Pengertian eksekusi dalam bidang Hukum Perdata

87 Apabila hapusnya hak tanggungan itu karena kreditor melepaskan hak tanggungan yang bersangkutan, pihak yang berkepentingan harus mengusahakan pernyataan tertulis dari kreditor mengenai hapusnya hak tanggungan itu karena kreditor melepaskan hak tanggungan yang bersangkutan. Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hapusnya Hak tanggungan hapus karena hal-hal sebagai berikut: 1. Hapusnya hutang yang dijaminkan dengan hak tanggungan 2. dilepasnya hak tanggungan oleh pemegang hak tanggungan 3. pembersihan hak tanggungan berdasarkan penetapan peringkat oleh Ketua Pengadilan 4. Hapusnya hak atas tanah yang dibebankan hak tanggungan

C. EKSEKUSI

1. Pengertian Eksekusi

Pengertian eksekusi mencakup pengertian eksekusi bidang perdata, pengertian eksekusi bidang pidana dan pengertian eksekusi bidang tata usaha negara

a. Pengertian eksekusi dalam bidang Hukum Perdata

Beberapa sarjana mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian eksekusi, yaitu: Menurut Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata: 88 Eksekusi adalah upaya paksa yang dilakukan terhadap pihak yang kalah yang tidak mau secara sukarela menjalankan putusan pengadilan, dan bila perlu dengan bantuan kekuatan hukum.” 141 Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh kedua sarjana tersebut, maka dapat diketahui bahwa pengertian eksekusi hanya berkisar eksekusi terhadap putusan hakim. Hal ini terlihat bahwa pengertian eksekusi yang mereka kemukakan hanya merupakan pengertian eksekusi dalam arti sempit dan dapat dikatakan bukan merupakan pengertian eksekusi secara menyeluruh. Menurut M. Yahya Harahap : Eksekusi adalah pelaksanaan secara paksa putusan pengadilan dengan bantuan kekuatan hukum apabila pihak yang kalah tereksekusi atau pihak tergugat tidak mau menjalankan secara sukarela. 142 Berdasarkan pengertian eksekusi yang dikemukakan oleh M. Yahya Harahap tersebut, maka dapat diketahui bahwa dapat diketahui bahwa eksekusi hanya dilaksanakan terhadap putusan pengadilan. Hal ini dapat mengandung pengertian bahwa eksekusi hanya dilaksanakan terhadap putusan hakim belaka. Pengertian eksekusi yang dikemukakan oleh sarjana ini tidak sesuai dengan pembagian eksekusi yang dikemukakannya. 141 Retno Wulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, Penelitian tentang Perlindungan Hukum Eksekusi Jaminan Kredit, 1995, Badan Pembina Hukum Nasional Departemen Kehakiman, hal. 20 142 M. Yahya Harahap, Op. Cit. hal. 20 89 Menurut Subekti yang mengatakan bahwa istilah eksekusi dalam bahasa Indonesia adalah pelaksanaan putusan. Berdasar hal tersebut Subekti memberi definisi sebagai berikut : Eksekusi atau pelaksanaan putusan sudah mengandung itu secara suka rela, sehingga putusan itu harus dipaksakan kepadanya dengan bantuan “kekuatan umum”. Dengan kekuatan umum ini dimaksudkan polisi, kalau perlu militer angkatan bersenjata. 143 Berdasar pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang unsur-unsur eksekusi, yaitu : a. pelaksanaan secara paksa; b. obyek pelaksanaan adalah putusan hakim; c. pihak yang dikalahkan tidak mau secara suka rela memenuhi kewajibannya; d. dengan bantuan kekuatan umum. Bantuan kekuatan umum oleh polisi kalau militerangkatan bersenjata dalam pelaksanaan eksekusi putusan hakim dimaksudkan supaya dalam keadaan bagaimana pun, eksekusi harus dapat berjalan. Hal ini dikarenakan pelaksanaan eksekusi putusan hakim merupakan upaya untuk menegakkan kewibawaan negara. Apabila dalam pelaksanaan eksekusi mengalami hambatan, maka kekuatan hukum harus bertindak untuk mengatasimenghilangkan 143 Moch. Dja’is, Pikiran Dasar Hukum Eksekusi, 2000, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, hal. 12 90 hambatan tersebut. Hambatan yang menarik perhatian umum biasanya menimpa pelaksanaan eksekusi riil. Hambatan yang timbul dalam hal ini berupa sikap menghalangi pelaksanaan eksekusi, baik oleh yang bersangkutan sendiri maupun pihak ketiga, baik dilakukan secara individual maupun berkelompok, baik oleh orang biasa maupun oleh pejabat negara. 144 Dalam hal terjadi hambatan, maka kekuatan umum harus bertindak untuk mengatasi hambatan tersebut menurut Hukum Pidana pihak-pihak yang menghambat pelaksanaan eksekusi tersebut telah melakukan tindak pidana menghalangi pelaksanaan perintah jabatan Pasal 212-214 KUHP. Definisi eksekusi menurut Sudikno Mertokusumo sebagai berikut Pelaksanaan putusan hakim atau eksekusi pada hakekatnya tidak lain ialah realisasi dari pada kewajiban pihak yang bersangkutan untuk memenuhi prestasi yang tercantum dalam putusan tersebut. 145 Definisi eksekusi menurut Sudikno Mertokusumo ini hanya menyebut hakekat eksekusi, sehingga rumusannya sangat singkat dan tidak 144 a. Dr Tri Dihukum 2 Bulan Penjara Langsung Naik Banding, Suara Merdeka, Rabu 7 februari, p. XX b. Rumah Dieksekusi, Penghuni Ancam Bakar Diri, Suara Merdeka, Rabu 21 februari 2001; c. Meski Dua penghuni Menyatakan Keberatan, Rumah di Jl. Sindoro 2 B tetap Dieksekusi, Wawasan, Pebruari 2001; d. Eksekusi rumah di Jl. dr Cipto Akhirnya Jalan, Jawa Pos: Radar Semarang, Selasa 21 Nopember 2000.p. 3; e. Bambang Raya Saputra Lapor Polisi, Jawa Pos: Radar Semarang, Rbu 22 Nopember 2000, p. 1-2; 145 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, 1998, Liberty, Yogyakarta, hal. 206 91 selengkap definisi yang diberikan oleh subekti. Di sini tidak disebutkan kapan eksekusi mulai berlangsung, bagaimana caranya, sehingga jika dibanding dengan definisi eksekusi dari Subekti definisi ini hanya meliputi unsur eksekusi yang kedua yaitu obyek eksekusi adalah putusan hakim. Persamaan di antara keduanya adalah mereka membahas eksekusi sebagai bagian salah satu bab dalam pembahasan tentang Hukum Acara Perdata, sehingga dapat dipahami kalau rumusan obyek eksekusi yang dipakai oleh keduanya adalah putusan hakim. Namun dalam uraian selanjutnya di antara keduanya terdapat perbedaan. Menurut Subekti obyek eksekusi terbatas pada eksekusi yang dikenal dalam Hukum Acara Perdata, baik yang bersumber pada HIR dan maupun praktek yang mengacu pada ketentuan dalam Rv 146 meliputi eksekusi langsung terdiri dari eksekusi membayar sejumlah uang, eksekusi melakukan perbuatan dan eksekusi riil serta eksekusi tidak langsung dwangsom dan gijzeling. 147 Sedangkan menurut Sudikno Mertokusumo, obyek eksekusi tidak hanya putusan hakim yang menghukum membayar sejumlah uang, melakukan perbuatan dan pengosongan benda tetap, melainkan meliputi akta hipotek dan surat utang notariil Pasal 224 HIR258 RBg serta eksekusi parat Pasal 1155 KUH Perdata. 148 146 Singkatan dari Reglement op de Rechtsvordering S 1947 : 52 jo 1849 : 63 147 Subekti Op. Cit., p 128-135 148 Sudikno Mertokusumo, Op. Cit., p 201-202 92 Berbeda dengan kedua penulis di atas, Supomo berpendapat bahwa : Hukum Eksekusi mengatur cara dan syarat-syarat yang dipakai oleh alat- alat Negara guna membantu pihak yang berkepentingan untuk menjalankan putusann hakim, apabila pihak Eksekusi, yang dalam bahasa Belanda disebut executie atau uitvoering, dalam kamus hukum diartikan sebagai pelaksanaan putusan pengadilan. 149 Menurut Subekti eksekusi adalah upaya dari pihak yang dimenangkan dalam putusan guna mendapatkan yang menjadi haknya dengan bantuan kekuatan umum polisi, militer memaksa pihak yang dikalahkan untuk melaksanakan bunyi putusan. 150

b. Pengertian eksekusi dalam Bidang Hukum Pidana