e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang
dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budaya mereka dianggap minat yang sesuai dan mereka tidak diberi
kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi mereka oleh kelompok budaya mereka.
f. Minat berbobot emosional Bobot
emosional-aspek afektif
dari minat
menentukan kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan
melemahkan minat, dan bobot emosional yang menyenangkan memperkuatnya
g. Minat itu egosentris Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris, misalnya minat
anak laki-laki pada matematika, sering berlandaskan keyakinan bahwa kepandaian itu bidang matematika di sekolah akan
merupakan langkah
penting menuju
kedudukan yang
menguntungkan dan bergengsi di dunia usaha.
3. Cara mengukur minat
Minat siswa dapat diukur menggunakan penilaian non-tes. Masidjo 1995: 59 mengemukakan bahwa non-tes merupakan
rangkaian pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab secara sengaja dalam situasi yang kurang distandarisasikan, dimana yang
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan atau hasil belajar yang
dapat diamati secara konkret dari individu atau kelompok. Penilaian non-tes dapat berupa pengamatan observasi, catatan anekdot, daftar
cek, skala nilai, angket, dan wawancara. Selain pengamatan observasi, minat siswa dapat dilihat dengan
menggunakan wawancara. Masidjo 1995: 72 menyatakan bahwa wawancara merupakan suatu proses tanya jawab sepihak antara
pewawancara dengan yang diwawancarai, yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
maksud memperoleh jawaban dari wawancara. Wawancara tentang kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan kepada guru dan sebagian
siswa setelah pelajaran selesai pada setiap akhir siklus.
4. Indikator minat belajar
Safari 2003: 60, ada beberapa indikator minat belajar yaitu sebagai berikut :
a. Perasaan senang Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap
pelajaran ekonomi misalnya, maka ia harus terus mempelajari ilmu yang berhubungan dengan ekonomi. Sama sekali tidak ada
perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut. b. Ketertarikan siswa
Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong siswa untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, atau bisa
berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
c. Perhatian siswa Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa terhadap
pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu, maka
dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut. d. Keterlibatan siswa
Ketertarikan seseorang akan sesuatu obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik
untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut.
B. Prestasi Belajar