Utang Yang Pelunasannya dijamin hak tanggungan Tata Cara Pembebanan hak tanggungan 1.Tahap Pemberian hak tanggungan

79 ada pada Pemberi hak tanggungan pada saat pembuatan buku tanah hak tanggungan. Untuk itu harus dibuktikan keabsahan kewenangan tersebut pada saat didaftarnya hak tanggungan yang bersangkutan. Hak tanggungan sebagai lembaga jaminan hak atas tanah tidak mengandung kewenangan untuk menguasai secara fisik dan menggunakan tanah yang dijadikan jaminan, tanah tetap berada dalam penguasaan Pemberi hak tanggungan kecuali dalam keadaan yang disebut dalam Pasal 11 Ayat 2 huruf c yang menyatakan bahwa janji memberikan kepada pemegang hak tanggungan berdasarkan penetapan ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi letak obyek hak tanggungan, maka Pemegang hak tanggungan dapat dilakukan oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia dan dapat juga oleh warga negara asing atau badan hukum asing. 138

f. Utang Yang Pelunasannya dijamin hak tanggungan

Pemberian hak tanggungan akan terjadi bila sebelumnya di dahului adanya perjanjian pokok, berupa perjanjian yang menimbulkan hubungan hukum utang piutang yang dijamin pelunasannya. UUHT pada Pasal 2 Ayat 1 menetapkan, bahwa utang yang dijamin pelunasannya dengan hak tanggungan dapat berupa utang yang 138 Purwahid Patrik Kashadi, Hukum Jaminan Edisi Revisi Dengan UUHT, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang, 1999, Hal 70-72 80 telah ada atau yang telah diperjanjikan dengan jumlah tertentu atau jumlah yang pada saat permohonan eksekusi hak tanggungan diajukan dapat ditentukan berdasarkan perjanjian utang-piutang atau perjanjian lain yang menimbulkan hubungan utang-piutang yang bersangkutan. Kesimpulan kita adalah, bahwa hak tanggungan bisa dipakai untuk menjamin utang yang akan adadatang, asal induk perjanjian, yang melahirkan utang-utang perikatan-perikatan yang akan ada di kemudian hari, sudah ada pada saat itu. Dengan demikian sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Ayat 1 UUHT tersebut di atas hak tanggungan dengan sah sudah bisa diberikan pada saat debitor secara riil belum terutang sesuatu dari kerditor, asal perjanjian kreditnya, induknya, yang akan melahirkan utang- utangnya. Sudah ada jaminan demikian dalam hubungannya dengan kredit per rekening koran di waktu yang sudah disebut Krediet hypotheek dan sekarang tentunya akan disebut hak tanggungan Kredit. 139 Dengan demikian lahirnya hak tanggungan terjadi saat perjanjian induk perjajian hutang lahir. 139 J. Satrio, Hukum Jaminan, Hak Jaminan Kebendaan, Hak Tanggungan, Buku 1, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997. 81

g. Tata Cara Pembebanan hak tanggungan 1.Tahap Pemberian hak tanggungan

a Tentang Surat Kuasa Membebankan hak tanggungan SKMHT Mengenai Surat Kuasa Membebankan hak tanggungan SKMHT dalam Pasal 15 UUHT disebutkan bahwa: a SKMHT wajib dibuat dengan akta notaris atau akta PPAT. Jadi sahnya SKMHT harus dibuat dengan akta otentik yang dibuat bisa oleh Notaris bisa juga oleh PPAT, dan sesuai dengan ketetntuan Pasal 15 Ayat 1 UUHT SKMHT harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1 Tidak memuat kuasa untuk melakukan perbutaan hukum lain daripada membebankan hak tanggungan. Jadi tidak diperkenankan membuat SKMHT untuk melakukan perbuatan lain misalnya untuk menjual atau menyewakan tetapi khusus hanya memuat pemberian kuasa untuk membebankan hak tanggungan saja. 2 Tidak memuat kuasa substitusi. Yang dimaksud dengan pengertian substitusi adalah penggantian Penerima kuasa melalui pengalihan. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1803 Ayat 2 KUH Perdata yang menentukan bahwa pemberi kuasa senantiasa dianggap telah memberikan kekuasaan kepada penerima kuasa 82 untuk menunjuk orang lain sebagai penggantinya dalam hal kuasa itu diberikan untuk mengurus benda-benda yang terletak diluar wilayah indonesia atau dilain pulau selain dari pada tempat tinggal pemberi kuasa. Dalam rumusan SKMHT secara tegas dicantumkan bahwa kuasa tersebut diberikan tanpa hak substitusi. 3 Mencantumkan secara jelas objek hak tanggungan, jumlah utang dan nama serta identitas Kreditornya, nama dan identitas debitor apabila debitor bukan Pemberi hak tanggungan. b Kuasa untuk Membebankan hak tanggungan tidak dapat ditarik kembali atau tidak dapat berakhir oleh sebab apapun juga kecuali karena kuasa tersebut telah dilaksanakan atau karena telah habis jangka waktunya sebagaimana dimaksud pada Ayat 3 dan Ayat 4 UUHT. c SKMHT mengenai hak atas tanah yang sudah terdaftar wajib diikuti dengan pembuatan APHT selambat-lambatnya 1 satu bulan sesudah diberikan. d SKMHT mengenai hak atas tanah yang belum terdaftar wajib diikuti dengan pembuatan APHT selambat-lambatnya 3 tiga bulan sesudah diberikan. 83 e Ketentuan-ketentuan dimaksud pada Ayat 3 dan Ayat 4 tidak berlaku dalam hal SKMHT diberikan untuk menjamin kredit tertentu yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. f SKMHT yang tidak diikuti dengan pembuatan APHT dalam waktu uang ditentukan sebagaimana yang dimaksud pada Ayat 3 atau Ayat 4, atau waktu yang ditentukan menurut ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada Ayat 5 batal demi hukum. 140 2 Tentang Akta Pemberian hak tanggungan. Isi dari APHT terdiri dari yang wajib dicantumkan dan yang tidak wajib dicantumkan fakultatif. Berdasarkan Pasal 11, isi didalam APHT yang wajib dicantumkan meliputi : a Nama dan identitas Pemegang dan Pemberi hak tanggungan. Dalam hal ini, jika hak tanggungan dibebankan pula pada benda- benda yang merupakan satu kesatuan dengan tanah milik Orang- perseorangan atau badan hukum lan daripada Pemegang hak atas tanah, Pemberi hak tanggungan adalah Pemegang hak atas tanah bersama-sama pemilik benda tersebut. b Domisili para pihak, dan apabila diantara mereka ada yang berdomisili di luar Indonesia, baginya harus pula dicantumkan suatu 140 Purwahid Patrik Kashadi, Ibid, Hal 83-86 84 domisili pilihan di Indonesia, dalam domisili pilihan itu tidak dicantumkan, kantor PPAT tempat pembuatan APHT dianggap sebagai domisili yang dipilih. c Penunjukan secara jelas utang atau utang-utang yang dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 10 Ayat 1. Penunjukkan utang atau utang-utang yang dijamin tersebut meliputi juga nama dan identitas debitor yang bersangkutan. d Nilai Tanggungan. Nilai Tanggungan yang dimaksud adalah suatu pernyataan sampai sejumlah berapa pagu atau batas utang yang dijamin dengan hak tanggungan yang bersangkutan. Utang yang sebenarnya bisa kurang dari nilai tanggungan tersebut. e Uraian yang jelas mengenai objek hak tanggungan. Uraian ini meliputi rincian mengenai sertifikat hak atas tanah yang bersangkutan atau bagi tanah yang belum terdaftar sekurang- kurangnya memuat uraian kepemilikan, letak, batas-batas dan luas tanahnya.

b. Tahap Pendaftaran dan Hapusnya hak tanggungan