Uji Normalitas Uji Homogenitas

61 dianalisis dengan anava, harus dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui kenormalan data dan homogenitas data.

3.5.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil penilaian uji inderawi wingko hasil eksperimen berdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Lilliefors dengan kriteria bahwa jika nilai L hitung lebih kecil dibandingkan dengan nilai L tabel dengan tingkat kepercayaan 5 yang diambil dari tabel nilai kritis uji liliefors L hitung L tabel , maka dapat dikatakan bahwa distribusi data normal Sudjana, 2005:467. Adapun langkah-langkah perhitungan uji lilliefors sebagai berikut : 1 Pengamatan x 1 , x 2, .... x n dijadikan bilangan baku z 1, z 2 , .... z n dengan menggunakan rumus z i = x dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel. 2 Untuk tiap bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang Fz i = P z ≤ z i . 3 Selanjutnya dihitung proporsi z 1, z 2 , ...., z n yang lebih kecil atau sama dengan z i . Jika proporsi ini dinyatakan oleh Sz i , maka : Sz i = 4 Hitung selisih Fz 1 – Sz 1 kemudian tentukan harga mutlaknya. 5 Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar itu adalah L o . 62 Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, L o dibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari tabel nilai kritis uji lilliefors untuk taraf nyata  yang dipilih. Kriterianya adalah bahwa populasi berdistribusi normal jika L o yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L nilai kritis Sudjana, 2005:467.

3.5.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil penilaian uji inderawi wingko hasil eksperimen homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Bartlett dengan dengan kriteria bahwa jika hasil X 2 hitung lebih rendah dibandingkan dengan X 2 tabel X 2 hitung X 2 tabel maka data homogen atau data memiliki varians yang sama Sudjana, 2005:261. Perhitungan uji bartlett dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.6 Rumus Perhitungan Uji Bartlett Sampel ke- Dk 1dk s i 2 log s i 2 dk log s i 2 1 2 . K n 1 – 1 n 1 – 2 n k – 1 1n 1 – 1 1n 2 – 1 1 n k – 1 s 1 2 s 2 2 s k 2 log s 1 2 log s 2 2 log s k 2 n 1 – 1 log s 1 2 n 2 – 1 log s 1 2 n k – 1 log s 1 2 Jumlah  n i – 1   n i – 1 log s i 2 Adapun langkah-langkah perhitungan uji bartlett sebagai berikut : 1 Menghitung varians gabungan dari semua sampel dengan rumus : s 2 = n i – 1 s 1 2  n i – 1 2 Menghitung satuan B dengan rumus B = log s 2  n i – 1 3 Selanjutnya menghitung X hitung dengan rumus : X 2 = In 10 B - n i – 1 log si 2 63 Menurut Sudjana 2005:263, dengan taraf , hipotesis nol diterima yaitu bahwa data homogen jika X 2  X 2 1 - k -1, dimana X 2 1 - k -1 didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang 1 -  dan dk = k – 1.

3.5.1.3 Analisis Varian untuk Faktor Tunggal