5. Bagaimana kamu mengerjakan soal-soal evaluasi kemarin?
Coba ceritakan.
6.
Apakah ada soal yang menurutmu sulit?
Pertanyaan wawancara berkembang sesuai dengan jawaban siswa saat wawancara berlangsung.
b Wawancara Kepada Siswa Yang Memiliki Keterlibatan Rendah
Akan Tetapi Hasil Belajarnya Tinggi. Pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan
yang mengacu pada proses pembelajaran dengan metode kooperatif tipe ‘Think-Pair-Square’. Adapun pertanyaan
wawancara antara lain: 1.
Bagaimana kesan kamu setelah mengikuti pembelajaran dengan metode kooperatif tipe
‘Think-Pair-Square’? 2.
Apakah kamu terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan metode kooperatif tipe ‘Think-Pair-Square’?. Coba
ceritakan. Pertanyaan wawancara berkembang sesuai dengan jawaban
siswa saat wawancara berlangsung.
F. Validitas dan Reliabilitas
Sebelum soal tes evaluasi digunakan, soal harus diuji terlebih dahulu agar mendapatkan istrumen yang baik untuk digunakan dalam penelitian ini.
Pengujian tersebut melalui uji validitas dan uji reliabilitas.
Validitas instrumen dapat dihitung dengan menggunakan uji validitas isi dan uji validitas butir. Uji validitas isi dilakukan pada istrumen variabel bebas
dan variabel terikat yaitu melalui pertimbangan pakar, baik dosen maupun guru matematika, sedangkan uji validitas butir dilakukan dengan
menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
dimana:
:
koefisien korelasi antara variabel dan variabel
: banyaknya subyek : skor siswa tiap item soal tes evaluasi hasil belajar
: skor total yang dicapai siswa : kuadrat dari
: kuadrat dari Setelah memperoleh hasil dari perhitungan tersebut, dilakukan penafsiran
harga koefisien korelasi yaitu dengan membandingkan harga yang diperoleh dengan harga
kritik
.
Adapun harga kritik untuk validitas butir instrumen adalah
0,3
.
Artinya, apabila lebih besar atau sama dengan 0,3
≥ 0,3, nomor butir tersebut dapat dikatakan valid Eko, 2010: 143.
Setelah melakukan uji validitas, dilakukan uji reliabilitas terhadap soal tes evaluasi. Reliabilitas instrumen penelitian adalah ketetapan atau keajegan
instrumen tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun
instrumen tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama Nana Sudjana,1989: 16
Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Alpha
sebagai berikut Suharsimi, 1991: 104: , dimana:
: reliabilitas yang dicari : jumlah soal yang dipakai
: jumlah varians skor tiap-tiap item : varians total
Suatu instrumen dikatakan reliabel jika koefisien relilabilitasnya .
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, dilakukan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu : 1.
Tes Kemampuan Awal Tes kemempuan awal dikumpulkan melalui tes awal yang diberikan
sebelum memulai pembelajaran dengan medel kooperatif tipe ‘Think-Pair-
Square’ pada pokok bahasan Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel. Tes tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan awal
matematis siswa dan sebagai pedoman dalam pembagian kelompok. 2.
Hasil Belajar Hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes evaluasi. Tes evaluasi
tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam belajar matematika pada pokok bahasan Persamaan dan
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel. Tes evaluasi diberikan satu kali yaitu pada pertemuan terakhir pembelajaran.
3. Keterlaksanaan RPP
Keterlaksanaan RPP diamati oleh observer yang kemudian dicatat dalam lembar pengamatan sesuai dengan item yang ada pada lembar
pengamatan keterlaksanaan RPP. Pengamatan dilakukan dari pertemuan I sampai dengan pertemuan IV.
4. Keterlibatan siswa
Keterlibatan siswa diamati oleh observer yang kemudian dicatat dalam lembar pengamatan sesuai dengan jenis keterlibatan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Setiap satu aspek keterlibatan yang dilakukan oleh masing-masing siswa dalam kelompok akan dicatat dalam lembar
pengamatan dengan menggunakan turus. Pengamatan dilakukan secara berkala, yaitu setiap 10 menit sekali.
5. Wawancara
Wawancara dilakukan
untuk mengetahui
faktor-faktor yang
menyebabkan siswa memiliki keterlibatan tinggi tetapi hasil belajarnya rendah dan penyebab siswa memiliki keterlibatan rendah tetapi hasil
belajarnya tinggi. Wawancara dilakukan pada beberapa siswa yang terpilih, yaitu siswa yang memiliki keterlibatan tinggi akan tetapi hasil
belajarnya rendah dan siswa yang memiliki keterlibatan rendah akan tetapi hasil belajarnya tinggi. Wawancara dilakukan sebagai pendukung dan
pendalaman dari hasil observasi atau pengamatan. Wawancara dilakukan di luar jam pelajaran
.
H. Teknik Analisis Data