63
Menurut Sudjana 2005:263, dengan taraf , hipotesis nol diterima yaitu bahwa
data homogen jika X
2
X
2
1 - k -1, dimana X
2
1 - k -1 didapat dari
daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang 1 - dan dk = k – 1.
3.5.1.3 Analisis Varian untuk Faktor Tunggal
Analisis varian untuk faktor tunggal merupakan teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif tiga sampel secara serempak.
Analisis varian dapat digunakan apabila varian ketiga kelompok tersebut homogen Sugiyono, 2009:1999. Dalam penelitian ini komponen mutu inderawi yang akan
dianalisis yaitu meliputi warna, tekstur, aroma, dan rasa. Analisis ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan ada tidaknya perbedaan kualitas inderawi pada sampel
wingko hasil eksperimen dengan rumus sebagai berikut :
Tabel 3.7 Rumus Perhitungan Analisis Varians Sumber Variasi
Derajat Bebas db
Jumlah Kuadrat JK
Rerata JK MK
F
hitung
Sampel a Panelis b
Error c db
a
= a – 1
db
b
= b – 1
db
c
= db
t
- db
a
- db
b
JK
a
=
JK
b
=
JK
c
= JK
t
- JK
a
- JK
b
MK
a
=
MK
b
= MK
c
= Total
db
t
= a x b – 1
JK
t
=
X
2
- Sumber : Bambang Kartika 1988:86
Keterangan :
a : banyaknya sampel
b : jumlah panelis
N : jumlah subjek seluruhnya
64
ΣX² : jumlah nilai panelis
ΣΣXt² : jumlah nilai sampel
ΣXt² : jumlah total nilai
: faktor koreksi Harga F hitung dapat diketahui dengan membagi rerata jumlah kuadrat sampel
MK
a
dengan rerata jumlah kuadrat error MK
c
, dengan rumus sebagai berikut : F =
Apabila diperoleh harga dari F hitung F
o
lebih kecil dibandingkan harga F tabel F
t
pada taraf tingkat signifikansi 1 maupun 5, maka dapat diketahui bahwa di antara sampel terdapat perbedaan yang nyata Kartika, 1988:87.
3.5.1.4 Uji Tukey
Uji tukey merupakan uji lanjutan dari analisis varian apabila hasil yang diperoleh menyebutkan adanya perbedaan yang nyata. Namun jika hasilnya tidak
ada perbedaan maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan atau uji tukey Kartika, 1988:83. Perhitungan uji tukey menggunakan rumus sebagai berikut :
Standar Error =
√
Kemudian dilanjutkan dengan mencari nilai LSD
Least Significant Difference
pada tabel F distribusi dengan derajat bebas error dan jumlah sampel. Selanjutnya nilai ini digunakan untuk mendapatkan nilai pembanding antar
sampel. Nilai tersebut adalah :
65
Nilai pembanding = Standar Error x Nilai
Least Significant Difference
= SE x LSD 5 Sebelum dilakukan perbandingan, rerata hasil pengujian harus dicari rata
– rata masing
– masing sampel dengan rumus sebagai berikut :
Nilai rata – rata =
∑
Ketentuan penilaian adalah jika nilai selisih antar sampel Np nilai pembanding, berarti terdapat perbedaan yang nyata.
3.5.2 Metode Analisis Data untuk Mengetahui Kesukaan Masyarakat