Tinjauan Umum Tentang Beta-karoten Tinjauan Umum Tentang Serat

26 Tabel 2.6 Hasil Uji Kandungan Beta-Karoten dan Serat Kasar Sampel Kandungan Gizi Jumlah Jagung Manis 100 gram -Karoten g100 g 1124,2 Serat Kasar 100g 2,708 Sumber : Hasil Uji Laboratorium Berdasarkan tabel 2.6 diketahui bahwa pada 100 gram jagung manis mengandung beta-karoten sebesar 1124,2 g dan serat kasar sebesar 2,708.

2.3 Tinjauan Umum Tentang Beta-karoten

 -Karoten Karotenoid merupakan kelompok pigmen berwarna kuning, oranye, dan merah oranye yang larut dalam minyak lipida. Karotenoid merupakan senyawa yang mempunyai rumus kimia sesuai atau mirip dengan karoten. Karoten sendiri merupakan campuran dari beberapa senyawa yaitu -, -, dan - karoten Winarno, 2004:179. Karotenoid dapat berfungsi sebagai antioksidan serbaguna. Senyawa karotenoid seperti likopen, lutein, dan zeaksantin walaupun tidak dapat dikonversi atau diubah menjadi vitamin A seperti halnya beta-karoten tetapi senyawa tersebut efektif sebagai antioksidan yang menangkap radikal bebas Vita Health, 2006:140. Di antara ratusan karotenoid yang terdapat di alam, hanya bentuk alfa, beta, dan gama karoten serta kriptosantin yang berperan sebagai provitamin A. Beta- karoten adalah bentuk provitamin A yang paling aktif, yang terdiri atas dua molekul retinol yang saling berkaitan Sunita, 2009:156. Beta-karoten merupakan senyawa karoten yang mampu berfungsi pula sebagai antioksidan untuk oksigen reaktif suatu radikal bebas yang sangat destruktif. Fungsi lain betakaroten yaitu 27 meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah kebutaan Vita Health, 2006:140. Dalam industri pangan, beta-karoten merupakan pigmen warna kuning yang boleh digunakan dalam pemberian warna makanan, antara lain untuk memberi warna kuning pada margarin, minuman ringan, dan produk serealia Sunita, 2009:156.

2.4 Tinjauan Umum Tentang Serat

Serat pangan dietary fiber merupakan komponen dari jaringan tanaman yang banyak terdapat pada dinding sel berbagai sayuran dan buah-buahan. Dietary fiber pada umumnya merupakan karbohidrat atau polisakarida. Berbagai jenis makanan nabati pada umumnya banyak mengandung dietary fiber Winarno, 2004:44. Ada dua golongan serat, yaitu serat yang dapat larut dalam air dan serat yang tidak dapat larut dalam air. Serat yang larut dalam air yaitu pektin, gum, mukilase, glukan, dan algal. Sementara serat yang tidak dapat larut dalam air yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin Sunita, 2009:37. Serat kasar tidaklah identik dengan dietary fiber . Menurut Scala 1975, kira-kira sekitar seperlima sampai setengah dari seluruh serat kasar yang benar- benar berfungsi sebagai dietary fiber Winarno, 2004:44. Serat kasar merupakan serat yang tidak dapat larut dalam air. Serat jenis ini tidak dapat terurai oleh sistem pencernaan. Peranannya di usus besar untuk membantu gerakan peristaltik usus dalam mendorong sisa makanan ke luar tubuh Rizki, 2013:37. Selain itu, serat jenis ini juga bermanfaat dalam menjaga kadar normal dalam darah. Hal ini terjadi karena asam empedu akan terserap oeh serat dan terbuang ke luar tubuh bersama kotoran. Proses inilah yang menjaga agar kadar 28 lemak dalam darah tidak berlebihan hiperlipidemia karena konsentrasi lemak dalam darah dapat terjaga sehingga dapat terhindar dari penyakit gangguan pada pembuluh darah seperti hipertensi, jantung koroner, dan stroke Rizki, 2013:37.

2.5 Pertimbangan Penggunaan Jagung Manis sebagai Bahan Dasar