Pembelajaran Matematika LANDASAN TEORI

Bruner selanjutnya menegaskan bahwa guru yang efektif harus membantu pembelajar dan membimbingnya untuk melewati ketiga fase ini dengan suatu proses yang disebut scaffolding berupa bimbingan yang diberikan oleh seorang pembelajar kepada peserta didik dalam proses pembelajaran dengan persoalan-persoalan terfokus dan interaksi yang bersifat positif. Inilah cara siswa membangun pemahaman. Pada akhirnya melalui scaffolding ini, siswa dibimbing menjadi pembelajar yang mandiri. Tujuan pokok pendidikan menurut Bruner adalah guru harus memandu para siswanya sehingga mereka dapat membangun basis pengetahuannya sendiri dan bukan diajari melalui memoriasi hafalan rote memorization. Informasi-informasi baru dipahami siswa dengan cara mengklasifikasikannya berlandaskan pengetahuan terdahulu yang telah dimilikinya. Menurut Bruner, interkoneksi antara pengetahuan baru dengan pengetahuan terdahulu menghasilkan reorganisasi dari struktur kognitif, yang kemudian menciptakan makna dan mengizinkan individu memahami secara mendalam informasi baru yang diberikan Clabaugh, 2009.

E. Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar untuk memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap Dimyati dan Mudjiono, 2002: 157. Gagne dan Briggs 1979: 3 mengartikan pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupauntuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum Duffy dan Roehler, 1989. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa dan melibatkan pengetahuan profesional yang dimiliki oleh guru untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa. 2. Pengertian Matematika Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan Depdikbud, 1988: 566. Johnson dan Rising 1972 dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan menggunakan bahasa symbol. Matematika juga menggunakan pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik. 3. Pembelajaran Matematika Menurut Herman 2001: 92, pembelajaran matematika adalah proses aktif individu siswa yang bersosialisasi dengan guru, sumber atau bahan belajar, teman dalam memperoleh pengetahuan baru. Proses aktif tersebut menyebabkan perubahan tingkah laku, misalnya setelah belajar matematika siswa itu mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan matematikanya dimana sebelumnya siswa tidak dapat melakukannya. Nikson dalam Muliyardi, 2003: 2 mengemukakan bahwa pembelajaran matematika adalah upaya membantu sisw a untuk mengkonstruksikan sikap, konsep-konsep atau prinsip-prinsip matemat ika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi. Sehingga konsep atau proses itu terbangun kembali. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran matematika adalah proses interaksi dan keterlibatan seluruh atau sebagian besar potensi diri siswa yang bersosialisasi dengan guru, sumberbahan belajar, dan teman sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik demi memperoleh pengetahuan baru, menelaah bentuk-bentuk atau struktur- struktur yang abstrak dan menguasai konsep atau prinsip matematika sehingga dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. 4. Tujuan Pembelajaran Matematika Tujuan Pembelajaran matematika adalah melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan. Misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi, dan imkosistensi. Mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan serta mencoba-coba. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan Suherman, 2003.

F. Model Pembelajaran Matematika

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DAN THINK PAIR SHARE Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Square Dan Think Pair Share Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukodono Sragen Tahu

0 1 15

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DAN THINK PAIR SHARE Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Square Dan Think Pair Share Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukodono Sragen Tahu

0 1 11

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE MENGGUNAKAN AUTOGRAPH DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE TANPA AUTOGRAPH.

0 1 28

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together ditinjau berdasarkan motivasi, keterlibatan dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Gantiwarno.

0 0 295

KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ‘THINK-PAIR-SQUARE’ PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

0 31 473

Keterlibatan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno kelas VII B - USD Repository

0 0 286