis masih malu-malu, sekarang sudah mulai terbiasa. Tahap ketiga siswa diminta kembali kedalam kelompoknya masing- masing untuk saling mencocokkan jawaban yang mereka miliki, berdiskusi kembali untuk menyelesaikan soal yang belum dikerjakan dan memutuskan jawaban mana yang akan menjadi jawaban dari kelompok mereka 20 menit. Pada tahap ini siswa sangat antusias berdiskusi, mereka saling bertukar jawaban, berani berpendapat dalam menyelesaikan soal dan membantu teman sekelompoknya yang mengelami kesulitan. Akan tetapi ada beberapa kelompok yang anggotanya masih sering memancing keramaian, baik di dalam kelompok tersebut ataupun teman satu kelas. d Presentasi Kelas Masing-masing kelompok mendapatkan bagian untuk mengerjakan satu nomor sekaligus memberikan penjelasan dari jawaban yang mereka berikan. Pada presentasi kelompok kali ini jawaban serta penjelasan yang diberikan oleh masing- masing kelompok sudah benar, jadi diskusi yang terjadi saat presentasi kelompok juga tidak banyak. Setelah proses diskusi selesai, guru memberikan penguatan atas jawaban yang telah diberikan oleh masing-masing kelompok. e Penutup Guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman secara lisan mengenai apa saja yang telah dipelajari pada hari ini dan memberitahukan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan, maka guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri dengan belajar terlebih dahulu dirumah. Komentar : Pada pembelajaran kali ini siswa cenderung lebih mudah diatur dan tidak banyak ramai. Siswa juga sudah mulai terbiasa dengan pembelajarannya sehingga dalam pelaksanaannya pun juga lebih lancar. Pada saat berkelompok, baik kelompok berpasangan ataupun kelompok berempat siswa sudah tidak canggung atau malu-malu lagi untuk berpendapat, mengkritik dan membantu teman satu kelompoknya. Saat presentasi kelas juga terlihat rasa percaya diri siswa semakin menonjol, ketika guru meminta perwakilan dari kelompok untuk maju, rata-rata siswa justru berebut dengan anggota kelompoknya untuk tampil mengerjakan didepan. 5 Pertemuan V Sabtu, 13 Oktober 2012 9.15 – 10.35 Pertemuan kelima digunakan untuk tes evaluasi. Tes evaluasi berjalan dengan lancar, siswa mengerjakan soal juga dengan tenang. Hanya saja pada menit terakhir suasana menjadi kurang kondusif karena wali kelas membagikan laporan hasil mid semester kepada siswa yang sudah selesai mengerjakan soal evaluasi. Ini menjadikan suasana kelas sedikit gaduh dan siswa yang belum selesai mengerjakan soal evaluasi juga menjadi terburu-buru dalam menyelesaikannya. b. Uji Coba Instrumen Uji coba soal evaluasites hasil belajar dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Oktober 2012. Siswa yang meaksanakan uji coba yaitu siswa kelas VII-A semester I. Siswa sudah pernah belajar Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, karena materi tersebut sudah selesai dipelajari terlebih dahulu dibanding kelas VII-B subyek penelitian. Soal evaluasites hasil belajar tersebut terdiri dari 6 soal uraian yang dapat dilihat di lampiran C. c. Hasil Uji Coba Instrumen Setelah mengadakan uji coba soal, hasil jawaban siswa dikoreksi dan dihitung validitas serta reliabilitasnya. 1 Validitas Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan menggunakan rumus korelasi product momment yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya halaman 60, diperoleh 6 soal yang memiliki nilai korelasi lebih tinggi dari pada harga r xy kritik yang artinya soal tersebut valid. Karena soal yang diberikan semuanya valid, maka soal tersebut sudah memenuhi indikator yang akan dicapai dan akan digunakan untuk soal evaluasites hasil belajar siswa. perhitungan validitas soal dapat dilihat di lampiran C. 2 Reliabilitas Setelah dihitung validitasnya, instrumen soal evaluasites hasil belajar juga dihitung reliabilitasnya. Reliabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Alpha yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya halaman 61. Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,8184 dibulatkan menjadi 0,82. Koefisien korelasi tersebut bernilai 0,5, sehingga dapat dikatakan bahwa instrumensoal uji coba tersebut reliabel. Perhitungan reliabilitas soal dapat dilihat di lampiran C.

B. Penyajian Data

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DAN THINK PAIR SHARE Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Square Dan Think Pair Share Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukodono Sragen Tahu

0 1 15

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DAN THINK PAIR SHARE Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Square Dan Think Pair Share Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukodono Sragen Tahu

0 1 11

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE MENGGUNAKAN AUTOGRAPH DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE TANPA AUTOGRAPH.

0 1 28

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together ditinjau berdasarkan motivasi, keterlibatan dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Gantiwarno.

0 0 295

KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ‘THINK-PAIR-SQUARE’ PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

0 31 473

Keterlibatan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno kelas VII B - USD Repository

0 0 286