b. Visi, Misi SMA Bopkri 2 Yogyakarta
1 Visi
Menjadi sekolah menengah atas yang berkualitas di bidang pengetahuan, ketrampilan, sikap serta mampu berkompetisi secara global berdasarkan
kasih.
2 Misi
Menyelenggarakan pendidikan menengah atas dengan menumbuh kembangkan budi pekerti, meningkatkan kompetensi di bidang akademik
maupun non akademik serta mewujudkan ajaran kasih di lingkungan sekolah.
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Analisis Deskriptif
a. Deskriptif Pengetahuan Tentang Ekonomi Responden
Tabel. 4.1. Deskriptif Frekuensi Pengetahuan tentang Ekonomi Siswa SMA Negeri
dan SMA Swasta No Klasifikasi
Kriteria Huruf
Mutu Jumlah
Negeri Jumlah
Swasta
1 Amat Baik
81-100 A
23 35
2 Baik
66-80 B
76 53
3 Cukup
56-65 C
1 9
4 Kurang
46-55 D
3 5
Buruk 0-45
E Sumber: data diolah, 2013
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMA Negeri memiliki pengetahuan tentang ekonomi dalam
kategori baik. Hal ini dapat ditunjukan dari jumlah responden yang masuk dalam kategori baik berjumlah 76 siswa, responden yang masuk dalam
kategori amat baik berjumlah 23 siswa, responden yang masuk dalam kategori cukup berjumlah 1 siswa, responden yang masuk dalam kategori kurang dan
buruk tidak ada atau 0. Sedangkan pengetahuan tentang ekonomi untuk siswa SMA Swasta dapat ditunjukan dari jumlah responden yang masuk dalam
kategori baik berjumlah 53 siswa, responden yang masuk dalam kategori amat baik berjumlah 35 siswa, responden yang masuk dalam kategori cukup
berjumlah 9 siswa, responden yang masuk dalam kategori kurang 3 siswa, dan responden yang masuk dalam kategori buruk tidak ada atau 0.
1 Dikatakan amat baik apabila siswa menguasai materi pelajaran ekonomi dan mencapai nilai antara 81-100.
2 Dikatakan baik jika siswa menguasai materi pelajaran ekonomi dan mencapai nilai antara 66-80.
3 Dikatakan cukup apabila siswa cukup menguasai materi pelajaran ekonomi dan mencapai nilai antara 56-65.
4 Dikatakan kurang apabila siswa kurang menguasai materi pelajaran ekonomi dan mencapai nilai antara 46-55.
5 Sedangkan dikatakan buruk apabila siswa tidak menguasai materi pelajaran ekonomi dan mencapai nilai antara 0-45.
b. Deskriptif Status Sosial Ekonomi
Tabel. 4.2. Deskriptif Frekuensi Status Sosial Ekonomi Orang Tua Ayah
Siswa SMA Negeri dan SMA Swasta
Pendidikan Kategori
Negeri Swasta
Frequency Percent
Frequency Percent
Rendah 7
7 4
4
Sedang 24
24 45
45
Tinggi 69
69 51
51 Total
100 100
100 100
Sumber: data diolah, 2013 Dari tabel diatas menunjukan bahwa untuk pendidikan orang tua
Ayah siswa SMA Negeri terdapat 7 orang yang berpendidikan rendah, 24 orang berpendidikan sedang, dan 69 orang berpendidikan tinggi. Sedangkan
untuk pendidikan orang tua siswa SMA Swasta terdapat 4 orang yang berpendidikan rendah, 45 orang berpendidikan sedang, dan 51 orang
berpendidikan tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan orang tua Ayah siswa dari SMA Negeri dan SMA Swasta berada di kategori
tinggi. 1 Dikatakan rendah apabila pendidikan orang tua Ayah siswa, baik yang
berasal dari SMA Negeri dan Swasta hanya mampu menyelesaikan pendidikan SD-SMP
2 Dikatakan sedang apabila pendidikan orang tua Ayah siswa, baik yang berasal dari SMA Negeri dan Swasta hanya mampu menyelesaikan
pendidikan SMA
3 Dikatakan tinggi apabila pendidikan orang tua Ayah siswa, baik yang berasal dari SMA Negeri dan SMA Swasta mampu menyelesaikan
pendidikan perguruan tinggi.
Pekerjaan Kategori
Negeri Swasta
Frequency Percent
Frequency Percent
Golongan A 4
4 6
6 Golongan B-D
6 6
10 10
Golongan E 3
3 8
8 Golongan F
47 47
52 52
Golongan G-I 40
40 24
24 Total
100 100
100 100
Sumber: data diolah, 2013 Dari tabel diatas menunjukan bahwa untuk pekerjaan orang tua Ayah
siswa SMA Negeri terdapat 4 orang yang berada di golongan A, terdapat 6 orang yang berada di golongan B-D, terdapat 3 orang yang berada di golongan
E, terdapat 47 orang yang berada di golongan F, terdapat 40 orang yang berada di golongan G-I. Sedangkan untuk pekerjaan orang tua Ayah siswa
SMA Swasta terdapat 6 orang yang berada di golongan A, terdapat 10 orang yang berada di golongan B-D, terdapat 8 orang yang berada di golongan E,
terdapat 52 orang yang berada di golongan F, terdapat 24 orang yang berada di golongan G-I.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pekerjaan orang tua Ayah siswa SMA Negeri maupun SMA Swasta berada di
golongan F yaitu pemilik buscolt, pengawas keamanan, petani pemilik tanah,
pegawai sipil ABRI, mandor, pemilik perusahaantokopabrik, pedagang, pegawai kantor, peternak, tuan tanah.
1 Dikatakan berada digolongan A apabila orang tua Ayah siswa sebagai seorang pensiunan, tidak mempunyai pekerjaan.
2 Dikatakan berada digolongan B apabila orang tua Ayah siswa sebagai seorang buruh nelayan, buruh tani, petani kecil, penebang kayu.
3 Dikatakan berada digolongan C apabila orang tua Ayah siswa sebagai seorang petani penyewa, buruh tidak tetap, penarik becak.
4 Dikatakan berada digolongan D apabila orang tua Ayah siswa sebagai seorang pembantu, penjual keliling, tukang cuci.
5 Dikatakan berada digolongan E apabila orang tua Ayah siswa sebagai seorang seniman, buruh tetap, montir, pandai besi, penjahit, sopir buscolt,
tukang kayu, tukang listrik dan tukang mesin. 6 Dikatakan berada digolongan F apabila orang tua Ayah siswa sebagai
seorang pemilik buscolt, pengawas keamanan, petani pemilik tanah, pegawai sipil ABRI, mandor, pemilik perusahaantokopabrik, pedagang,
pegawai kantor, peternak, tuan tanah. 7 Dikatakan berada digolongan G apabila orang tua Ayah siswa sebagai
seorang ABRI Tamtama sd Bintara, pegawai badan hukum, kepala kantor pos cabang, manajer perusahaan kecil, supervisorpengawas,
pamong praja, guru SD, kepala bagian, pegawai negeri sipil Golongan I A sd I D
8 Dikatakan berada digolongan H apabila orang tua Ayah siswa sebagai seorang Guru SMASMP, perawat, pekerja sosial, perwira ABRI Letda,
Lettu, Kapten, PNS Golongan II A sd II D, kepala sekolah, kontraktor, wartawan.
9 Dikatakan berada digolongan I apabila orang tua Ayah siswa sebagai seorang ahli hukum, manager perusahaan, ahli ilmu tanah, apoteker,
arsitek, dokter, dosenguru besar, gubernur, kepala kantor, menteri PNS golongan III A ke atas, pengarang, peneliti, pilot, walikotabupati,
kontraktor besar.
Penghasilan Kategori
Negeri Swasta
Frequency Percent
Frequency Percent
1,1 jt 17
17 14
14 1,1 - 1,65 jt
12 12
19 19
1,65 - 2,2 jt 6
6 17
17 2,2 - 2,75 jt
17 17
15 15
2,75 jt 48
48 35
35 Total
100 100
100 100
Sumber: data diolah, 2013 Dari tabel diatas menunjukan bahwa penghasilan orang tua Ayah
siswa SMA Negeri dan SMA Swasta berkisar antara 2.750.000 dengan perincian 48 orang berasal dari orang tua Ayah siswa SMA Negeri dan 35
orang tua Ayah siswa SMA Swasta. Hal ini disebabkan karena pekerjaan orang tua berada pada golongan F.
c. Deskriptif Media Massa Responden