Prestasi belajar Pembahasan 1. Minat siswa

20 YNA 9 13 15,5 21 YAAB 9 13 14,5 22 PSF 12 16 19 Rata-rata 10,409 14,136 16,14 Tabel 24: Rangkuman Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa Peubah Indikator Kondisi Awal Siklus I Siklus II Signifikan hasil uji t Target Capaian Target Capaian Minat Skor rata- rata seluruh minat siswa 10,409 14 14,136 15 16,14 Signifikan Tabel 25: Kriteria Minat Belajar siswa Rentang Skor Kriteria Minat 17-20 Sangat Tinggi 12-16 Tinggi 8-11 Cukup 4-7 Rendah 0-3 Sangat Rendah

2. Prestasi belajar

Prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Totogan tahun pelajaran 20101011 sebagai kondisi awal memiliki rata-rata yaitu 60,741 dengan presentase siswa yang telah mencapai KKM sebesar 29,63. Berdasarkan pengamatan kondisi awal yang dilakukan peneliti, pembelajaran IPA dilakukan dengan metode ceramah yang membuat siswa tidak berminat. Belajar merupakan proses yang berorientasi pada tujuan, proses belajar dapat dilakukan melalui berbagai pengalaman, oleh karena itu tindakan menggunakan metode penemuan terbimbing dalam pembelajaran siklus sangat sesuai, sebab siswa diajak untuk menemukan sendiri pengetahuan mereka baik itu secara mandiri maupun kelompok sehingga aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sesuai yang disampaikan oleh Gage Berliner dalam Moedjiono 1993: 86 mengutarakan bahwa dalam metode penemuan, para siswa memerlukan penemuan konsep, prinsip dan pemecahan masalah untuk menjadi miliknya lebih daripada sekedar menerimanya atau pendapatnya dari seseorang guru atau sebuah buku, dengan metode penemuan terbimbing siswa dapat mencari pengetahuannya sendiri dengan bimbingan dari guru dengan tujuan yaitu meningkatnya prestasi belajar siswa. Siklus I peneliti menggunakan metode penemuan terbimbing dengan melakukan pengamatan yang mencakup aspek psikomotorik, afektif, dan melakukan tes siklus kognitif. Pengamatan terhadap siswa selama penelitian siklus I, bahwa siswa berminat untuk berdiskusi dengan kelompok sehingga ketelitian dalam pengamatan ciri-ciri batuan, serta senang mengerjakan tugas dari guru, hal tersebut berdampak pada nilai afektif. Pada aspek psikomotorik siswa sudah membuktikan ciri-ciri batuan dengan pengamatan namun hanya siswa tertentu saja yang melakukan pengamatan. Sedangkan penilaian pada aspek Kognitif dilakukan secara individu yaitu dengan soal pilihan ganda sejumlah 20 pada akhir siklus 1. Siklus I di SD Kanisius Totogan mengalami peningkat secara signifikan dari kondisi awal sebelum menggunakan Metode Penemuan Terbimbing pada pembelajaran IPA. Adanya peningkatan dapat dilihat dari hasil uji t satu sampel menunjukkan signifikan yaitu 0,00 0,05. Uji t yang digunakan adalah uji t satu sampel karena terjadi perbedaan siswa yang diteliti, dimana kondisi awal siswa pada tahun 20101011 menunjukkan nilai rata-rata kelas adalah 60,741 dan jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 29,63. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dengan melakukan pengamatan yang mencakup aspek afektif, psikomotorik, dan melakukan tes siklus, diperoleh nilai rata-rata kelas yaitu 70,03. Satu anak yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 80,5 dan satu anak yang memperoleh nilai terendah yaitu 43. Jumlah siswa yang mencapai KKM ada 15 siswa atau 68,18 dari 22 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai KKM ada 7 siswa atau 31,82 dari 22 siswa. Siklus II, Peneliti mengubah pengalaman belajar yang diperoleh siswa. Siklus II pengalaman belajar siswa di lakukan di luar sekolah yaitu dengan percobaan pelapukan batuan yang dilakukan di halaman sekolah, dalam kegiatan tersebut siswa melakukan 3 percobaan dengan membuktikan bahwa batu dalam mengalami pelapukan secara fisika, kimia dan biologi yang kemudian siswa mendiskusikan dan mempresentasikan hasil percobaan tersebut di depan kelas. Penilian kognitif dilakukan sama seperti siklus I yaitu siswa secara individu mengerjakan soal pilihan ganda sejumlah 20 soal pada akhir siklus 2. Penilaian aspek afektif yaitu penilaian dalam melakukan percobaan dan kebanyakan kelompok sudah melakukannya dengan baik bahwa sebagian besar siswa sangat senang dengan percobaan yang dilakukan, karena merupakan pengalaman pertama bagi mereka. Penilaian psikomotorik siswa sudah membuktikan batu dapat mengalami tiga jenis pelapukan yaitu pelapukan fisika, biologi, dan kimia. Seluruh penilaian aspek afektif dan psikomotorik pada siklus I dan II dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II terbukti meningkat secara signifikan. Berdasarkan hasil uji t, diperoleh nilai signifikan yaitu 0,00 0,05. Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas yaitu 81,19. Nilai tertinggi yang diperoleh satu orang siswa yaitu 95, sedangkan nilai terendah yaitu 25,5 yang diperoleh satu siswa karena saat pertemuan terakhir siswa tidak berangkat dikarenakan sakit. Jumlah siswa yang mencapai KKM di siklus II 21 siswa dengan presentase 95,45 dari 22 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai KKM ada 1 siswa dengan presentase 4,55 dari 22 siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 26: Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II No Nama Siswa Prestasi Siklus I Prestasi Siklus II 1 PK 55 19,5 2 DPN 54,75 72,5 3 SJP 61,5 79,5 4 SSPL 72 84,5 5 SA 43 72,5 6 FIN 75,5 83,75 7 BDY 91 95 8 WTFAH 72,75 84,5 9 FPL 65,75 74 10 AAMSP 71,25 79,5 11 NDW 61,5 83,75 12 BP 77 88 13 YSH 80,5 91,5 14 BMS 72 83,75 15 ABD 79,75 87,25 16 VLS 72 83,75 17 GAN 69,25 81 18 AAP 74,75 88 19 VNDCP 70 84,5 20 YNA 71,25 88 21 YAAB 74,75 86,5 22 PSF 75,5 95 Rata-rata 14,136 81,19 Tabel 27: Peningkatan Hasil Belajar Siswa Peubah Indikator Kondisi Awal Siklus I Siklus II Signifikan hasil uji t Target Capaian Target Capaian Hasil Belajar Siswa - Rata-rata nilai ulangan - Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM 60,741 29,63 70 60 70,03 68,18 75 80 81,19 95,45 Signifikan 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan metode penemuan terbimbing dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA materi pembentukan tanah pada siswa kelas V semester 2 SDK Totogan tahun pelajaran 20112012 di tempuh dengan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dua siklus, pada siklus I, guru mengajarkan materi ciri-ciri batu dan jenis batuannya, dan pengertian pelapukan. Pembelajaran berlangsung cukup baik, alokasi waktu sudah cukup dan indikator tercapai, namun dalam pelaksanaan pembelajaranya siswa kurang teliti, sehingga masih kesulitan dalam mengambil kesimpulan dalam kelompok. Target telah tercapai pada siklus I, namun peneliti melanjutkan penelitiannya berdasarkan hasil siklus I agar lebih yakin. Kegiatan pembelajaran siklus II, guru mengajarkan materi tentang pelapukan batuan, dan mengulas kembali tentang materi ciri-ciri batuan dan pelapukan batuan. Siswa diajak untuk melakukan percobaan di halaman sekolah. Hasil pengamatan siklus II pembelajaran berlangsung baik, alokasi waktu sesuai dengan yang direncanakan, indikator sudah tercapai, dan siswa terlihat lebih terampil dalam menggunakan alat peraga dalam

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan terbimbing (guided discorvery lesson) untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 9 95

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pamulang

0 3 117

Pengaruh metode penemuan terbimbing terhadap hasil belajar matematika

1 13 188

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13

Pengaruh metode simulasi melalui media gambar terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas VIII semester II di MTS Raudhatul Jannah Palangka Raya tahun pelajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 16

Pengaruh metode simulasi melalui media gambar terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas VIII semester II di MTS Raudhatul Jannah Palangka Raya tahun pelajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

74 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Pengaruh metode simulasi melalui media gambar terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas VIII semester II di MTS Raudhatul Jannah Palangka Raya tahun pelajaran 2014/2015 - Digital Library

0 1 18