Status Sosial Ekonomi Deskripsi Teori

dibandingkan dengan pengorbananbiaya yang dikeluarkan, atau suatu cara bertindak yang berusaha mencapai hasil tertentu dengan pengeluaran pengorbananbiaya sewajarnya atau sesedikit mungkin tidak lebih dari yang sewajarnya. Ilmu ekonomi secara sistematis mempelajari gejala-gejala dan tingkah laku manusia dalam masyarakat yang muncul dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan sumber daya yang terbatas itu Gilarso, 2002: 34. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengetahui tentang ekonomi akan paham dan mudah melakukan kegiatan ekonomi baik konsumsi, produksi, dan distribusi sehingga mereka tidak termasuk ke dalam pola konsumtif yang hanya menghabiskan pendapatan untuk mengonsumsi barang dan jasa yang sebenarnya kurang atau tidak dibutuhkan.

5. Status Sosial Ekonomi

Kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokan masyarakat ke dalam kelas atau kelompok yang berbeda. Kelas sosial akan mempengaruhi produk, jenis jasa, dan merek yang dikonsumsi konsumen. Konsumen juga sering memiliki persepsi mengenai kaitan antara satu jenis produk atau sebuah merek dengan kelas sosial konsumen. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang berbeda. Perbedaan kelas atau strata akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda, gaya hidup, nilai-nilai yang dianut. Perbedan-perbedaan tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang atau keluarga. Selain kelas sosial ada juga istilah status sosial. Kedua istilah tersebut memiliki arti yang sama, dan digunakan secara bergantian untuk menggambarkan perbedaan kelas atau status di dalam masyarakat Sumarwan, 2002: 218. Status pekerjaan akan menentukan kelas sosial seseorang. Status sosial seseorang akan ditentukan oleh keluarga di mana ia tinggal. Pekerjaan yang dilakukan orangtua, baik ayah atau ibu akan menentukan kelas sosial. Di daerah pedesaan di mana penghargaan terhadap guru masih sangat tinggi, maka status pekerjaan sebagai seorang guru dianggap sebagai kelas sosial yang sangat baik atau kelas atas. Status pekerjaan sangat menentukan pendapatan seseorang. Orang yang berpendidikan tinggi biasanya memperoleh pekerjaan yang baik, dan pekerjaan yang baik akan mendatangkan pendapatan yang lebih baik. Kelas sosial sebenarnya menggambarkan suatu konsep yang kontinus, yaitu suatu penggolongan kelas dari yang paling rendah sampai yang paling atas Sumarwan, 2002: 220. Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik konsumen yang saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang konsumen. Untuk menjadi dokter atau pengacara, seseorang konsumen harus mengikuti pendidikan di perguruan tinggi fakultas kedokteran dan fakultas hukum. Lulus dari pendidikan tinggi merupakan syarat untuk bisa menjadi seorang dokter atau pengacara. Profesi dan pekerjaan seseorang akan mempengaruhi pendapatan yang diterimanya. Pendapatan dan pendidikan tersebut kemudian akan mempengaruhi proses keputusan dan pola konsumsi seseorang Sumarwan, 2002: 200. Tingkat pendidikan seseorang juga akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya, cara berfikir, cara pandang bahkan persisnya terhadap suatu masalah. Konsumen yang memiliki pendidikan yang lebih baik akan sangat responsif terhadap informasi, pendidikan juga mempengaruhi konsumen dalam pilihan produk maupun merek. Pendidikan yang berbeda akan menyebabkan selera konsumen juga berbeda Sumarwan, 2002: 200. Pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seseorang konsumen dari pekerjaan yang dilakukannya untuk mencari nafkah. Pendapatan umumnya diterima dalam bentuk uang. Pendapatan adalah sumber daya material yang sangat penting bagi konsumen. Karena dengan pendapatan itulah konsumen bisa membiayai kegiatan konsumsinya. Jumlah pendapatan akan menggambarkan besarnya daya beli dari seseorang konsumen. Daya beli akan menggambarkan banyaknya produk dan jasa yang bisa dibeli dan dikonsumsi oleh seorang konsumen dan seluruh anggota keluarganya Sumarwan, 2002: 204. Pendapatan yang diukur dari seorang konsumen biasanya bukan hanya pendapatan yang diterima oleh seorang individu, tetapi diukur semua pendapatan yang diterima oleh semua anggota keluarga di mana konsumen berada. Sebuah rumah tangga akan menyatukan semua pendapatannya dalam satu pengelolaan yang terpadu, dengan tujuan utamanya adalah kesejahteraan semua anggota keluarga. Dengan demikian, daya beli dari sebuah rumah tangga akan ditentukan oleh total jumlah pendapatan dari semua anggota rumah tangga tersebut Sumarwan, 2002: 204.

6. Media Massa