METODOLOGI PENELITIAN Kepada seluruh keluarga besar Almarhum Ayahanda A.Wahab Kasim dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Sabang Nanggroe Aceh Darussalam tepatnya di daerah tujuan wisata pantai Iboih Sabang. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2008. III.2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan survei. Singarimbun dan Effendy 1995, menyatakan bahwa survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Nazir 2005 menyatakan bahwa “penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”. Sedangkan Arikunto 2000, menyatakan bahwa: “penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang dirinci sejak awal, langkah penelitian yang sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas dengan langkah – Universitas Sumatera Utara langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data yang dapat mewakili, serta ada analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul”. Penelitian ini bersifat eksploratif. Sugiyono 2006 menyatakan bahwa “penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lain”. III.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang berkunjung ke pantai Iboih Sabang, dengan jumlah populasi akan diambil mengacu pada data tingkat kunjungan terakhir yaitu data 2007 yang berjumlah 2.987 untuk wisatawan mancanegara dan 91.093 untuk wisatawan nusantara. Jadi total jumlah wisatawan sebanyak 94.080 orang. Untuk ukuran sampel yang akan diambil, mengacu rumus Slovin Umar ; 2003 sesuai dengan rumus : 1 2 + = Ne N n Dimana : n = jumlah sampel N = Ukuran Populasi Universitas Sumatera Utara e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir Dengan demikian jumlah sampel adalah : 1 , 080 . 94 1 080 . 94 2 × + = n 8 , 941 080 . 94 = n = 99,9 ≈ 100 orang Maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling aksidental yaitu “Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan bagi siapa saja yang bertemu dengan peneliti dan dianggap cocok sebagai sumber data dapat dijadikan sampel” Sugiyono 2006. Sampel penelitian ini adalah wisatawan yang sedang berkunjung ke daerah tujuan wisata pantai Iboih Sabang pada saat peneliti melakukan penelitian dan sampel dipilih secara acak. III.4 Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Wawancara Interview dilakukan langsung kepada pihak yang berhak dan berwenang memberikan informasi dan data secara sistimatis berdasarkan tujuan penelitian. Universitas Sumatera Utara 2. Daftar Pertanyaan Questionaire yang diberikan kepada wisatawan yang menjadi responden dalam penelitian ini dengan cara aksidental atau secara kebetulan bertemu dengan peneliti. 3. Studi Dokumentasi yaitu dengan mencari, mengumpulkan dan mempelajari data pendukung yang diperoleh dari dinas pariwisata dan kebudayaan Kota Sabang berupa profil daerah dan buletin-buletin yang berhubungan dengan penelitian. III.5 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari wawancara interview dan daftar pertanyaan questionaire. 2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi dokumentasi yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang. III.6 Identifikasi Variabel dan definisi operasional variabel III.6.1 Identifikasi Variabel Pada hipotesis pertama terdapat lima Variabel bebas Independent Variable kualitas pelayanan X yaitu : bukti fisik X 1 , kehandalan X 2 , ketanggapan X 3 , jaminan X 4 , empati X 5 , dan satu varibel terikat Dependent Variable yaitu : kepuasan wisatawan Y 1 Pada hipotesis kedua terdapat dua variabel yaitu kepuasan wisatawan Y 1 sebagai variabel bebas independent variable dan loyalitas wisatawan Y 2 sebagai variabel terikat dependent variable. Universitas Sumatera Utara III.6.2 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari variabel-variabel yaitu: a. Bukti fisik X 1 , yaitu aspek-aspek yang nyata yang dapat dilihat di daerah objek wisata pantai Iboih, meliputi, peralatan yang modern, fasilitas umum, baliho, pantai yang bersih dan nyaman, penampilan pegawai yang bersih dan rapi. b. Kehandalan X 2 , yaitu kemampuan untuk mewujudkan jasa sesuai dengan yang telah dijanjikan secara tepat dari petugas yang berada di tempat wisata, meliputi ketepatan waktu layanan, pelayanan yang sama untuk semua wisatawan tanpa kesalahan dan keakuratan penanganan. c. Ketanggapan X 3 , yaitu keinginan untuk membantu wisatawan dan menyediakan jasapelayanan yang dibutuhkan wisatawan saat berada di daerah objek wisata, meliputi kesediaan petugas wisata dalam membantu wisatawan, keluangan waktu petugas untuk menanggapi permintaan wisatawan dengan cepat, dan kejelasan informasi waktu penyampaian jasa. d. Jaminan X 4 , yaitu kemampuan sumber daya yang dimiliki petugas wisata dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar yang diharapkan, meliputi pengetahuan petugas di bidang wisata dan sifat yang dapat dipercaya dari petugas wisata. e. Empati X 5 , yaitu kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, keramahan, komunikasi dan kemampuan memahami kebutuhan wisatawan, meliputi perhatian khusus kepada wisatawan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan wisatawan. Universitas Sumatera Utara f. Kepuasan wisatawan Y 1 , kepuasan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan dapat terpenuhi, meliputi kepuasan terhadap fasilitas fisik, kemampuan dan ketanggapan petugas wisata, kesesuaian pelayanan dengan harapan dan perhatian yang tulus dari petugas. g. Loyalitas Wisatawan Y 2 adalah Komitmen wisatawan untuk kembali ke daerah tujuan wisata pantai Iboih Sabang Tabel. III.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi Indikator Pengukuran Kualitas Pelayanan X : - Bukti Fisik X 1 - Kehandalan X 2 - Ketanggapan X 3 - Jaminan X 4 - Empati X 5 Aspek-aspek nyata yang dapat dilihat di lokasi objek seperti gedung, baliho,fasilitas umum dan lain-lain Kemampuan untuk mewujudkan jasa sesuai yang dijanjikan secara tepat oleh petugas. Keinginan untuk membantu wisatawan dan menyediakan jasa dan pelayanan yang dibutuhkan Adanya jaminan yang diberikan berupa kenyamanan, kompetensi sumber daya dalam pelayanan Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, keramahan, komunikasi dan memahami kebutuhan wisatawan - Memiliki peralatan yang modern - Fasilitas umum lengkap : tempat ibadah, kamar mandi, jalan dan lain-lain. - Petugas berpenampilan menarik - Pamflet atau baliho - Kesesuaian dan ketepatan waktu pelayanan - Perhatian petugas wisata terhadap masalah yang dihadapi wisatawan - Kehandalan petugas dalam penyampaian jasa dari awal sampai akhir - Layanan yang sama untuk setiap wisatawan - Petugas tanggap atas semua keluhan - Petugas bersedia membantu kesulitan - Petugas meluangkan waktu untuk menanggapi permintaan wisatawan - Kompetensi petugas dalam pelayanan - Wisatawan merasa nyaman selama berwisata. - Petugas bersikap sopan - Petugas mudah dalam memberikan pelayanan. - Petugas ramah dalam berkomunikasi dengan wisatawan. - Perhatian secara individu kepada wisatawan - Memahami kebutuhan wisatawan Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Kepuasan Wisatawan Y 1 Kepuasan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan dapat terpenuhi. - Wisatawan merasa puas dengan fasilitas fisik - Wisatawan merasa puas karena kinerja petugas baik - Kesesuaian pelayanan yang diberikan dengan harapan - Kompetensi petugas - Perhatian yang sangat baik dari petugas Skala Likert Loyalitas Wisatawan Y 2 Komitmen wisatawan untuk kembali - Wisatawan merasa puas mengunjungi pantai Iboih - Wisatawan akan melakukan kunjungan ulang - Wisatawan Merekomendasikan kepada teman yang lain Skala Likert Universitas Sumatera Utara III.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum kuesioner diberikan kepada responden yang dijadikan sampel penelitian, maka terlebih dahulu harus diuji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 tiga puluh orang yang tidak dijadikan responden dalam penelitian. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistical Packed for Social Science versi 16.00 III.7.1 Uji Validitas Uji validitas dipergunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya statu kuesioner. Menurut Ghozali 2005 suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan metode sekali ukur one shot method, dimana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali. Kriteria pengambilan keputusan yang dipergunakan pada uji validitas sebagai berikut : Jika r hitung positif dan r hitung r tabel , maka butir pertanyaan tersebut valid. Jika r hitung negatif atau r hitung r tabel , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Penentuan nilai r tabel dengan uji dua sisi dimana degree of freedom df = 30 – 2 = 28 dan pada tingkat signifikansi 0,05 sehingga diperoleh nila r tabel sebesar 0,388. Nilai r tabel akan dibandingkan dengan nilai r hitung dari setiap butir pertanyaan. Nilai r hitung dari setiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation pada tabel III.1 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel III.2 Hasil Uji Validitas Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Pertanyaan1 8.0667 6.340 .497 .658 Pertanyaan2 8.4000 5.903 .598 .601 Pertanyaan3 7.7667 6.047 .453 .681 Pertanyaan4 7.7667 5.220 .490 .670 Pertanyaan5 9.9667 5.551 .512 .841 Pertanyaan6 9.8000 4.855 .731 .738 Pertanyaan7 10.0333 4.723 .731 .737 Pertanyaan8 10.0000 5.724 .643 .785 Pertanyaan9 6.3333 2.575 .628 .686 Pertanyaan10 6.5333 2.533 .526 .784 Pertanyaan11 6.0667 1.926 .698 .592 Pertanyaan12 11.3667 6.516 .658 .769 Pertanyaan13 10.8667 5.982 .729 .734 Pertanyaan14 11.1667 7.247 .514 .832 Pertanyaan15 11.3000 6.286 .684 .757 Pertanyaan16 9.5333 3.568 .701 .826 Pertanyaan17 9.7667 3.909 .723 .817 Pertanyaan18 9.7667 3.702 .743 .807 Pertanyaan19 10.1333 3.913 .666 .838 Pertanyaan20 11.9000 9.886 .416 .805 Pertanyaan21 11.5000 7.914 .690 .724 Pertanyaan22 11.2667 8.340 .770 .712 Pertanyaan23 10.9667 8.723 .483 .792 Pertanyaan24 11.0333 7.344 .609 .757 Pertanyaan25 8.4667 2.464 .617 .851 Pertanyaan26 8.5667 2.530 .696 .763 Pertanyaan27 8.2333 2.530 .778 .691 Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah Dari hasil perhitungan dengan SPSS terlihat bahwa nilai r hitung r tabel 0,388, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan adalah valid. III.7.2 Uji Reliabilitas Menurut Ghozali 2005, reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu daftar pertanyaan yang merupakan indikator dari variabel. Suatu daftar pertanyaan Universitas Sumatera Utara dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Menurut Nunnally dalam Ghozali 2005 bahwa “suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Croanchbach Alpha 60. Hasil dari reliabilitas dapat dilihat pada Tabel III.2 berikut ini: Tabel III.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbachs Alpha N of Items Buktifisik X 1 .714 4 Kehandalan X 2 .824 4 Ketanggapan X 3 .774 3 Jaminan X 4 .822 4 Empati X 5 .860 4 Kepuasan Y 1 .799 5 Loyalitas Y 2 .832 3 Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah Pada Tabel III.2 dapat dilihat bahwa setiap butir pertanyaan nilai Cronbach’s Alpha 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan adalah reliabel. III.8 Model Analisis Data Hipotesis Pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini, yaitu : H : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 ,b 5 = 0 bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati tidak berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan. H 1 : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 ,b 5 ≠ 0 bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan. Alat uji statistik yang dipergunakan untuk menganalisis hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda Multiple Regression Analysis untuk menguji variabel bebas kualitas pelayanan yang terdiri : bukti fisik, Universitas Sumatera Utara kehandalan, ketanggapan, jaminan dan empati terhadap variabel terikat kepuasan wisatawan di daerah tujuan wisata pantai Iboih Sabang. Model persamaan regresi linier berganda: Y 1 = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Dimana : Y = Kepuasan Wisatawan a = Konstanta b 1 = Koefisien Variabel X 1 b 2 = Koefisien Variabel X 2 b 3 = Koefisien Variabel X 3 b 4 = Koefisien Variabel X 4 b 5 = Koefisien Variabel X 5 X 1 = Bukti Fisik X 2 = Kehandalan X 3 = Ketanggapan X 4 = Jaminan X 5 = Empati e = Standar Error kesalahan Dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 maka hasil perumusan di atas dilakukan tahap pengujian sebagai berikut : III.8.1 Uji serempak Uji F Uji F dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh dari variabel terikat X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 yaitu bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan empati terhadap kepuasan wisatawan yang merupakan variabel bebas Y 1 . Universitas Sumatera Utara Model hipotesis yang digunakan dalam uji secara serempak uji F adalah : H : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 ,b 5 = 0, artinya kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati tidak berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan H 1 : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 ,b 5 ≠ 0 artinya kualitas pelayanan yang terdiri bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan. Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu : H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H0 ditolak H 1 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: 1 1 2 2 − − − = k n R k R F hitung Sugiyono 2006 Dimana: R = koefisien korelasi ganda k = jumlah variable independen n = jumlah anggota sampel III.8.2 Uji parsial uji t Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh dari variabel bebas yaitu variabel bukti fisik X 1 , kehandalan X 2 , ketanggapan X 3 , jaminan X 4 , dan empati X 5 terhadap variabel kepuasan wisatawan Y 1 Universitas Sumatera Utara Model hipotesis yang digunakan dalam uji t ini adalah: H : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 ,b 5 = 0, artinya faktor bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan empati tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan di daerah tujuan wisata pantai Iboih Sabang H 1 : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 ,b 5 ≠ 0, faktor bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan di daerah tujuan wisata pantai Iboih Sabang. Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel . Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel pada α = 5 H ditolak H 1 diterima jika t hitung -t tabel atau t hitung t tabel pada α = 5 Nilai thitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: 2 1 2 p p r n r t − − = Sugiyono 2006 Dimana: t = nilai thitung r p = korelasi parsial yang ditemukan n = jumlah sampel III.9 Pengujian Asumsi Klasik III.9.1 Uji Normalitas Data Menurut Ghozali 2005, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Pada Universitas Sumatera Utara penelitian ini, untuk menganalisis apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. 1. Analisis Grafik, yaitu dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan pada analisis grafik Ghozali, 2005: Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal dantidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik, yaitu uji statistik sederhana dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Nilai Z statistik untuk kurtosis dapat dihitung dengan rumus : N Kurtosis Zkurtosis 24 = Dimana N adalah jumlah sampel. Jika nilai Z hitung Z table, maka distribusi tidak normal. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S. Dasar pengambilan keputusan menurut Suliyanto 2005 Universitas Sumatera Utara Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z ≤ Z-tabel, atau nilai signifikansi variabel residual α, maka data residual terdistribusi normal. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z Z-tabel, atau nilai signifikansi variabel residual α, maka data residual terdistribusi tidak normal. III.9.2 Uji Multikolonearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. Menurut Ghozali 2001 bahwa “jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal”. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance inflation Factor VIF. Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolonearitas menurut Suliyanto 2005: Jika nilai VIF 10 atau nilai Tolerance 0,10 maka tidak terjadi multikolonearitas. Jika nilai VIF 10 atau nilai Tolerance 0,10 maka tidak terjadi multikolonearitas. Universitas Sumatera Utara III.9.3 Uji Heteroskedastisitas Menurut Santoso 2001 Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedatisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan analisis grafik dan uji Glejser. 1. Analisis Grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya. Menurut Ghozali 2005 dasar pengambilan keputusan untuk heteroskedastisitas dengan grafik adalah: Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Uji Glejser, yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen Gujarati dalam Ghozali, 2005, dengan persamaan regresi: |U t | = α + βX 1 + V t Dimana |U t | = nilai absolut residual X t = variabel bebas Universitas Sumatera Utara V t = variabel gangguan Dasar pengambilan keputusan dalam uji Glejser menurut Ghozali 2005: Jika tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut U t AbsUt atau probabilitas signifikansi variabel independen tingkat α 5, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika ada variabel independen yang significan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut AbsUt atau probabilitas signifikansi variabel independen tingkat α 5, maka terjadi heteroskedastisitas. III.10 Model Analisis Data Hipotesis Kedua Untuk Hipotesis kedua yang bertujuan untuk melihat hubungan kepuasan wisatawan Y 1 dengan loyalitas wisatawan Y 2 , digunakan uji Spearman Rank- Order Correlation Coefficeint. Rumus Spearman Rank-Order Correlation Coefficient tanpa ties nilai yang seri, adalah sebagai berikut : 2 2 6 1 1 s d r n n − Σ = − − Sulaiman, 2005 Dimana : s r : koefisien spearman d : beda urutan dalam satu pasangan data n : banyaknya pasangan data Universitas Sumatera Utara Rumus Spearman Rank-Order Correlation Coefficient dengan ties nilai yang seri, adalah sebagai berikut : 3 3 3 3 3 3 3 2 6 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 i i j j s i i j j n n d i r n n n n t t t t t t t t − − − − − − = ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ − − − − ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ − ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Dimana : r s = koefesien korelasi dari Spearman t i = ties dari variable Y 1 t J = ties dari variable Y 2 d i = difference selisih rank 2 variabel n = besar sampel Model hipotesis kedua dalam penelitian ini, yaitu : H : r s = 0 artinya tidak ada hubungan antara kepuasan wisatawan dengan loyalitas wisatawan Y 2 di daerah tujuan wisata pantai Iboih Sabang H 1 : r s ≠ 0 artinya ada hubungan antara kepuasan wisatawan Y 1 dengan loyalitas wisatawan Y 2 di daerah tujuan wisata pantai Iboih Sabang Nilai koefisien spearman s r perlu diuji untuk mengetahui tingkat signifikansinya dengan cara membandingkan nilai statistik kritis spearman t dengan nilai tabel kritis spearman s ρ . Universitas Sumatera Utara 2 2 1 s s n t r r − = − Sulaiman, 2005 Dimana : t o = nilai statistik kritis Spearman r s = koefisien korelasi Spearman n = jumlah sampel penelitian Kriteria pengambilan keputusan pada analisis Spearman Rank-Order Correlation dengan uji dua arah two-tailed menurut Sulaiman 2005 yaitu: H diterima H 1 ditolak jika nilai statistik kritis Spearman lebih kecil daripada nilai tabel kritis Spearman t ρ s . H ditolak H 1 diterima jika nilai statistik kritis Spearman lebih besar daripada dengan nilai tabel kritis Spearman t ρ s Young dalam Sulaiman 2005 menyatakan bahwa, nilai korelasi dibagi atas 4 empat tingkatan yaitu : 1. Bernilai antara 0,70 sampai dengan 1,00 baik positif dan negatif, maka mempunyai derajat asosiasi yang tinggi. 2. Bernilai antara 0,40 sampai dengan 0,70 maka mempunyai hubungan yang substansial 3. Bernilai antara 0,20 sampai dengan 0,40 maka mempunyai korelasi yang rendah. 4. Bernilai kurang dari 0,20 maka korelasi dapat diabaikan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN