diri. Sikap ilmiah ini dapat dikembangkan ketika siswa melakukan diskusi, percobaan, simulasi, atau kegiatan di lapangan.
2. Pembelajaran IPA di SD
Sri Sulistyorini 2007: 40 mengemukakan tujuan pembelajaran IPA SD yaitu:
a. memperoleh
keyakinan terhadap
kebesaran Tuhan
YME berdasarkan keberadaaan, keindahan, dan keteraturan dan
ciptaannya. b.
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
d. mengembangkan
proses untuk
menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
e. meningkatkan kesadaran dalam berperan serta dalam memelihara,
menjaga, melestarikan lingkungan alam. f.
meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dengan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar melanjutkan pendidikan ke SMP.
3. Kompetensi Dasar
Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran wajib untuk siswa kelas 5. Penelitian ini mengambil standar kompetensi bumi dan alam
semesta yang diajarkan pada semester 2 khususnya pada kompetensi dasar mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
karena prestasi belajar siswa banyak yang dibawah KKM. Tanah sangat penting, karena tanah mendukung kehidupan pada
manusia, hewan, dan tumbuhan. Tanah terbentuk dari batuan yang telah lapuk dan hancur.
a. Batuan:
menurut proses
pembentukannya, batuan
dapat digolongkan atas tiga golongan, yaitu: batuan beku, batuan
sedimen, batuan metamorf Indrianti, 2010: 172-175. 1
Batuan beku Batuan beku terbentuk dari magma yang membeku.
Batuan yang sudah ada di alam ini dapat berubah akibat pengaruh perubahan suhu dan pelapukan, yang termasuk
batuan beku, antara lain: batu granit, batu basal, batu obsidian, dan batu apung.
2 Batuan sedimen atau batuan endapan
Batuan endapan atau batuan sedimen merupakan batuan yang terjadi karena pelapukan dari batuan yang sudah ada.
Contoh batuan sedimen endapan, antara lain batuan
konglomerat, batuan breksi, batu pasir, batu serpih, dan batu kapur atau batu gamping.
3 Batuan metamorf atau batuan malihan
Batu marmer berasal dari batu kapur yang mengalami perubahan
bentuk. Perubahan
bentuk batu
marmer disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain karena suhu dan
tekanan yang sangat tinggi, pengaruh air, dan perubahan kimia yang terjadi di dalam kerak bumi. Batuan yang
mengalami perubahan bentuk disebut batuan metamorf. Contoh batuan metamorf antara lain batu marmer pualam,
batu tulis, batu sabak, batu kuarsa, dan batu genes b.
Pelapukan batuan: pelapukan batuan disebabkan oleh perubahan suhu dan kegiatan alam lain. Macam-macam pelapukan ada tiga,
yaitu: pelapukan fisika, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologi. 1
Pelapukan fisika Pelapukan fisika dapat disebabkan oleh perubahan
suhu. Suhu yang turun naik secara berulang-ulang akan mengembangkan dan mengerutkan
batuan yang ada. Akibatnya batuan akan terkikis atau pecah berkeping-keping.
Pelapukan fisika juga dapat terjadi karena terpaan angin dan hujan, serta tarikan gaya gravitasi. Hal ini dapat
mengakibatkan perubahan muka bumi yang disebabkan adanya erosi Indriati, 2010: 177.
2 Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi terjadi akibat adanya reaksi kimia antara udara, air, dan mineral yang ada di dalam batuan.
Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur karst. Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air
dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 zat asam arang dapat dengan mudah melarutkan batu kapur
CaCO2. Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst Sulistyowati, 2009: 113.
3 Pelapukan biologi
Pelapukan biologis disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup, yaitu manusia, tumbuhan, dan hewan. Berbagai
kegiatan makhluk hidup dapat mempercepat terjadinya pelapukan.
Contoh pelapukan biologi antaralain: akar tumbuhan dapat menembus dan menghancurkan batuan, dalam waktu
lama akar tumbuhan itu akan melapukkan batuan. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan
pohon, pembangunan maupun penambangan Maryanto, 2009: 146.
E. Hasil Penelitian yang Relevan