Aspek Potensi dan Ketersediaan Aspek Ekonomi Aspek Kandungan Gizi Aspek Kandungan Amilopektin

28 lemak dalam darah tidak berlebihan hiperlipidemia karena konsentrasi lemak dalam darah dapat terjaga sehingga dapat terhindar dari penyakit gangguan pada pembuluh darah seperti hipertensi, jantung koroner, dan stroke Rizki, 2013:37.

2.5 Pertimbangan Penggunaan Jagung Manis sebagai Bahan Dasar

Campuran dalam Pembuatan Wingko Beberapa pertimbangan yang mendasari penggunaan jagung manis sebagai bahan dasar campuran dalam pembuatan wingko eksperimen ditinjau dari aspek potensi dan ketersediaan, aspek ekonomi, aspek kandungan gizi, aspek kandungan amilopektin, aspek kesehatan, dan aspek kesukaan masyarakat. Aspek-aspek tersebut akan diulas sebagai berikut :

2.5.1 Aspek Potensi dan Ketersediaan

Menurut Badan Pusat Statistik 2015, produksi jagung manis pada tahun 2014 mencapai 19.032.677 ton. Produksi jagung manis yang melimpah membuat jagung manis mudah dijumpai dan diperoleh di pasar-pasar tradisional. Ketersediaan jagung manis yang mudah diperoleh menjadi salah satu faktor pertimbangan peneliti memilih jagung manis sebagai komoditi pertanian yang mampu dimanfaatkan sebagai bahan dasar suatu olahan produk makanan.

2.5.2 Aspek Ekonomi

Jagung manis umumnya dijual di pasar tradisional dengan harga yang cukup murah yaitu kisaran harga Rp 4.000,00kg sementara tepung ketan dijual di pasaran dengan kisaran harga Rp 20.000,00kg. Harga jagung manis lebih murah dibandingkan dengan harga tepung ketan sehingga apabila digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan wingko mampu menghasilkan produk wingko 29 dengan harga yang lebih terjangkau, di sisi lain mampu meningkatkan nilai ekonomis jagung manis.

2.5.3 Aspek Kandungan Gizi

Selain kadar gula pada jagung manis yang cukup tinggi, jagung manis memiliki kandungan zat gizi yang cukup tinggi yaitu 22,8 gram karbohidrat, 3,5 gram protein, 111 mg fosfor, dan 12,0 mg vitamin C Rizki, 2013:61. Berdasarkan hasil uji kimiawi jagung manis yang dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan UNIKA Soegijapranata Semarang, dalam 100 gram jagung manis mengandung 1124,2 g beta-karoten dan 2,708 serat kasar. Kandungan beta-karoten dan serat kasar pada jagung manis cukup tinggi sehingga apabila jagung manis digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan wingko dapat menghasilkan produk wingko dengan nilai gizi yang lebih baik.

2.5.4 Aspek Kandungan Amilopektin

Jagung manis dapat dijadikan sebagai bahan campuran dalam pembuatan wingko karena adanya kandungan karbohidrat pada jagung manis yang terdiri dari dua jenis polimer glukosa yaitu amilosa dan amilopektin. Amilopektin inilah yang mempengaruhi tekstur dan rasa jagung manis karena semakin tinggi kandungan amilopektin, maka tekstur dan rasa jagung manis semakin lunak, pulen, dan manis Rizki, 2013:62. Menurut Suarni 2011:387, jagung manis mengandung 22,8 amilosa dan 77,2 amilopektin. Berdasarkan kandungan amilopektin yang terdapat pada jagung manis, maka jagung manis memiliki sifat dan karakteristik yang dapat menyerupai tepung ketan. 30

2.5.5 Aspek Kesehatan